Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Kelam di Balik Lagu Nina Bobo, Urban Legend Seram dari Indonesia

Kompas.com - 31/10/2025, 14:15 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com – Lagu Nina Bobo dikenal luas di Indonesia sebagai lagu pengantar tidur anak-anak. Melodi lembut dan liriknya yang sederhana membuat banyak orang menghafalnya sejak kecil.

Namun, di balik irama yang menenangkan itu, tersimpan kisah menyeramkan yang berkembang menjadi salah satu urban legend paling populer di Indonesia.

Cerita ini dikutip dari buku #urbanlejen: Urban Legend Around The World yang mengungkap asal-usul kelam di balik lagu Nina Bobo.

Baca juga: Sinopsis Oo Nina Bobo, Misteri Rumah Pembawa Petaka

Asal-usul Lagu Nina Bobo

Menurut buku tersebut, lagu Nina Bobo berasal dari kisah seorang gadis kecil bernama Helenina Mustika van Rodjnik, anak perempuan berdarah campuran Belanda dan Jawa.

Helenina lahir pada tahun 1871 dari pasangan Kapten van Rodjnik, seorang perwira Belanda, dan Mustika, seorang penari asal Jawa.

Sejak bayi, Helenina selalu ditidurkan dengan lagu lembut ciptaan ibunya.

Lagu itu dibuat atas permintaan sang ayah, Kapten van Rodjnik, agar mereka bisa bersama-sama menenangkan sang anak sebelum tidur.

Lirik lagu tersebut kemudian dikenal sebagai Nina Bobo, diambil dari nama panggilan Helenina, yakni “Nina”.

Baca juga: Fakta dan Asal-usul Kuntilanak, Hantu Ikonik Indonesia yang Menjadi Urban Legend Asia Tenggara

Tragedi Kematian Helenina

Namun, di balik keindahan lagu anak-anak ini, ada tragedi yang menyedihkan.

Pada tahun 1875, saat berusia sekitar empat tahun, Helenina jatuh sakit akibat demam tinggi. Setiap malam, ia menangis kesakitan, dan sang ibu terus menyanyikan Nina Bobo untuk menenangkannya.

Sayangnya, penyakit itu tak kunjung sembuh. Pada awal tahun 1878, Helenina mengembuskan napas terakhir di usia enam tahun.

Keluarga Kapten van Rodjnik pun diliputi duka mendalam.

Seminggu setelah pemakaman Helenina, peristiwa aneh mulai terjadi di rumah keluarga tersebut. Kapten van Rodjnik mendengar istrinya menyenandungkan lagu Nina Bobo di kamar mandi. Saat ditanya alasannya, Mustika menjawab,

“Tadi saya mendengar suara Nina sedang nangis di sini. Jadi, saya menyanyikannya di sini,” katanya.

Baca juga: Legenda Parakang, Poppo’, dan Sumiati: Urban Legend Paling Menyeramkan dari Sulawesi Selatan

Sejak saat itu, Mustika kerap menyanyikan lagu Nina Bobo setiap malam, seolah masih berusaha menidurkan anaknya yang telah tiada. Ia terus melakukannya hingga akhir hayatnya pada tahun 1929.

Halaman:


Terkini Lainnya
Tasikmalaya Salah Satu Wilayah dengan Curah Hujan Tertinggi di Indonesia pada Awal November 2025
Tasikmalaya Salah Satu Wilayah dengan Curah Hujan Tertinggi di Indonesia pada Awal November 2025
Jawa Barat
Waduk Mrica Banjarnegara Catat Curah Hujan Tertinggi, BMKG Klaim Upaya Modifikasi Cuaca Berhasil
Waduk Mrica Banjarnegara Catat Curah Hujan Tertinggi, BMKG Klaim Upaya Modifikasi Cuaca Berhasil
Jawa Tengah
Daftar Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2026
Daftar Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2026
Jawa Barat
Uji Coba WFH ASN Jabar Dimulai November 2025, Target Efisiensi Operasional hingga 20 Persen
Uji Coba WFH ASN Jabar Dimulai November 2025, Target Efisiensi Operasional hingga 20 Persen
Jawa Barat
BMKG: Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem di Puncak Musim Hujan
BMKG: Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem di Puncak Musim Hujan
Banten
Mahasiswa Dikeroyok hingga Tewas di Masjid Agung Sibolga, 5 Pelaku Seret dan Injak Korban Terekam CCTV
Mahasiswa Dikeroyok hingga Tewas di Masjid Agung Sibolga, 5 Pelaku Seret dan Injak Korban Terekam CCTV
Sumatera Utara
Sidang Kasus Penganiayaan Prada Lucky Namo: Peran Letnan Ahmad Faisal Diperiksa
Sidang Kasus Penganiayaan Prada Lucky Namo: Peran Letnan Ahmad Faisal Diperiksa
Jawa Timur
BMKG Prediksi Puncak Musim Hujan 2025 Lebih Lama, Bisa Berlangsung hingga Februari 2026
BMKG Prediksi Puncak Musim Hujan 2025 Lebih Lama, Bisa Berlangsung hingga Februari 2026
Sumatera Selatan
Daftar 15 Golongan Orang yang Bisa Naik MRT, LRT, dan Transjakarta Gratis
Daftar 15 Golongan Orang yang Bisa Naik MRT, LRT, dan Transjakarta Gratis
Jawa Barat
Setelah Tambang Ditutup, Dedi Mulyadi Beri Dana Kompensasi ke 9.300 Warga Bogor yang Terdampak
Setelah Tambang Ditutup, Dedi Mulyadi Beri Dana Kompensasi ke 9.300 Warga Bogor yang Terdampak
Jawa Barat
Prakiraan Cuaca Sulawesi Selatan 3 November 2025: Berawan di Beberapa Wilayah
Prakiraan Cuaca Sulawesi Selatan 3 November 2025: Berawan di Beberapa Wilayah
Sulawesi Selatan
Harga Emas Antam Turun Rp 12.000 di Awal November, Simak Pecahan dan Buyback Terbarunya
Harga Emas Antam Turun Rp 12.000 di Awal November, Simak Pecahan dan Buyback Terbarunya
Kalimantan Barat
Tanda Duka Pakubuwono XIII Wafat, Keraton Yogya Tiadakan Pentas dan Tak Bunyikan Gamelan
Tanda Duka Pakubuwono XIII Wafat, Keraton Yogya Tiadakan Pentas dan Tak Bunyikan Gamelan
Jawa Tengah
Kala Jokowi dan Gibran Melayat Raja Keraton Solo PB XIII
Kala Jokowi dan Gibran Melayat Raja Keraton Solo PB XIII
Jawa Tengah
BMKG Bersama BNPB Lakukan Modifikasi Cuaca untuk Redam Hujan Ekstrem di Jawa
BMKG Bersama BNPB Lakukan Modifikasi Cuaca untuk Redam Hujan Ekstrem di Jawa
Banten
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau