Kompleks ini juga memiliki Gedung Nusantara II, III, IV, dan V, masing-masing difungsikan untuk mendukung berbagai aktivitas parlemen.
Ada pula Gedung Bharana Graha, Gedung Sekretariat Jenderal MPR/DPR/DPD, Gedung Mekanik, hingga Masjid Baiturrahman yang berada di area kompleks.
Di halaman depan kompleks gedung DPR/MPR/DPD, pengunjung akan langsung disambut oleh kolam air mancur dengan Patung Elemen Estetik yang berdiri megah diapit 35 tiang bendera.
Patung ini menjadi titik pandang utama sebelum menaiki tangga besar menuju Gedung Nusantara.
Baca juga: Gedung Tertinggi di Dunia Berkilau Merah Putih, Peringati HUT ke-80 RI
Patung Elemen Estetik merupakan karya But Mochtar dari Departemen Seni Rupa Institut Teknologi Bandung (ITB).
Bentuknya berupa tiga bulatan yang saling berhubungan dan berkesinambungan, melambangkan kesatuan serta kesinambungan kehidupan berbangsa dan bernegara.
Dibuat dari konstruksi rangka besi dengan lapisan tembaga, patung ini ditanamkan pada pondasi beton kokoh.
Proses pembuatannya rampung pada 1977 dan sejak itu menjadi salah satu simbol artistik dari kompleks parlemen di Senayan.
Sejak selesai dibangun, Kompleks Parlemen Senayan tidak hanya menjadi tempat kerja anggota legislatif, tetapi juga saksi berbagai peristiwa penting dalam perjalanan demokrasi Indonesia.
Mulai dari sidang paripurna, pelantikan presiden dan wakil presiden, berbagai rapat konstitusional, hingga Reformasi 1998.
Dengan arsitektur megah, fasilitas lengkap, serta nilai sejarah yang kuat, gedung parlemen Indonesia kerap disebut sebagai salah satu gedung pemerintahan termegah di Asia Tenggara.
Kompleks ini tidak hanya merepresentasikan pusat kekuasaan legislatif, tetapi juga menjadi bagian dari identitas nasional yang terus melekat hingga kini.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini