JAKARTA, KOMPAS.com - Dua Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) rusak di Jakarta yang mengalami kerusakan akibat aksi unjuk rasa di Jakarta, JPO depan Polda Metro Jaya dan JPO di kawasan Senen, mulai diperbaiki.
Menteri PU Dody Hanggodo mengatakan, langkah cepat ini dilakukan sebagai bagian dari tindak lanjut arahan Presiden Prabowo Subianto serta komitmen Kementerian PU dalam memulihkan fasilitas umum demi mendukung berjalannya layanan publik.
“Dua JPO tersebut menjadi prioritas awal perbaikan karena keduanya merupakan fasilitas vital yang menunjang akses pejalan kaki ke layanan transportasi publik, termasuk halte Transjakarta,” kata Dody dalam siaran pers, Kamis (4/9/2025).
Baca juga: Kementerian PU Diminta Perbaiki JPO Senen dan Polda Metro Jaya, Berapa Anggarannya?
Kementerian PU memastikan, pekerjaan akan dilakukan secara paralel untuk meminimalkan gangguan aktivitas masyarakat dan dengan pengawasan ketat agar hasil rehabilitasi memiliki kualitas dan daya tahan jangka panjang.
“Kementerian PU menargetkan proses perbaikan dua JPO prioritas dapat segera rampung dalam waktu singkat, agar mobilitas warga kembali lancar dan aman,” tambahnya.
Sebelumnya, Kementerian PU telah mengidentifikasi bangunan yang terdampak di sejumlah provinsi yang terdiri dari 21 gedung rusak ringan, 18 gedung rusak sedang, dan 35 gedung rusak berat.
Fasilitas yang rusak tersebut tersebar di berbagai provinsi antara lain Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara, Bengkulu, Jambi, DI Yogyakarta, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan, dan Nusa Tenggara Barat.
"Perbaikan fasilitas di Jakarta sangat dinantikan, mengingat tingginya intensitas mobilitas masyarakat dan pentingnya fungsi fasilitas umum seperti JPO dan halte Transjakarta dalam mendukung sistem transportasi perkotaan," tutur Dody.
Baca juga: Manajemen Bantah Mal Atrium Senen Dimasuki Massa Aksi Demo
Sebelumnya, Gubernur Jakarta Pramono Anung meminta Kementerian PU membantu perbaikan Halte Senen Toyota Rangga dan Halte Polda Metro Jaya, beserta JPO yang mengalami kerusakan akibat aksi unjuk rasa.
Pramono menyebut estimasi biaya untuk perbaikan dua infrastruktur tersebut mencapai Rp 19 miliar.
"Kami sudah menghitung indikasi nilainya kurang lebih Rp 19 miliar untuk dua JPO tadi," katanya saat menerima kunjungan Menteri PU Dody Hanggodo di Balai Kota Jakarta, Jakarta Pusat, Selasa (02/09/2025).
Pramono menambahkan, kerugian akibat kerusakan fasilitas umum diperkirakan mencapai Rp 55 miliar.
Namun, setelah dilakukan penghitungan ulang, nilai kerugian bertambah karena dua Halte dan JPO tersebut mengalami kerusakan serius.
Baca juga: Mengapa Halte, JPO, dan Gerbang Tol Kerap Jadi Sasaran Pembakaran?
Dengan tambahan perbaikan tersebut, nilai kerugian akibat kerusakan fasilitas umum di Jakarta yang semula Rp 55 miliar kini menjadi Rp 80 miliar.
Selain itu, terdapat juga perbaikan 18 traffic light, dengan 17 di antaranya sudah rampung.
"Ada juga beberapa CCTV yang mengalami kerusakan dan perbaikan 18 traffic light. Dari 18 itu, 17 sudah selesai semua, tinggal satu di Slipi," ujar Pramono.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini