Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenaikan Harga Perak Tahun Ini Melesat Melebihi Emas, tapi Goldman Sachs Ingatkan Risikonya

Kompas.com - 16/10/2025, 15:00 WIB
Wahyu Wachid Anshory

Editor

“Perak tidak memiliki profil institusional dan ekonomi seperti emas. Logam ini tidak diakui dalam kerangka cadangan IMF dan tidak memiliki peran signifikan di portofolio bank sentral modern,” tulis analis Goldman Sachs.

Apakah Bank Sentral Akan Beralih ke Perak?

Goldman Sachs menepis anggapan bahwa bank sentral akan beralih membeli perak ketika harga emas naik.

“Bank sentral tidak mengelola berat, melainkan nilai. Cadangan emas disimpan secara pasif dan tidak digunakan untuk keperluan operasional,” tulis laporan itu.

Artinya, saat harga emas naik, bank sentral tidak mencari logam lain yang lebih murah. Mereka hanya menyesuaikan volume emas agar nilai total cadangan tetap stabil.

Baca juga: Robert Kiyosaki: Harga Perak Bisa Naik Dua Kali Lipat pada 2025

Dari sisi fisik, emas juga lebih efisien sebagai aset cadangan karena sepuluh kali lebih langka dari perak dan delapan puluh kali lebih bernilai per ounce.

“Nilai 1 miliar dollar AS dalam bentuk emas bisa disimpan di koper, sedangkan nilai yang sama dalam perak membutuhkan satu truk besar,” tulis laporan tersebut.

Goldman Sachs menjelaskan bahwa pasar perak jauh lebih kecil dari emas sekitar sembilan kali lipat lebih sempit sehingga setiap dolar investasi memiliki dampak yang lebih besar terhadap harga. Kondisi ini menyebabkan volatilitas tinggi.

“Tanpa dukungan pembelian dari bank sentral, bahkan penurunan sementara pada arus investasi dapat memicu koreksi besar,” tulis tim analis.

Sejak akhir Agustus 2025, harga perak telah naik lebih dari 35 persen. Lonjakan ini diperkuat oleh kelangkaan pasokan di London, pusat perdagangan perak global, setelah persediaan logam putih itu menyentuh level terendah dalam beberapa tahun terakhir.

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kenaikan Harga Perak Melejit Lampaui Emas, Goldman Sachs Wanti-wanti Risiko".

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang

Halaman:


Terkini Lainnya
Tasikmalaya Salah Satu Wilayah dengan Curah Hujan Tertinggi di Indonesia pada Awal November 2025
Tasikmalaya Salah Satu Wilayah dengan Curah Hujan Tertinggi di Indonesia pada Awal November 2025
Jawa Barat
Waduk Mrica Banjarnegara Catat Curah Hujan Tertinggi, BMKG Klaim Upaya Modifikasi Cuaca Berhasil
Waduk Mrica Banjarnegara Catat Curah Hujan Tertinggi, BMKG Klaim Upaya Modifikasi Cuaca Berhasil
Jawa Tengah
Daftar Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2026
Daftar Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2026
Jawa Barat
Uji Coba WFH ASN Jabar Dimulai November 2025, Target Efisiensi Operasional hingga 20 Persen
Uji Coba WFH ASN Jabar Dimulai November 2025, Target Efisiensi Operasional hingga 20 Persen
Jawa Barat
BMKG: Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem di Puncak Musim Hujan
BMKG: Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem di Puncak Musim Hujan
Banten
Mahasiswa Dikeroyok hingga Tewas di Masjid Agung Sibolga, 5 Pelaku Seret dan Injak Korban Terekam CCTV
Mahasiswa Dikeroyok hingga Tewas di Masjid Agung Sibolga, 5 Pelaku Seret dan Injak Korban Terekam CCTV
Sumatera Utara
Sidang Kasus Penganiayaan Prada Lucky Namo: Peran Letnan Ahmad Faisal Diperiksa
Sidang Kasus Penganiayaan Prada Lucky Namo: Peran Letnan Ahmad Faisal Diperiksa
Jawa Timur
BMKG Prediksi Puncak Musim Hujan 2025 Lebih Lama, Bisa Berlangsung hingga Februari 2026
BMKG Prediksi Puncak Musim Hujan 2025 Lebih Lama, Bisa Berlangsung hingga Februari 2026
Sumatera Selatan
Daftar 15 Golongan Orang yang Bisa Naik MRT, LRT, dan Transjakarta Gratis
Daftar 15 Golongan Orang yang Bisa Naik MRT, LRT, dan Transjakarta Gratis
Jawa Barat
Setelah Tambang Ditutup, Dedi Mulyadi Beri Dana Kompensasi ke 9.300 Warga Bogor yang Terdampak
Setelah Tambang Ditutup, Dedi Mulyadi Beri Dana Kompensasi ke 9.300 Warga Bogor yang Terdampak
Jawa Barat
Prakiraan Cuaca Sulawesi Selatan 3 November 2025: Berawan di Beberapa Wilayah
Prakiraan Cuaca Sulawesi Selatan 3 November 2025: Berawan di Beberapa Wilayah
Sulawesi Selatan
Harga Emas Antam Turun Rp 12.000 di Awal November, Simak Pecahan dan Buyback Terbarunya
Harga Emas Antam Turun Rp 12.000 di Awal November, Simak Pecahan dan Buyback Terbarunya
Kalimantan Barat
Tanda Duka Pakubuwono XIII Wafat, Keraton Yogya Tiadakan Pentas dan Tak Bunyikan Gamelan
Tanda Duka Pakubuwono XIII Wafat, Keraton Yogya Tiadakan Pentas dan Tak Bunyikan Gamelan
Jawa Tengah
Kala Jokowi dan Gibran Melayat Raja Keraton Solo PB XIII
Kala Jokowi dan Gibran Melayat Raja Keraton Solo PB XIII
Jawa Tengah
BMKG Bersama BNPB Lakukan Modifikasi Cuaca untuk Redam Hujan Ekstrem di Jawa
BMKG Bersama BNPB Lakukan Modifikasi Cuaca untuk Redam Hujan Ekstrem di Jawa
Banten
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau