Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Pembebasan Pesawat Garuda “Woyla”: Respons Tenang Soeharto, Aksi Cepat Pasukan Elite ABRI dalam 3 Menit

Kompas.com - 02/11/2025, 08:00 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya

Penulis

KOMPAS.com - Di penghujung Maret 1981, Presiden ke-2 RI Soeharto dihadapkan pada beberapa peristiwa penting yang menguras perhatian dan tenaga.

Pada Kamis (26/3/1981), Soeharto melakukan kunjungan kenegaraan ke Thailand untuk bertemu dengan Perdana Menteri Prem Tinsulanonda.

Keduanya berbincang selama sekitar satu jam membahas situasi di Kamboja yang tengah bergejolak.

Menurut pemberitaan Harian Kompas edisi Jumat (27/3/1981), pembicaraan tersebut membahas kesepakatan bahwa penyelesaian konflik Kamboja harus ditempuh melalui jalur politik dan diplomasi.

Sepulang dari lawatan itu, Soeharto dihadapkan pada persoalan yang jauh lebih pelik, sebuah peristiwa yang menguji nama baik Indonesia sekaligus mempertaruhkan nyawa puluhan orang.

Baca juga: Pemerintah Turunkan Harga Tiket Pesawat Domestik Nataru 2026, Kapan Jadwal Terbangnya?

Pesawat DC-9 “Woyla” milik Garuda Indonesia dibajak oleh lima orang yang mengatasnamakan diri sebagai anggota kelompok keagamaan pada Sabtu (28/3/1981).

Pesawat itu dibajak sekitar pukul 10.10 WIB ketika terbang dari Palembang, Sumatera Selatan menuju Medan, Sumatera Utara.

Para pembajak kemudian memaksa pilot mengubah rute penerbangan ke Malaysia, sebelum akhirnya pesawat berakhir di Bandara Don Muang, Bangkok, Thailand.

Pelaku pembajakan kemudian menuntut pembebasan sejumlah orang yang ditahan karena terlibat dalam pembunuhan empat anggota polisi pada Peristiwa Cicendo di Bandung, Jawa Barat.

Selain itu, para pembajak juga meminta tebusan sebesar 1,5 juta dolar AS.

Baca juga: Tarif Tiket Pesawat Domestik untuk Libur Nataru Turun, Pembelian Mulai 22 Oktober 2025

“Benny sudah tahu”

Pemerintah Indonesia tidak tinggal diam setelah menerima kabar pesawat Garuda dibajak.

Peristiwa itu menjadi perhatian serius karena pesawat yang dikuasai pembajak merupakan milik Indonesia dan di dalamnya terdapat puluhan nyawa yang harus diselamatkan.

Pesawat DC-9 “Woyla” tercatat mengangkut 48 penumpang dan lima awak. Dari seluruh penumpang, tiga orang merupakan warga negara Amerika Serikat, satu warga Inggris, dan satu warga Jepang.

Untuk menindaklanjuti situasi itu, pemerintah memutuskan melancarkan operasi pembebasan sandera secara senyap dengan melibatkan Pasukan Grup 1 Komando Pasukan Sandi Yudha (Koppasandha), yang kini dikenal sebagai Kopassus.

Pasukan tersebut diterjunkan ke Don Muang dan melancarkan operasi pada Selasa (31/3/1981) di bawah komando Kepala Pusat Intelijen Strategis, Letjen L.B. Moerdani.

Halaman:


Terkini Lainnya
5 Fakta Penemuan Dua Kerangka Manusia di Gedung ACC Kwitang, Jakarta Pusat
5 Fakta Penemuan Dua Kerangka Manusia di Gedung ACC Kwitang, Jakarta Pusat
Jawa Barat
BMKG Sebut Puncak Musim Hujan Diperkirakan Terjadi November 2025–Februari 2026
BMKG Sebut Puncak Musim Hujan Diperkirakan Terjadi November 2025–Februari 2026
Jawa Timur
Jenazah Pakubuwono XIII Disemayamkan di Sasana Parasdya, Warga Diperkenankan Datang Bertakziah
Jenazah Pakubuwono XIII Disemayamkan di Sasana Parasdya, Warga Diperkenankan Datang Bertakziah
Jawa Tengah
Raja Keraton Solo Pakubuwono XIII Mangkat, Siapa Calon Penggantinya?
Raja Keraton Solo Pakubuwono XIII Mangkat, Siapa Calon Penggantinya?
Jawa Tengah
Kalender 2026 Lengkap: Cek Tanggal Merah dan Long Weekend Tahun Depan
Kalender 2026 Lengkap: Cek Tanggal Merah dan Long Weekend Tahun Depan
Jawa Barat
BKN Ingatkan ASN: Tidak Masuk Kerja Bisa Berujung Pemecatan
BKN Ingatkan ASN: Tidak Masuk Kerja Bisa Berujung Pemecatan
Sulawesi Selatan
Tasikmalaya Salah Satu Wilayah dengan Curah Hujan Tertinggi di Indonesia pada Awal November 2025
Tasikmalaya Salah Satu Wilayah dengan Curah Hujan Tertinggi di Indonesia pada Awal November 2025
Jawa Barat
Waduk Mrica Banjarnegara Catat Curah Hujan Tertinggi, BMKG Klaim Upaya Modifikasi Cuaca Berhasil
Waduk Mrica Banjarnegara Catat Curah Hujan Tertinggi, BMKG Klaim Upaya Modifikasi Cuaca Berhasil
Jawa Tengah
Daftar Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2026
Daftar Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2026
Jawa Barat
Uji Coba WFH ASN Jabar Dimulai November 2025, Target Efisiensi Operasional hingga 20 Persen
Uji Coba WFH ASN Jabar Dimulai November 2025, Target Efisiensi Operasional hingga 20 Persen
Jawa Barat
BMKG: Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem di Puncak Musim Hujan
BMKG: Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem di Puncak Musim Hujan
Banten
Mahasiswa Dikeroyok hingga Tewas di Masjid Agung Sibolga, 5 Pelaku Seret dan Injak Korban Terekam CCTV
Mahasiswa Dikeroyok hingga Tewas di Masjid Agung Sibolga, 5 Pelaku Seret dan Injak Korban Terekam CCTV
Sumatera Utara
Sidang Kasus Penganiayaan Prada Lucky Namo: Peran Letnan Ahmad Faisal Diperiksa
Sidang Kasus Penganiayaan Prada Lucky Namo: Peran Letnan Ahmad Faisal Diperiksa
Jawa Timur
BMKG Prediksi Puncak Musim Hujan 2025 Lebih Lama, Bisa Berlangsung hingga Februari 2026
BMKG Prediksi Puncak Musim Hujan 2025 Lebih Lama, Bisa Berlangsung hingga Februari 2026
Sumatera Selatan
Daftar 15 Golongan Orang yang Bisa Naik MRT, LRT, dan Transjakarta Gratis
Daftar 15 Golongan Orang yang Bisa Naik MRT, LRT, dan Transjakarta Gratis
Jawa Barat
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau