Sementara di lapangan, Letkol Inf Sintong Panjaitan ditunjuk sebagai pemimpin langsung operasi pembebasan.
Baca juga: HUT ke-80 TNI 2025: Parade Alutsista, Atraksi Tempur, hingga Manuver Pesawat di Monas
Dalam buku Pak Harto: The Untold Story (2011), Soeryadi yang saat itu menjabat sebagai ajudan dinas Presiden Soeharto, selalu melaporkan perkembangan situasi pembebasan sandera kepada sang presiden
Informasi itu ia peroleh dari Kepala Badan Koordinasi Intelijen Negara (Bakin) Yoga Sugama.
Menjelang operasi dimulai, Yoga meminta Soeryadi untuk menyampaikan pesan kepada Soeharto bahwa rencana pembebasan sandera akan dilakukan pada siang hari, meski akhirnya dieksekusi pada dini hari.
Soeryadi kemudian menyampaikan informasi tersebut kepada Soeharto sekitar pukul 03.00 WIB.
Ia memberanikan diri mengetuk pintu kamar Soeharto untuk meneruskan pesan yang dititipkan oleh Yoga Sugama.
Tanpa diduga, Soeharto langsung menjawab dengan tenang. namun singkat. Ia hanya berkata, “Sampaikan saja kalau Benny (Jenderal TNI L.B. Moerdani) sudah tahu.”
Bagi Soeryadi, kalimat singkat itu bukan sekadar respons, melainkan cerminan kesiapsiagaan seorang presiden menghadapi peristiwa penting, meski dini hari sekalipun.
Ucapan tersebut juga menunjukkan kepercayaan penuh Soeharto kepada L.B. Moerdani dalam menjalankan operasi pembebasan sandera pesawat Garuda.
Operasi pembebasan sandera pesawat Garuda “Woyla” akhirnya dilakukan pada Selasa (31/3/1981) dini hari waktu Thailand.
Pasukan Anti-teror Koppasandha yang dikomandoi langsung oleh Sintong mampu melumpuhkan para pembajak dalam waktu tiga menit saja, meski satu prajurit dan kapten pesawat gugur.
Harian Kompas pada Jumat (3/4/1981) memberitakan bahwa upaya pembebasan sandera sebagai “operasi kilat yang sangat mengagumkan” sejak pukul 02.40-02.42.
Operasi dimulai pukul 01.55 ketika pasukan komando meninggalkan gedung papan Komando Wing Pertama dan mengambil posisi di belakang gundukan tanah yang berjarak 200 meter dari pesawat.
Pada saat itu, pasukan sudah dibekali senapan mesin, namun beberapa personil tetap tinggal di dalam gedung.
Baca juga: Libur Nataru 2026 Lebih Hemat, Pemerintah Siapkan Diskon Tol hingga Tiket Pesawat
Pukul 01.58, truk komando kembali ke gedung utama lalu dilanjutkan dengan pemadaman semua lampu di gedung Komando Wing keenam yang berhubungan dengan tarmac.