KOMPAS.com - Kue biasanya identik dengan makanan manis yang sederhana, tapi siapa sangka kudapan ini ternyata menyimpan jejak panjang dalam sejarah peradaban manusia.
Buktinya, sebuah kue berusia lebih dari 4.200 tahun masih bertahan hingga sekarang dan bahkan dinobatkan Guinness World Records sebagai kue tertua di dunia.
Kue kuno tersebut ditemukan pada 1913 di Meir, Mesir, di makam seorang pejabat penting pada masa Firaun Pepi II.
Kini, kue itu dipajang di museum makanan Alimentarium di Swiss sebagai artefak berharga yang menghubungkan kita dengan tradisi kuliner Mesir Kuno.
Rahasia keawetan kue ribuan tahun
Bentuk kue tertua di dunia yang ditemukan tergolong sederhana, yakni terdiri dari dua lapis roti pipih gandum berdiameter sekitar 10 sentimeter.
Namun, campuran susu, madu, dan wijen membuatnya lebih menyerupai kue manis daripada sekadar roti biasa.
Meski terdengar menggugah selera, tentu saja kue ini sudah jauh dari kata layak makan. Bagaimanapun, usianya telah melampaui empat milenium.
Dilansir dari IFL Science, Kamis (18/9/2025), kue ini dipanggang menggunakan teknik cerdas dengan cetakan tembaga. Adonan diletakkan di antara cetakan yang dipanaskan di atas api.
Saat dipanggang, udara dalam adonan membentuk gelembung lalu keluar ketika mendingin. Proses ini menciptakan semacam ruang hampa yang menutup rapat kue dan melindunginya dari kerusakan.
“Ruang hampa itu membuat kue menempel pada logam dan menjaganya tetap awet hingga kini,” jelas pihak Alimentarium.
Kue ini disebut bukan dibuat untuk camilan santai. Dalam budaya Mesir Kuno, makanan dianggap memiliki makna sakral, terutama dalam upacara kematian.
Kue tersebut disiapkan khusus sebagai bekal perjalanan arwah di akhirat.
Orang Mesir percaya, sajian simbolis seperti roti dan kue akan memberi tenaga bagi arwah melewati perjalanan panjang menuju Padang Alang-alang, yakni alam baka yang penuh harapan.
Tak heran, kue ini ditemukan di makam Pepyankh Tengah, seorang wazir berpengaruh di masa pemerintahan Pepi II, firaun dengan masa berkuasa terpanjang dalam sejarah.
Resep kuno yang terus diburu
Meski para ilmuwan belum bisa mengidentifikasi rasa aslinya, upaya membangkitkan kembali resep-resep purba terus dilakukan.
Tantangannya, catatan resep kuno biasanya hanya berupa daftar bahan tanpa instruksi jelas. Selain itu, bahan-bahan ribuan tahun lalu tidak selalu sama dengan yang kita kenal sekarang.
Namun, hal itu justru memicu rasa penasaran banyak pihak.
Sejarawan kuliner, akademisi, hingga kreator digital seperti YouTuber Max Miller (Tasting History) mencoba bereksperimen dengan resep masa lalu demi menghadirkan kembali cita rasa sejarah.
Potongan sejarah yang tak lekang waktu
Lebih dari 4.000 tahun setelah dipanggang, kue ini masih bertahan sebagai bukti luar biasa keterampilan kuliner nenek moyang kita.
Ia bukan sekadar makanan, melainkan perpaduan unik antara teknologi, kepercayaan, dan tradisi yang menjadikannya bagian penting dari perjalanan peradaban.
Alih-alih hanya suguhan manis, kue ini adalah potongan sejarah yang memperlihatkan bagaimana manusia sejak dulu sudah memaknai makanan lebih dari sekadar pengisi perut, melainkan juga simbol kehidupan, keyakinan, dan keabadian.
https://www.kompas.com/tren/read/2025/09/19/140000365/kue-tertua-di-dunia-berusia-4.200-tahun-kenapa-bisa-awet-dan-bagaimana