KOMPAS.com - Melakukan pemanasan sebelum berolahraga baik untuk performa olahraga dan untuk jantung Anda, karena peningkatan kerja jantung 'meningkat' ketika olahraga.
Pemanasan juga membuat Anda merasa lebih baik selama berolahraga serta mengurangi risiko nyeri dan kekakuan otot, tentunya jika dilakukan dengan benar.
Menurut American Heart Association, sebelum berolahraga, pemanasan otot akan meningkatkan suhu dan fleksibilitas otot, sehingga membantu Anda menjadi lebih efisien dan aman selama berolahraga.
Pemanasan sebelum aktivitas aerobik intensitas sedang atau berat memungkinkan peningkatan detak jantung dan pernapasan secara bertahap di awal aktivitas.
Anda bisa melakukan pemanasan selama 5 hingga 10 menit. Semakin intens aktivitasnya, semakin lama waktu pemanasannya.
Baca juga: 6 Olahraga yang Ampuh Menurunkan Kolesterol Tinggi, Apa Saja?
Latihan pemanasan dapat membantu mempersiapkan tubuh Anda untuk aktivitas yang lebih berat dan memudahkan Anda berolahraga.
Dikutip dari laman Healthline, berikut beberapa manfaat melakukan pemanasan sebelum berolahraga:
Baca juga: 7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban
Jenis pemanasan yang Anda lakukan bergantung pada kondisi fisik, aktivitas yang akan dilakukan, dan faktor-faktor lainnya.
Dilansir dari laman WebMD, secara umum berikut adalah beberapa jenis pemanasan yang bisa Anda lakukan sesuai dengan kebutuhan:
Pemanasan aktif menjadi latihan pemanasan yang paling umum, seperti melakukan pemanasan tipe aerobik umum dengan pemanasan khusus olahraga.
Jenis ini bermanfaat meningkatkan kinerja dan cara tubuh menggunakan oksigen tanpa menghabiskan simpanan energi.
Baca juga: Olahraga Saat Kurang Tidur Berbahaya bagi Kesehatan, Ini Alasannya
Dalam pemanasan pasif, suhu tubuh Anda meningkat melalui beberapa cara eksternal, seperti mandi air panas atau sauna.
Metode ini mencapai banyak hasil yang sama seperti pemanasan aktif tanpa menyebabkan kelelahan, karena Anda tidak banyak melakukan banyak gerakan fisik.
Peregangan statis, dicapai dengan menahan posisi selama 30 hingga 90 detik, menjadi bagian dari sebagian besar rutinitas pemanasan.
Saat ini peregangan statis yang lebih singkat dapat digunakan untuk mengendurkan sendi, namun para ahli menyarankan bahwa ini lebih tepat dilakukan setelah latihan.
Baca juga: 9 Alasan Jalan Kaki Jadi Olahraga Terbaik untuk Kesehatan Tubuh
Peregangan dinamis melibatkan pergerakan tubuh sedemikian rupa sehingga meniru aktivitas olahraga yang akan dilakukan.
Misalnya, pelari sering kali menggunakan gerakan straight leg kicks, butt kicks, atau high knees untuk melakukan pemanasan sebelum lari atau lomba.
Begitu juga dengan perenang yang lebih cenderung menggunakan gerakan memutar bahu dan memutar lengan.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini