KOMPAS.com - Indonesia kaya akan kuliner tradisional yang lezat dan menggugah selera. Sayangnya, tidak semua makanan Indonesia mendapat penilaian baik.
Situs ensiklopedia rasa dan kuliner dunia Taste Atlas memperbarui daftar makanan Indonesia dengan rating terburuk pada Senin (16/9/2024).
Pemeringkatan makanan Taste Atlas dibuat berdasarkan penilaian publik dari seluruh dunia, dengan mekanisme yang mengabaikan penilaian mesin bot, nasionalis, atau patriotik lokal.
Pengguna Taste Atlas yang memiliki pengetahuan juga dapat memberi nilai lebih terhadap suatu hidangan.
Lantas, mana saja makanan Indonesia dengan rating terburuk 2024?
Baca juga: Daftar 10 Ayam Goreng Terbaik di Dunia 2024, Ada Dua dari Indonesia
Sebagai catatan, pemeringkatan daftar makanan terburuk dari Taste Atlas bukan kesimpulan akhir mengenai nilai dari sejumlah hidangan Indonesia.
Terlebih, rasa makanan bersifat subyektif yang dapat dinilai berbeda antara satu orang dengan orang lainnya.
Dihimpun dari laman resmi, berikut daftar makanan terburuk Indonesia menurut penilaian Taste Atlas:
Hidangan Indonesia dengan rating terburuk pertama adalah tinutuan atau bubur Manado, makanan tradisional khas Minahasa, Sulawesi Utara.
Hidangan ini dibuat dengan mencampurkan beras dan aneka sayuran, seperti bayam, labu, singkong, dan jagung.
Karena konsistensinya yang cair, bubur ini disajikan dalam mangkuk, bersama ikan asin dan sesendok sambal di atasnya.
Biasanya, orang-orang berbondong mengunjungi warung penjual untuk menyantap tinutuan saat pagi hari atau waktu sarapan.
Secara tradisional, paniki dibuat oleh penduduk asli Minahasa menggunakan kelelawar sebagai bahan utamanya.
Prosedur yang biasa dilakukan untuk membuat hidangan mirip sup ini adalah dengan memanggang kelelawar untuk menghilangkan semua bulu.
Kelelawar kemudian dibersihkan, isi perutnya dikeluarkan, dan dipotong-potong kecil lalu direbus dalam air.