Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fosil Utuh Archaeopteryx Jawab Misteri Evolusi Dinosaurus Bisa Terbang

Kompas.com - 21/05/2025, 19:45 WIB
Intan Maharani

Penulis

KOMPAS.com - Fosil Archaeopteryx sering dihubungkan dengan teori evolusi Darwin. 

Berdasarkan struktur yang terbentuk dari fosil-fosilnya, Archaeopteryx sendiri dipercaya oleh para ilmuwan merupakan dinosaurus pertama yang bisa terbang.

Oleh karena itu, fosil hewan purba tersebut diduga hubungannya dengan burung-burung yang eksis sekarang ini. 

Menurut studi yang terbit dalam jurnal Nature tahun 2024, struktur tubuh spesimen "Archaeopteryx Chicago" memberikan bukti tambahan bahwa hewan purba ini bisa terbang. 

Baca juga: Benarkah Minyak Bumi Terbentuk dari Fosil Dinosaurus? Ini Faktanya

Fosil Archaeopteryx memang telah ditemukan sejak 160 tahun lalu, tetapi banyak temuan yang mengembangkan informasi mengenai spesies tersebut. 

Kali ini, para ilmuwan dari Field Museum di Amerika Serikat secara menunjukkan fosil Archaeopteryx paling lengkap yang pernah ditemukan.

Berkat kondisi fosil yang terawat, mereka dapat menggali informasi dari ratusan juta tahun lalu dan membuat kesimpulan baru mengenai hewan purba ini.

Pakai teknologi baru untuk mengamati fosil

Fosil "Archaeopteryx Chicago" ini awalnya merupakan milik pribadi seseorang sebelum tahun 1990. Kemudian, fosil disumbangkan kepada Field Museum pada 2022 lalu. 

Untuk diketahui, fosil ini ditemukan di batu kapur Solnhofen, Jerman, lokasi tempat semua fosil Archaeopteryx sebelumnya ditemukan. 

Karena ukurannya yang kecil, proses mengeluarkan fosil tersebut dari batuan kapur perlu banyak usaha. 

Bahkan, para ilmuwan membutuhkan waktu lebih dari setahun untuk mengeluarkan fosil tersebut dari batuan kapur. 

Fosil ini pun keluar dalam keadaan utuh. Selain itu, kondisi yang terawat hingga diterima Field Museum membuatnya dapat diteliti dengan seksama.

Meskipun demikian, warna fosil ini hampir menyatu dengan batuan kapur di sekitarnya. Sehingga, para peneliti perlu melakukan mengamatinya dengan ultraviolet (UV) dan CT Scan.

Baca juga: Temuan Baru Fosil Manusia Purba Berusia 140.000 Tahun di Dasar Selat Madura

Dari sana, ditemukan tulang belulang dan jaringan lunak yang berpendar di bawah sinar UV.  

Sebagai hasilnya, para ilmuwan menemukan bagian yang belum pernah terlihat dari fosil sebelumnya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau