KOMPAS.com - Air rendaman dari rebusan isi rokok obat disebut-sebut dapat memberikan manfaat bagi kesehatan organ dalam tubuh.
Meski klaim ini kerap ditemukan di media sosial, belum ada bukti ilmiah yang mendukungnya. Dokter spesialis penyakit dalam dr. Andi Khomeini Takdir Haruni, Sp.PD(K), mengingatkan masyarakat untuk tidak langsung mempercayai klaim tersebut tanpa dasar medis yang sah, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (11/6/2025).
Metode ini dilakukan dengan cara merendam kaki dalam air yang berasal dari rebusan bahan herbal yang umumnya terdapat dalam produk rokok obat.
Klaim yang beredar menyebutkan bahwa efek rendaman dapat memengaruhi kondisi tubuh secara menyeluruh.
Untuk itu, ketahui penjelasan selengkapnya berikut ini.
Baca juga: Dokter Paru Ungkap Efek Uap Rokok Obat: Bisa Sebabkan Iritasi dan Alergi
Menurut Andi, keyakinan bahwa rendaman kaki dapat memberikan dampak positif ke organ dalam belum memiliki dasar ilmiah. Ia menyatakan belum menemukan hasil uji klinis yang mendukung hal tersebut.
“Pertama mungkin harus diketahui dulu ya. Jadi memang ada beberapa zat itu bisa masuk melalui kulit, cuman apakah ada uji klinisnya? Itu yang saya pikir belum ada ya atau setidaknya saya belum dapat referensinya,” jelasnya.
Oleh karena itu, ia mengimbau masyarakat untuk tidak langsung menganggap praktik ini sebagai pengobatan yang efektif sebelum ada bukti yang jelas secara medis.
Baca juga: Waspadai Bahaya Terapi Uap dari Rokok Obat, Dokter: Bisa Ganggu Pernapasan
Beberapa zat memang diketahui bisa diserap melalui kulit, namun dalam dunia medis proses ini dilakukan dengan cara yang terkontrol, seperti penggunaan salep atau plester terapi.
Dalam konteks rendaman kaki dari bahan herbal, mekanisme penyerapan zat tidak bisa dipastikan.
“Mungkin kalau memang ada efek sensasi hangat, aroma yang melegakan, ya mungkin seperti itu yang dirasakan oleh yang melakukan,” ujarnya.
Ia juga mengingatkan bahwa setiap reaksi yang muncul setelah melakukan praktik ini, baik di kulit maupun organ tubuh lainnya, perlu diperhatikan. Jika muncul ketidaknyamanan, sebaiknya penggunaan dihentikan.
“Kalau begitu ada reaksi yang misal enggak enak di kulit atau juga enggak enak di organ lain, itu sebaiknya jangan diteruskan,” tambahnya.
Baca juga: Vape sebagai Alternatif Berhenti Merokok: Apakah Memang Lebih Aman?
Tanpa adanya dukungan dari penelitian medis, manfaat rendaman rokok obat hanya sebatas pengalaman pribadi atau pengakuan individu. Menurut Andi, ini belum bisa dijadikan rujukan dalam dunia kedokteran.
“Minta uji klinisnya ada atau enggak? Kalau enggak ya anekdotal aja. Anekdotal tuh maksudnya lebih ke pengakuan-pengakuan secara individu, tapi ini enggak bisa diklaim secara medis,” kata dia.
Ia mengingatkan masyarakat untuk lebih kritis saat menerima informasi terkait produk-produk yang mengatasnamakan kesehatan.
“Menurutku jangan terlalu berlebihan, nikmati sewajarnya dan juga lihat efeknya,” ucapnya.
Meski terdengar alami dan menenangkan, praktik merendam kaki dengan rebusan isi rokok obat belum terbukti aman maupun bermanfaat secara medis bagi organ tubuh bagian dalam.
Masyarakat disarankan tidak terburu-buru mempercayai klaim tanpa dasar ilmiah dan sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu ke dokter sebelum mencoba metode pengobatan alternatif.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang