Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AI "Minum" Segelas Air Setiap Kali Kita Mengobrol Dengannya, Ini Penjelasannya

Kompas.com - 04/09/2025, 07:30 WIB
Fatimah Az Zahra,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sistem kecerdasan buatan (AI), seperti halnya ChatGPT OpenAI versi GPT-3 yang biasa digunakan oleh masyarakat ternyata sangatlah “haus”.

Mereka dapat mengonsumsi hingga 500 mililiter atau sekitar satu gelas air untuk setiap percakapan singkat yang dilakukan dengan pengguna. Jumlah tersebut kurang lebih sama untuk menulis pesan email 100 kata.

Penggunaan air tersebut tidak benar-benar untuk diminum oleh sistem AI, melainkan digunakan untuk mendinginkan server.

Namun, penelitian yang menghitung estimasi penggunaan air oleh AI menyebutkan bahwa penggunaan air dapat bervariasi, yakni tergantung lokasi dan waktu komputer yang digunakan untuk menjawab pertanyaan. 

Penasihat Rektor untuk Literasi AI sekaligus Profesor Pendidikan dari Universitas Virginia, Leo S. Lo, mengatakan bahwa menurutnya, memahami AI bukan hanya tentang mengetahui cara menulis perintah. 

“Dalam memahami AI, infrastruktur, kompromi, dan pilihan masyarakat yang terkait dengan AI juga penting,” kata Leo.

Baca juga: 6 Keterampilan Manusia yang Diyakini Tak Akan Tergantikan AI dalam 10 Tahun ke Depan

2 arus penggunaan air 

Dilansir dari Science Alert, Rabu (3/9/2025), Leo mengatakan bahwa di balik setiap pertanyaan yang diajukan kepada AI, terdapat dua arus penggunaan air yang bekerja. 

Arus penggunaan air pertama adalah pendinginan di tempat (on-site cooling) pada server yang menghasilkan panas dalam jumlah besar. 

Pendinginan tersebut biasanya menggunakan menara pendingin evaporatif, yaitu penyembur raksasa yang menyemprotkan air ke pipa-pipa panas atau bak terbuka.

"Nantinya akan ada penguapan yang dapat menghilangkan panas. Namun, air tersebut diambil dari pasokan air lokal, seperti sungai, waduk, atau akuifer," kata Leo. 

Sementara itu, sistem pendingin lain mungkin menggunakan lebih sedikit air, tetapi lebih banyak listrik.

Baca juga: 10 Chatbot AI Paling Banyak Digunakan, ChatGPT Peringkat Berapa?

Pada arus penggunaan air kedua berasal dari pembangkit listrik yang menghasilkan energi untuk pusat data. 

Pembangkit listrik tenaga batu bara, gas, dan nuklir menggunakan volume air yang besar untuk siklus uap dan pendinginan.

Sementara itu, pembangkit listrik tenaga surya terkonsentrasi, yang beroperasi mirip dengan pembangkit uap tradisional, juga bisa sangat boros air jika mengandalkan sistem pendinginan basah.

Sebaliknya, turbin angin dan panel surya hampir tidak menggunakan air setelah selesai dibangun, kecuali untuk pembersihan sesekali.

Baca juga: 8 Keterampilan Ini Tidak Bisa Digantikan AI, Apa Saja?

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau