Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

21 Tahun Berlalu dan Negara Tak Kunjung Tuntaskan Kasus Munir...

Kompas.com - 07/09/2025, 08:15 WIB
Alinda Hardiantoro,
Irawan Sapto Adhi

Tim Redaksi

Pollycarpus kemudian dipanggil Mabes Polri untuk bersaksi. Dalam pemeriksaan, TPF menemukan fakta baru bahwa ada 6 calon tersangka di mana 4 di antaranya berasal dari Garuda Indonesia.

Tak hanya itu, TPF juga mencium adanya keterlibatan Badan Intelijen Negara (BIN).

BIN diduga memberikan instruksi ke Pollycarpus untuk menghabisi Munir.

Pollycarpus akhirnya ditetapkan sebagai tersangka. Dia dijatuhi vonis 14 tahun penjara pada 20 Desember 2005, setahun setelah meninggalnya Munir.

Selain Pollycarpus, Direktur Utama PT Garuda Indonesia Indra Setiawan juga divonis satu tahun penjara karena dianggap menempatkan Pollycarpus sebagai extra crew di jadwal penerbangan Munir.

Meski dua orang telah ditetapkan sebagai tersangka, tokoh-tokoh BIN yang diduga terlibat kematian Munir, bebas dari tuntutan.

Hal ini membuat pengusutan kasus kematian Munir tidak benar-benar tuntas.

Di masa kepresidenan Joko Widodo (Jokowi), dia juga berjanji akan mengusut tuntas kasus tersebut. Namun, hingga akhir masa jabatannya selama dua periode, kasus tersebut belum juga menemui titik terang.

Baca juga: Tanda Keracunan Arsenik yang Membunuh Munir di Udara 20 Tahun Lalu

Kembali diusut komnas HAM

Penyelidikan kasus kematian Munir masih berlanjut hingga saat ini di bawah tim ad hoc penyelidikan Komnas HAM.

Kali ini, penyelidikan dilakukan untuk menggolongkan apakah kasus kematian Munir termasuk kasus pelanggaran HAM berat atau bukan.

Ketua Komnas HAM, Anis Hidayah mengatakan, pihaknya telah memeriksa sejumlah saksi yang terlibat.

Para saksi berasal dari kalangan pembela HAM, pihak maskapai Garuda, dan beberapa penyidik kasus pidana pembunuhan Munir.

"Tentang kasus Munir, proses penyelidikan sudah berjalan dan sejauh ini kami sudah memeriksa sejumlah saksi," ujar Anis, dikutip dari Kompas.com (3/7/2025).

Nantinya, Komnas HAM akan merilis laporan kasus Munir ke dalam pelanggaran HAM berat atau bukan.

Komnas HAM juga telah berkoordinasi dengan Kejaksaan Agung untuk menindaklanjuti kasus tersebut.

(Sumber: Kompas.com/ Lidia Pratama Febrian, Singgih Wiryono, Tri Indriawati | Editor: Abdul Haris Maulana, Jessi Carina, Tri Indriawati)

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini

Halaman:


Terkini Lainnya
Kenapa Pejabat RI Sulit Mundur Meski Didesak Publik? Ini Penjelasan Sosiolog
Kenapa Pejabat RI Sulit Mundur Meski Didesak Publik? Ini Penjelasan Sosiolog
Tren
Kata Media Asing soal Purbaya Yudhi Sadewa Jadi Menkeu Baru, Singgung MBG dan Perlambatan Ekonomi
Kata Media Asing soal Purbaya Yudhi Sadewa Jadi Menkeu Baru, Singgung MBG dan Perlambatan Ekonomi
Tren
Kronologi Mahasiswa Indonesia di Belanda Meninggal Saat Dampingi Kunjungan Kerja Pejabat
Kronologi Mahasiswa Indonesia di Belanda Meninggal Saat Dampingi Kunjungan Kerja Pejabat
Tren
Purbaya Yudhi Sadewa Jadi Menkeu Baru: Kata Istana hingga Ucapan Kontroversial
Purbaya Yudhi Sadewa Jadi Menkeu Baru: Kata Istana hingga Ucapan Kontroversial
Tren
Jadwal Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Kualifikasi Piala Asia U23 2026
Jadwal Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Kualifikasi Piala Asia U23 2026
Tren
Daftar Sisa Hari Libur Nasional Tahun 2025, Catat Tanggalnya
Daftar Sisa Hari Libur Nasional Tahun 2025, Catat Tanggalnya
Tren
BMKG: Ini WIlayah yang Berpotensi Hujan Lebat pada 9-10 September 2025
BMKG: Ini WIlayah yang Berpotensi Hujan Lebat pada 9-10 September 2025
Tren
[POPULER TREN] Isu PHK Karyawan PT Gudang Garam | Tarif Listrik Pascabayar 8-14 September
[POPULER TREN] Isu PHK Karyawan PT Gudang Garam | Tarif Listrik Pascabayar 8-14 September
Tren
Ada Fenomena Epsilon Perseid pada 9 September 2025, Apa Itu?
Ada Fenomena Epsilon Perseid pada 9 September 2025, Apa Itu?
Tren
Reshuffle Kabinet Prabowo, Siapa Menteri yang Diganti dan Belum Ada Pengganti?
Reshuffle Kabinet Prabowo, Siapa Menteri yang Diganti dan Belum Ada Pengganti?
Tren
Lansia 72 Tahun Kritis Usai Diserang Beruang di AS, Kasus Pertama Sejak 1850
Lansia 72 Tahun Kritis Usai Diserang Beruang di AS, Kasus Pertama Sejak 1850
Tren
Arkeolog Temukan Setumpuk Koin Emas Dalam Pot, Diduga Milik Tentara Bayaran
Arkeolog Temukan Setumpuk Koin Emas Dalam Pot, Diduga Milik Tentara Bayaran
Tren
Studi Ungkap Duduk Lebih Dari 5 Menit di Toilet Tingkatkan Risiko Wasir
Studi Ungkap Duduk Lebih Dari 5 Menit di Toilet Tingkatkan Risiko Wasir
Tren
Daftar Harta Mukhtarudin, Menteri P2MI Baru Hasil Reshuffle Hari Ini
Daftar Harta Mukhtarudin, Menteri P2MI Baru Hasil Reshuffle Hari Ini
Tren
Kronologi Kreator Konten di Bogor Diteror Kepala Babi, Kerap Unggah Video Edukasi soal Aksi Demonstrasi
Kronologi Kreator Konten di Bogor Diteror Kepala Babi, Kerap Unggah Video Edukasi soal Aksi Demonstrasi
Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau