Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hujan Turun Saat Matahari Terik, Mengapa Bisa Terjadi? Ini Penjelasan BMKG

Kompas.com - 16/10/2025, 10:15 WIB
Muhammad Zaenuddin

Penulis

KOMPAS.com - Hujan biasanya terjadi dalam kondisi mendung, yakni ketika awan berkumpul menutupi cahaya matahari menyebabkan langit gelap.

Namun, pernahkah Anda menyaksikan hujan turun di saat matahari bersinar atau di saat cuaca cerah, tanpa mendung?

Di Indonesia, fenomena hujan saat cuaca panas dikenal dengan istilah hujan kethek atau hujan poyan.

Baca juga: Adakah Potensi Hujan di Tengah Cuaca Panas Terik? Ini Jawaban BMKG


Ternyata fenomena seperti itu sangat lumrah dan bisa terjadi di mana saja di dunia, tidak hanya di Indonesia.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto menjelaskan, hujan yang turun saat terik dikenal sebagai sun shower (hujan matahari), yakni fenomena meteorologi di mana hujan turun saat matahari terlihat bersinar.

“Fenomena ini dikenal sebagai ‘sun shower’ atau dalam istilah lokal kadang disebut ‘hujan macan’ atau ‘udan kethek’,” kata Guswanto kepada Kompas.com, Kamis (16/10/2025).

Baca juga: Cuaca Panas Akhir-akhir Ini, Kapan Pulau Jawa Diguyur Hujan?

Apa penyebab hujan turun saat cuaca panas?

Guswanto juga menjelaskan, secara ilmiah, fenomena sun shower terjadi karena beberapa kondisi, yakni:

1. Hujan konvektif lokal

Matahari yang terik memanaskan permukaan tanah, menyebabkan udara naik dan membentuk awan hujan secara cepat di area terbatas.

Karena awan ini kecil dan lokal, akibatnya hujan bisa turun meski langit di sekitar tetap cerah.

Baca juga: 7 Tips Menghadapi Cuaca Panas yang Melanda Indonesia Beberapa Hari Ini

2. Perbedaan lokasi awan dan posisi pengamat

Faktor lainnya yang menyebabkan fenomena sun shower adalah karena perbedaan lokasi awan dan posisi pengamat.

Awan hujan bisa berada di satu titik, sementara matahari tetap terlihat dari sudut lain, menciptakan kesan hujan di bawah sinar matahari.

Baca juga: Benarkah Munculnya Laron Pertanda Datangnya Musim Hujan? Ini Kata Peneliti BRIN

3. Pancaroba atau transisi musim

Saat peralihan musim, atmosfer menjadi tidak stabil, memicu hujan mendadak meski cuaca sedang atau tampak panas.

Fenomena ini sering terjadi selama musim pancaroba akibat radiasi matahari yang tinggi di pagi hingga siang hari dan memicu pembentukan awan konvektif.

Hujan saat cuaca panas merupakan bagian dari dinamika atmosfer normal di wilayah tropis, seperti Asia Tenggara, Afrika, dan Amerika Selatan.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Dark Jokes Ternyata Cermin Kecerdasan dan Ketenangan Emosi, Ini Penjelasan Ilmuwan
Dark Jokes Ternyata Cermin Kecerdasan dan Ketenangan Emosi, Ini Penjelasan Ilmuwan
Tren
PB XIII Mangkat: Ini Rute Kirab, Aturan bagi Pelayat, dan Makna Pemakaman di Imogiri
PB XIII Mangkat: Ini Rute Kirab, Aturan bagi Pelayat, dan Makna Pemakaman di Imogiri
Tren
10 Negara Paling Menyatu dengan Alam, Ada Indonesia?
10 Negara Paling Menyatu dengan Alam, Ada Indonesia?
Tren
Ramai soal Peserta TKA Bisa Live TikTok Saat Ujian, Ini Penjelasan Kemendikdasmen
Ramai soal Peserta TKA Bisa Live TikTok Saat Ujian, Ini Penjelasan Kemendikdasmen
Tren
Beli Tiket Kereta Lokal tapi Tak Dapat Kursi, Bolehkah Duduk di 1A/B dan 24A/B?
Beli Tiket Kereta Lokal tapi Tak Dapat Kursi, Bolehkah Duduk di 1A/B dan 24A/B?
Tren
10 Karakter Seseorang yang Tersirat dari Caranya Memesan Kopi
10 Karakter Seseorang yang Tersirat dari Caranya Memesan Kopi
Tren
Kisah Bayi '7-Eleven' yang Lahir pada 7/11 Pukul 7.11 Malam, Berat 7 Pon 11 Ons, dan Dapat Dana Kuliah 7.111 Dollar AS
Kisah Bayi "7-Eleven" yang Lahir pada 7/11 Pukul 7.11 Malam, Berat 7 Pon 11 Ons, dan Dapat Dana Kuliah 7.111 Dollar AS
Tren
Setelah Gelar Pangeran Dicabut, Raja Charles III Kini Berupaya Hapus Gelar Militer Terakhir Andrew
Setelah Gelar Pangeran Dicabut, Raja Charles III Kini Berupaya Hapus Gelar Militer Terakhir Andrew
Tren
Ilmuwan Temukan Medan Magnet Bumi Pernah Kacau 500 Juta Tahun Lalu, Apa yang Terjadi?
Ilmuwan Temukan Medan Magnet Bumi Pernah Kacau 500 Juta Tahun Lalu, Apa yang Terjadi?
Tren
Ada Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Ini Alasan 5 Anggota DPR Nonaktif Dilaporkan ke MKD
Ada Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Ini Alasan 5 Anggota DPR Nonaktif Dilaporkan ke MKD
Tren
Cara Menyaksikan Fenomena Supermoon Emas 5 November 2025
Cara Menyaksikan Fenomena Supermoon Emas 5 November 2025
Tren
BPOM Pastikan Obat Atorvastatin yang Ditarik di AS Tak Beredar di Indonesia
BPOM Pastikan Obat Atorvastatin yang Ditarik di AS Tak Beredar di Indonesia
Tren
Apa Jadinya jika Kita Pakai BBM Tak Sesuai Spesifikasi Mesin? Ini Kata Pakar
Apa Jadinya jika Kita Pakai BBM Tak Sesuai Spesifikasi Mesin? Ini Kata Pakar
Tren
Gempa 6,3 SR Guncang Afghanistan Utara, 20 Orang Tewas, Ratusan Terluka
Gempa 6,3 SR Guncang Afghanistan Utara, 20 Orang Tewas, Ratusan Terluka
Tren
Satu Indonesia Pernah Kena Prank oleh Seorang Perempuan yang Mengandung Bayi Ajaib
Satu Indonesia Pernah Kena Prank oleh Seorang Perempuan yang Mengandung Bayi Ajaib
Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau