KOMPAS.com - Hujan biasanya terjadi dalam kondisi mendung, yakni ketika awan berkumpul menutupi cahaya matahari menyebabkan langit gelap.
Namun, pernahkah Anda menyaksikan hujan turun di saat matahari bersinar atau di saat cuaca cerah, tanpa mendung?
Di Indonesia, fenomena hujan saat cuaca panas dikenal dengan istilah hujan kethek atau hujan poyan.
Baca juga: Adakah Potensi Hujan di Tengah Cuaca Panas Terik? Ini Jawaban BMKG
Ternyata fenomena seperti itu sangat lumrah dan bisa terjadi di mana saja di dunia, tidak hanya di Indonesia.
Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto menjelaskan, hujan yang turun saat terik dikenal sebagai sun shower (hujan matahari), yakni fenomena meteorologi di mana hujan turun saat matahari terlihat bersinar.
“Fenomena ini dikenal sebagai ‘sun shower’ atau dalam istilah lokal kadang disebut ‘hujan macan’ atau ‘udan kethek’,” kata Guswanto kepada Kompas.com, Kamis (16/10/2025).
Baca juga: Cuaca Panas Akhir-akhir Ini, Kapan Pulau Jawa Diguyur Hujan?
Guswanto juga menjelaskan, secara ilmiah, fenomena sun shower terjadi karena beberapa kondisi, yakni:
Matahari yang terik memanaskan permukaan tanah, menyebabkan udara naik dan membentuk awan hujan secara cepat di area terbatas.
Karena awan ini kecil dan lokal, akibatnya hujan bisa turun meski langit di sekitar tetap cerah.
Baca juga: 7 Tips Menghadapi Cuaca Panas yang Melanda Indonesia Beberapa Hari Ini
Faktor lainnya yang menyebabkan fenomena sun shower adalah karena perbedaan lokasi awan dan posisi pengamat.
Awan hujan bisa berada di satu titik, sementara matahari tetap terlihat dari sudut lain, menciptakan kesan hujan di bawah sinar matahari.
Baca juga: Benarkah Munculnya Laron Pertanda Datangnya Musim Hujan? Ini Kata Peneliti BRIN
Saat peralihan musim, atmosfer menjadi tidak stabil, memicu hujan mendadak meski cuaca sedang atau tampak panas.
Fenomena ini sering terjadi selama musim pancaroba akibat radiasi matahari yang tinggi di pagi hingga siang hari dan memicu pembentukan awan konvektif.
Hujan saat cuaca panas merupakan bagian dari dinamika atmosfer normal di wilayah tropis, seperti Asia Tenggara, Afrika, dan Amerika Selatan.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang