KOMPAS.com - Badai Melissa hingga kini masih menerjang beberapa negara Amerika Utara.
Badai ini terbentuk awal di wilayah Karibia pada 20 Oktober 2025, menguat dengan cepat, lalu melambat di dekat pantai sebelum mencapai daratan.
Para ahli menyebutkan, badai Melissa termasuk yang paling ganas tahun ini hingga menyebabkan angin kencang dan hujan ekstrem.
Seperti diketahui, badai ini telah menyapu wilayah Karibia, Dominika, Haiti, Jamaika, Kuba, dan saat ini bergerak menuju ke Bahama hingga Bermuda.
Hingga Kamis (30/10/2025), lebih dari 30 orang dilaporkan tewas di berbagai negara.
Berikut perkembangan terbaru pergerakan badai Melissa dan dampaknya.
Baca juga: Usai Hantam Jamaika, Badai Melissa Kini Bergerak Menuju Timur, Korban Tewas Capai 7 Orang
Dilansir dari NBC News, Kamis (30/10/2025), menurut pejabat setempat, setidaknya 36 orang tewas di Jamaika, Haiti, dan Republik Dominika akibat badai Melissa.
Di Jamaika, tujuh orang dilaporkan meninggal dunia. Tiga di antaranya tewas saat bersiap menghadapi badai, sedangkan empat jenazah lainnya ditemukan pada hari Selasa (28/10/2025), menurut Kepolisian Jamaika.
Di Haiti, Badan Perlindungan Sipil mengonfirmasi tiga kematian terkait badai tersebut. Selain itu, 25 orang dilaporkan tewas akibat banjir di kota pesisir selatan Petit-Goave.
Sementara itu, di Republik Dominika, Wakil Direktur Badan Darurat Nasional Julian Garcia mengungkapkan, seorang pria dewasa meninggal setelah terseret ke dalam selokan ketika mencoba membersihkannya.
Baca juga: Update Badai Salju di Gunung Everest, 1 Orang Meninggal, Ratusan Orang Dievakuasi
Dikutip dari CNN, Kamis (30/10/2025), setelah memporak-porandakan Jamaika dan Kuba pada Rabu (29/10/2025) pagi, badai Melissa melesat ke timur laut melintasi Atlantik.
Badai Melissa kini melintasi Bahama, membawa hujan lebat dan angin kencang yang merusak sejumlah pulau.
Menurut Pusat Badai Nasional (NHC), badai itu kini berstatus kategori 1 dan berada di lepas pantai Long Island, Bahama.
NHC juga memperingatkan terjadinya angin kencang, hujan deras, dan gelombang badai berbahaya yang diperkirakan terjadi mulai Kamis (30/10/2025) malam hingga Jumat (31/10/2025) sore saat Badai Melissa melintasi Bahama dan Kuba timur.
Baca juga: Badai Salju Terjang Everest, Hampir 1.000 Pendaki Terjebak
Dalam pembaruan pukul 14.00 waktu setempat, NHC melaporkan badai berada sekitar 117 km di tenggara Bahama bagian tengah dengan kecepatan angin maksimum mencapai 200 km/jam dan bergerak dengan kecepatan 50 km/jam.