Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siapa Sebenarnya Aktor di Balik Pembantaian di Sudan?

Kompas.com - 31/10/2025, 13:15 WIB
Alinda Hardiantoro,
Irawan Sapto Adhi

Tim Redaksi

Siapa Aktor di Balik Pembantaian di Sudan?

KOMPAS.com - Ribuan orang dilaporkan tewas dalam serangan Pasukan Dukungan Cepat (RSF) yang merebut kota El-Fasher di wilayah Darfur, Sudan Barat.

RSF mengambil alih wilayah itu dari tentara nasional Sudan (SAF), tetapi kemenangan tersebut menelan korban besar. Sedikitnya 1.500 orang meninggal dunia dalam tiga hari, sejak Rabu (29/10/2025).

Sebagian besar korban merupakan warga sipil yang mencoba melarikan diri dari kota yang dikepung.

Peristiwa ini menggambarkan betapa parahnya perang saudara di Sudan yang kini bahkan dikaitkan dengan aksi genosida.

Para diplomat dan pejabat tinggi PBB mengungkapkan kekhawatiran mendalam di hadapan Dewan Keamanan PBB, serta mengutuk pembantaian massal yang dilakukan RSF.

“Situasinya sungguh mengerikan,” ujar Martha Ama Akyaa Pobee, Asisten Sekretaris Jenderal PBB untuk Afrika, dikutip dari The Guardian.

Dalam sepekan terakhir, Kantor Hak Asasi Manusia PBB mencatat semakin tingginya pelanggaran HAM di sekitar El-Fasher. Dewan Keamanan PBB menyebut tidak ada lagi jalur aman bagi warga untuk meninggalkan kota tersebut.

Lantas, siapa sebenarnya aktor di balik pembantaian ini?

Baca juga: 2.000 Warga Sudan Dilaporkan Dibunuh RSF, Apa yang Terjadi di El-Fasher? 

Akar konflik di Sudan

Sejak April 2023, SAF dan RSF saling menuduh menerima dukungan dari pihak asing. Namun, konflik ini tidak hanya dipicu oleh faktor eksternal, tetapi juga pertikaian internal antarjenderal di Sudan.

Pemimpin de facto Sudan, Jenderal Abdel Fattah al-Burhan, dan komandan RSF, Mohamed Hamdan Daglo, semula bersekutu dalam kudeta yang menggulingkan pemerintah transisi sipil setelah kejatuhan Presiden Omar al-Bashir pada 2019.

Ketegangan di antara keduanya kemudian meningkat tajam hingga pecah menjadi pertempuran mematikan pada pertengahan April 2023.

Sejak saat itu, perang telah menewaskan puluhan ribu orang, membuat hampir 12 juta warga mengungsi, dan menjerumuskan Sudan ke dalam krisis kemanusiaan yang parah.

Baca juga: Longsor Sudan Timbun Desa dan Tewaskan Lebih dari 1.000 Orang, Hanya 1 yang Selamat

Dugaan keterlibatan pihak eksternal

Selain konflik internal, sejumlah negara juga diduga terlibat dalam memperkeruh situasi di Sudan. Berikut beberapa di antaranya:

1. Mesir

RSF telah menuduh Mesir memberikan dukungan militer kepada pasukan Burhan, tuduhan yang dibantah Kairo.

Halaman:


Terkini Lainnya
Satu Indonesia Pernah Kena Prank oleh Seorang Perempuan yang Mengandung Bayi Ajaib
Satu Indonesia Pernah Kena Prank oleh Seorang Perempuan yang Mengandung Bayi Ajaib
Tren
Wali Kota di Meksiko Tewas Ditembak di Tengah Perayaan Hari Orang Mati
Wali Kota di Meksiko Tewas Ditembak di Tengah Perayaan Hari Orang Mati
Tren
Beli Tiket Kereta Api Lewat KAI Access Kena Platform Fee Rp 3.000, KAI: Tak Jadi
Beli Tiket Kereta Api Lewat KAI Access Kena Platform Fee Rp 3.000, KAI: Tak Jadi
Tren
Daftar Kampus dengan Prodi S1 Manajemen Terbaik di Indonesia 2025
Daftar Kampus dengan Prodi S1 Manajemen Terbaik di Indonesia 2025
Tren
Sering Tidak Disadari, 10 Kebiasaan Ini Membuat Rumah Berbau Tak Sedap
Sering Tidak Disadari, 10 Kebiasaan Ini Membuat Rumah Berbau Tak Sedap
Tren
Pesawat Airbus A400M Pertama untuk TNI AU Tiba di Indonesia, Ini Harga dan Spesifikasinya
Pesawat Airbus A400M Pertama untuk TNI AU Tiba di Indonesia, Ini Harga dan Spesifikasinya
Tren
Cara Aktivasi Paket ChatGPT Go Telkomsel
Cara Aktivasi Paket ChatGPT Go Telkomsel
Tren
Nasi di Kulkas Lebih dari 24 Jam, Aman untuk Diabetes atau Berisiko Jadi Racun?
Nasi di Kulkas Lebih dari 24 Jam, Aman untuk Diabetes atau Berisiko Jadi Racun?
Tren
Studi: Negara Paling Bahagia Bisa Jadi Negara Paling Sehat, Ini Syaratnya
Studi: Negara Paling Bahagia Bisa Jadi Negara Paling Sehat, Ini Syaratnya
Tren
Mesir Akhirnya Buka Grand Egyptian Museum di Dekat Piramida Giza, Apa Isinya?
Mesir Akhirnya Buka Grand Egyptian Museum di Dekat Piramida Giza, Apa Isinya?
Tren
Nyalakan Terang dari Serang hingga Kupang: Hana dan Tata Bergerak Lindungi Anak dari Kekerasan Seksual
Nyalakan Terang dari Serang hingga Kupang: Hana dan Tata Bergerak Lindungi Anak dari Kekerasan Seksual
Tren
Ingin Rumah Tetap Sejuk Tanpa AC? Ini 3 Tips dari Dosen Teknik Sipil
Ingin Rumah Tetap Sejuk Tanpa AC? Ini 3 Tips dari Dosen Teknik Sipil
Tren
Horor Kemacetan: Menghidupkan (Kembali) 'Work from Everywhere'
Horor Kemacetan: Menghidupkan (Kembali) "Work from Everywhere"
Tren
Hati-hati, Ragam Perangkat Ini Tetap Sedot Listrik meski Tombol “Off” Sudah Ditekan
Hati-hati, Ragam Perangkat Ini Tetap Sedot Listrik meski Tombol “Off” Sudah Ditekan
Tren
15 Kelompok Orang yang Bisa Nikmati MRT, LRT, dan Transjakarta Gratis 6 Bulan, Siapa Saja?
15 Kelompok Orang yang Bisa Nikmati MRT, LRT, dan Transjakarta Gratis 6 Bulan, Siapa Saja?
Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau