Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Badai Melissa Tewaskan 19 Orang di Jamaika, Ratusan Ribu Warga Masih Terisolasi Tanpa Listrik

Kompas.com - 01/11/2025, 14:45 WIB
Fatimah Az Zahra,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebanyak 19 orang dipastikan tewas di Jamaika akibat Badai Melissa yang menghantam wilayah tersebut pada Selasa (28/10/2025).

Pihak berwenang mengatakan, badai yang membawa hujan lebat hingga angin kencang tersebut dikategorikan sebagai badai kategori 5 dan menjadi salah satu badai terkuat yang pernah tercatat di Atlantik.

Menteri Pendidikan, Keterampilan, Pemuda, dan Informasi Jamaika Dana Morrix Dixon mengonfirmasi dan mengatakan perkiraan jumlah korban tewas bisa terus bertambah.

"Kami mencatat 19 korban tewas yang telah dikonfirmasi, tetapi kami memperkirakan jumlah itu akan berubah hari ini," ujarnya, dilansir dari ABC, Sabtu (1/11/2025).

Sementara itu, terdapat korban baru yang belum dihitung secara resmi karena jasadnya belum ditemukan.

Baca juga: 36 Orang Tewas akibat Badai Melissa, Masih Terus Bergerak Menuju Negara Lain

Bantuan masih terus datang

Sebanyak 13 pesawat kargo pembawa bantuan telah tiba pada Kamis (30/10/2025) di Bandara Internasional Norman Manley, Kingston. Dan lebih dari 20 pesawat kargo tambahan diketahui tiba pada Jumat (31/10/2025).

Sebanyak 10 helikopter dari pemerintah Amerika Serikat juga sedang menuju Jamaika untuk mengevakuasi pasien.

Menteri Sains, Energi, Telekomunikasi, dan Transportasi Daryl Vaz menyatakan rasa terima kasih atas bantuan dan dukungan internasional.

Namun, menurut Jamaica Public Service, sejumlah warga masih belum dapat mengakses listrik.

Sebanyak 462.000 pelanggan, atau sekitar 66 persen dari total pengguna listrik di Jamaika, masih mengalami pemadaman listrik hingga Jumat (31/10/2025) pagi waktu setempat.

Baca juga: Dari Jamaika hingga Haiti, Ribuan Warga Bertahan Setelah Badai Melissa Menghantam

Korban di Haiti capai 30 orang

Dilansir dari The Guardian, Kamis (30/10/2025), sebanyak 30 orang tewas di Haiti akibat Badai Melissa. Selain itu, terdapat 20 orang yang hilang dan 20 orang lainnya dilaporkan terluka.

“Ini adalah saat yang menyedihkan bagi negara,” ujar Laurent Saint-Cyr, ketua dewan presiden transisi Haiti.

Sementara itu, di Bermuda, warga mulai merasakan dampak badai tropis pada Kamis malam waktu setempat.

Saat mencapai wilayah tersebut, Badai Melissa telah melemah menjadi badai kategori 2, dengan kecepatan angin maksimum 155 km/jam. Badai itu bergerak ke timur laut dengan kecepatan 61 km/jam.

Otoritas setempat telah menutup jalan layang utama pada Kamis malam dan menutup sekolah serta layanan feri pada Jumat sebagai langkah antisipasi.

Halaman:


Terkini Lainnya
Satu Indonesia Pernah Kena Prank oleh Seorang Perempuan yang Mengandung Bayi Ajaib
Satu Indonesia Pernah Kena Prank oleh Seorang Perempuan yang Mengandung Bayi Ajaib
Tren
Wali Kota di Meksiko Tewas Ditembak di Tengah Perayaan Hari Orang Mati
Wali Kota di Meksiko Tewas Ditembak di Tengah Perayaan Hari Orang Mati
Tren
Beli Tiket Kereta Api Lewat KAI Access Kena Platform Fee Rp 3.000, KAI: Tak Jadi
Beli Tiket Kereta Api Lewat KAI Access Kena Platform Fee Rp 3.000, KAI: Tak Jadi
Tren
Daftar Kampus dengan Prodi S1 Manajemen Terbaik di Indonesia 2025
Daftar Kampus dengan Prodi S1 Manajemen Terbaik di Indonesia 2025
Tren
Sering Tidak Disadari, 10 Kebiasaan Ini Membuat Rumah Berbau Tak Sedap
Sering Tidak Disadari, 10 Kebiasaan Ini Membuat Rumah Berbau Tak Sedap
Tren
Pesawat Airbus A400M Pertama untuk TNI AU Tiba di Indonesia, Ini Harga dan Spesifikasinya
Pesawat Airbus A400M Pertama untuk TNI AU Tiba di Indonesia, Ini Harga dan Spesifikasinya
Tren
Cara Aktivasi Paket ChatGPT Go Telkomsel
Cara Aktivasi Paket ChatGPT Go Telkomsel
Tren
Nasi di Kulkas Lebih dari 24 Jam, Aman untuk Diabetes atau Berisiko Jadi Racun?
Nasi di Kulkas Lebih dari 24 Jam, Aman untuk Diabetes atau Berisiko Jadi Racun?
Tren
Studi: Negara Paling Bahagia Bisa Jadi Negara Paling Sehat, Ini Syaratnya
Studi: Negara Paling Bahagia Bisa Jadi Negara Paling Sehat, Ini Syaratnya
Tren
Mesir Akhirnya Buka Grand Egyptian Museum di Dekat Piramida Giza, Apa Isinya?
Mesir Akhirnya Buka Grand Egyptian Museum di Dekat Piramida Giza, Apa Isinya?
Tren
Nyalakan Terang dari Serang hingga Kupang: Hana dan Tata Bergerak Lindungi Anak dari Kekerasan Seksual
Nyalakan Terang dari Serang hingga Kupang: Hana dan Tata Bergerak Lindungi Anak dari Kekerasan Seksual
Tren
Ingin Rumah Tetap Sejuk Tanpa AC? Ini 3 Tips dari Dosen Teknik Sipil
Ingin Rumah Tetap Sejuk Tanpa AC? Ini 3 Tips dari Dosen Teknik Sipil
Tren
Horor Kemacetan: Menghidupkan (Kembali) 'Work from Everywhere'
Horor Kemacetan: Menghidupkan (Kembali) "Work from Everywhere"
Tren
Hati-hati, Ragam Perangkat Ini Tetap Sedot Listrik meski Tombol “Off” Sudah Ditekan
Hati-hati, Ragam Perangkat Ini Tetap Sedot Listrik meski Tombol “Off” Sudah Ditekan
Tren
15 Kelompok Orang yang Bisa Nikmati MRT, LRT, dan Transjakarta Gratis 6 Bulan, Siapa Saja?
15 Kelompok Orang yang Bisa Nikmati MRT, LRT, dan Transjakarta Gratis 6 Bulan, Siapa Saja?
Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau