KOMPAS.com - Sebanyak 19 orang dipastikan tewas di Jamaika akibat Badai Melissa yang menghantam wilayah tersebut pada Selasa (28/10/2025).
Pihak berwenang mengatakan, badai yang membawa hujan lebat hingga angin kencang tersebut dikategorikan sebagai badai kategori 5 dan menjadi salah satu badai terkuat yang pernah tercatat di Atlantik.
Menteri Pendidikan, Keterampilan, Pemuda, dan Informasi Jamaika Dana Morrix Dixon mengonfirmasi dan mengatakan perkiraan jumlah korban tewas bisa terus bertambah.
"Kami mencatat 19 korban tewas yang telah dikonfirmasi, tetapi kami memperkirakan jumlah itu akan berubah hari ini," ujarnya, dilansir dari ABC, Sabtu (1/11/2025).
Sementara itu, terdapat korban baru yang belum dihitung secara resmi karena jasadnya belum ditemukan.
Baca juga: 36 Orang Tewas akibat Badai Melissa, Masih Terus Bergerak Menuju Negara Lain
Sebanyak 13 pesawat kargo pembawa bantuan telah tiba pada Kamis (30/10/2025) di Bandara Internasional Norman Manley, Kingston. Dan lebih dari 20 pesawat kargo tambahan diketahui tiba pada Jumat (31/10/2025).
Sebanyak 10 helikopter dari pemerintah Amerika Serikat juga sedang menuju Jamaika untuk mengevakuasi pasien.
Menteri Sains, Energi, Telekomunikasi, dan Transportasi Daryl Vaz menyatakan rasa terima kasih atas bantuan dan dukungan internasional.
Namun, menurut Jamaica Public Service, sejumlah warga masih belum dapat mengakses listrik.
Sebanyak 462.000 pelanggan, atau sekitar 66 persen dari total pengguna listrik di Jamaika, masih mengalami pemadaman listrik hingga Jumat (31/10/2025) pagi waktu setempat.
Baca juga: Dari Jamaika hingga Haiti, Ribuan Warga Bertahan Setelah Badai Melissa Menghantam
Dilansir dari The Guardian, Kamis (30/10/2025), sebanyak 30 orang tewas di Haiti akibat Badai Melissa. Selain itu, terdapat 20 orang yang hilang dan 20 orang lainnya dilaporkan terluka.
“Ini adalah saat yang menyedihkan bagi negara,” ujar Laurent Saint-Cyr, ketua dewan presiden transisi Haiti.
Sementara itu, di Bermuda, warga mulai merasakan dampak badai tropis pada Kamis malam waktu setempat.
Saat mencapai wilayah tersebut, Badai Melissa telah melemah menjadi badai kategori 2, dengan kecepatan angin maksimum 155 km/jam. Badai itu bergerak ke timur laut dengan kecepatan 61 km/jam.
Otoritas setempat telah menutup jalan layang utama pada Kamis malam dan menutup sekolah serta layanan feri pada Jumat sebagai langkah antisipasi.