Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dokter: Olahraga Bisa Turunkan Risiko Kanker, Asal Rutin dan Benar

Kompas.com - 19/08/2025, 13:00 WIB
Ria Apriani Kusumastuti

Penulis

KOMPAS.com – Health Management Specialist Corporate HR Kompas Gramedia, dr. Santi, menjelaskan bahwa olahraga memiliki peran besar dalam menurunkan risiko kanker, asalkan dilakukan dengan cara yang benar dan konsisten.

“Kanker merupakan penyakit multifaktorial. Faktor genetik hanya berperan sekitar 5–10 persen, sisanya lebih banyak dipengaruhi gaya hidup, kondisi lingkungan, hingga penyakit tertentu. Bahkan, 50 persen kanker bisa dicegah melalui pola hidup sehat, termasuk olahraga,” kata Santi dalam keterangan yang diterima Kompas.com, Sabtu (16/8/2025).

Baca juga: Dokter: Kanker Payudara Sering Tak Bergejala, Deteksi Dini Bisa Selamatkan Nyawa

Syarat olahraga yang efektif

Olahraga bisa memberikan efek protektif terhadap kanker jika memenuhi beberapa syarat berikut:

  • Minimal intensitas sedang

Ditandai dengan napas sedikit terengah, detak jantung meningkat, tubuh terasa hangat. Masih bisa berbicara beberapa patah kata, tetapi tidak sanggup bernyanyi.

  • Durasi terukur

Minimal 150 menit per minggu, dengan pembagian waktu seperti jalan cepat selama 30 menit, lima kali dalam sepekan.

  • Konsisten

Manfaat olahraga tidak akan dirasakan jika hanya dilakukan sekali atau sesekali. Efek protektif datang dari keteraturan jangka panjang.

Baca juga: Dokter: Gorengan Bisa Picu Kanker, Begini Cara Mengurangi Risikonya

Mengapa olahraga bisa cegah kanker?

Menurut Santi, ada beberapa mekanisme yang membuat olahraga menurunkan risiko kanker, yakni:

  • Mencegah obesitas, diabetes tipe 2, dan inflamasi, tiga kondisi ini terbukti meningkatkan risiko kanker.
  • Menjaga kestabilan hormon karena olahraga mengendalikan insulin dan estrogen. Jika kadarnya tidak terkendali, hormon tersebut dapat memicu pertumbuhan kanker.
  • Menurunkan kadar IGF-1 (Insulin-like Growth Factor-1), hormon ini jika berlebih dapat mendukung pertumbuhan sel kanker.
  • Menguatkan sistem imun karena imunitas tubuh yang prima mampu mengeliminasi sel kanker sebelum berkembang lebih jauh.

Efek hormonal dan psikologis

Selain kesehatan fisik, olahraga juga memengaruhi hormon suasana hati.

“Tubuh akan melepaskan endorfin, serotonin, dan dopamin yang membuat stres berkurang, rasa bahagia meningkat, dan kualitas tidur membaik. Semua ini berkontribusi menurunkan risiko kanker,” ujar Santi.

Efek protektif olahraga hanya dapat dirasakan jika dilakukan teratur.

“Penurunan kadar insulin, regulasi hormon, hingga perbaikan peradangan kronis membutuhkan waktu. Jadi, kuncinya konsistensi,” tegas Santi.

Baca juga: Dokter Jelaskan Makanan Pemicu Kanker dan Tips Menggoreng yang Lebih Aman

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau