JAKARTA, KOMPAS.com – Aksi Kamisan ke-876 digelar di depan Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Kamis (4/9/2025).
Aksi Kamisan ini mengusung tema “Mengenang 21 Tahun Pembunuhan Munir: Indonesia Darurat Kekerasan dan Ketidakadilan.”
Pantauan Kompas.com di lokasi, massa mulai memadati area gerbang Monas, Jalan Medan Merdeka Barat, sejak pukul 15.00 WIB.
Mereka datang dengan mengenakan pakaian serba hitam, ciri khas Aksi Kamisan, sebagai simbol duka dan perlawanan terhadap impunitas.
Baca juga: Lokasi Demo di Jakarta Hari Ini 4 September 2025
Sejumlah peserta juga terlihat membawa spanduk dan flyer bertuliskan tuntutan mereka.
Spanduk bertuliskan “Reset Indonesia” dan “Indonesia Darurat Kekerasan” dibentangkan di pembatas jalan oranye yang menutupi area aksi.
Adapun flyer yang dibagikan memuat seruan seperti “Tuntutan Rakyat 17+8” dan “Keadilan Untuk Munir.” Meski cuaca terik, massa tetap berdatangan hingga pukul 16.20 WIB.
Beberapa dari mereka membawa payung hitam bertuliskan “Kamisan” sebagai pelindung sekaligus simbol protes diam yang telah dilakukan rutin sejak 2007.
Aksi Kamisan kali ini juga diisi dengan orasi dari perwakilan keluarga korban pelanggaran HAM, aktivis, dan mahasiswa.
Salah satu orator aksi menyampaikan bahwa kematian Munir adalah luka besar yang belum juga sembuh.
“Sudah 21 tahun sejak Munir dibunuh, tetapi negara masih gagal memberikan keadilan. Kita tidak hanya mengenang, kita menuntut pertanggungjawaban!” serunya.
Baca juga: Massa Buruh Gelar Demo di Patung Kuda, Desak Hentikan Tindakan Represif ke Rakyat
Selain orasi, sejumlah peserta juga membacakan puisi yang menggugah kesadaran tentang pelanggaran HAM di Indonesia.
Aksi berlangsung damai dan tertib dengan pengawalan dari sejumlah aparat kepolisian.
Kawasan sekitar gerbang Monas dijaga ketat, namun tidak ada pembubaran paksa atau gesekan antara peserta dan aparat.
Aksi Kamisan ke-876 ini menjadi penanda bahwa perjuangan menuntut keadilan bagi korban pelanggaran HAM masih terus berlanjut, terutama menjelang 21 tahun wafatnya Munir Said Thalib pada 7 September 2004 silam.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini