Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Emiten EBT HGII Catat Laba Bersih Rp 6,88 Miliar pada Kuartal I 2025

Kompas.com - 02/05/2025, 19:30 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Emiten energi baru terbarukan (EBT) PT Hero Global Investment Tbk (HGII)
melaporkan laba bersih Rp 6,88 miliar pada kuartal I 2025.

Perseroan menyatakan, laba bersih tersebut mencerminkan kinerja stabil di tengah penyesuaian sektor.

HGII juga membukukan total aset Rp 963,3 miliar, naik dibandingkan pada akhir tahun 2024 yang tercatat sebesar Rp 715,8 miliar.

Baca juga: Saham Emiten EBT Hero Global HGII Naik 29 Persen Usai IPO

Ilustrasi energi baru dan terbarukan (EBT). SHUTTERSTOCK/POPTIKA Ilustrasi energi baru dan terbarukan (EBT).

Kenaikan ini didukung terutama oleh peningkatan kas dan setara kas menjadi Rp 274,2 miliar dari sebelumnya Rp 17,7 miliar, memperlihatkan kekuatan likuiditas baru HGII untuk mengakselerasi berbagai proyek strategis.

Peningkatan kas tersebut merupakan hasil dari penawaran umum perdana saham (Initial Public Offering/IPO) pada Januari 2025, menghasilkan dana
bersih signifikan.

Presiden Direktur HGII Robin Sunyoto menyatakan, fondasi keuangan yang lebih solid, ditambah dengan arah kebijakan energi nasional yang progresif, menjadi katalisator baru bagi perseroan dalam mengembangkan proyek-proyek pembangkit energi bersih dan infrastruktur strategis di berbagai wilayah Indonesia.

Di tengah transisi energi nasional, perseroan memandang Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025–2034 sebagai momentum strategis.

Baca juga: Emiten Energi Terbarukan HGII Cetak Laba Bersih Rp 37,87 Miliar pada 2024

Pemerintah menargetkan EBT akan memasok mayoritas kebutuhan listrik di Indonesia yaitu 59 persen pada 2034. Terkait hal itu, PLN ingin menaikkan kapasitas pembangkit listrik hingga sekitar 41,9 gigawatt (GW).

Dari jumlah tersebut, 11,7 GW adalah dari tenaga air atau hidro. Selebihnya, yakni sebesar 7,2 GW dari tenaga angin, 16,9 GW dari tenaga surya, 5,1 GW dari tenaga panas bumi dan 1 GW dari bioenergi.

Halaman:


Terkini Lainnya
Purbaya Tawarkan Pemda hingga BUMD Ajukan Pinjaman ke Pusat dengan Bunga Rendah 0,5 Persen
Purbaya Tawarkan Pemda hingga BUMD Ajukan Pinjaman ke Pusat dengan Bunga Rendah 0,5 Persen
Keuangan
Nilai Tukar Petani dan Nelayan Kompak Turun Pada Oktober 2025, Apa Penyebabnya?
Nilai Tukar Petani dan Nelayan Kompak Turun Pada Oktober 2025, Apa Penyebabnya?
Ekbis
Benarkah Hino Milik Toyota?
Benarkah Hino Milik Toyota?
Ekbis
Purbaya Soroti Lambatnya Penyerapan Dana oleh BTN, Sektor Perumahan Dinilai Masih Lesu
Purbaya Soroti Lambatnya Penyerapan Dana oleh BTN, Sektor Perumahan Dinilai Masih Lesu
Ekbis
Tak Mau Anak Magang Dieksploitasi, Ini Arahan Menaker
Tak Mau Anak Magang Dieksploitasi, Ini Arahan Menaker
Ekbis
Purbaya: Saya Undang Investor Asing, tapi Tidak Akan Memohon-Mohon
Purbaya: Saya Undang Investor Asing, tapi Tidak Akan Memohon-Mohon
Ekbis
Inflasi Oktober 2025 Capai 0,28 Persen, Disumbang Emas Perhiasan dan Cabai Merah
Inflasi Oktober 2025 Capai 0,28 Persen, Disumbang Emas Perhiasan dan Cabai Merah
Ekbis
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS pada September 2025
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS pada September 2025
Ekbis
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Industri
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
Ekbis
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Ekbis
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Ekbis
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Ekbis
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Ekbis
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau