JAKARTA, KOMPAS.com - Emiten energi baru terbarukan (EBT) PT Hero Global Investment Tbk (HGII)
melaporkan laba bersih Rp 6,88 miliar pada kuartal I 2025.
Perseroan menyatakan, laba bersih tersebut mencerminkan kinerja stabil di tengah penyesuaian sektor.
HGII juga membukukan total aset Rp 963,3 miliar, naik dibandingkan pada akhir tahun 2024 yang tercatat sebesar Rp 715,8 miliar.
Baca juga: Saham Emiten EBT Hero Global HGII Naik 29 Persen Usai IPO
Ilustrasi energi baru dan terbarukan (EBT). Kenaikan ini didukung terutama oleh peningkatan kas dan setara kas menjadi Rp 274,2 miliar dari sebelumnya Rp 17,7 miliar, memperlihatkan kekuatan likuiditas baru HGII untuk mengakselerasi berbagai proyek strategis.
Peningkatan kas tersebut merupakan hasil dari penawaran umum perdana saham (Initial Public Offering/IPO) pada Januari 2025, menghasilkan dana
bersih signifikan.
Presiden Direktur HGII Robin Sunyoto menyatakan, fondasi keuangan yang lebih solid, ditambah dengan arah kebijakan energi nasional yang progresif, menjadi katalisator baru bagi perseroan dalam mengembangkan proyek-proyek pembangkit energi bersih dan infrastruktur strategis di berbagai wilayah Indonesia.
Di tengah transisi energi nasional, perseroan memandang Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025–2034 sebagai momentum strategis.
Baca juga: Emiten Energi Terbarukan HGII Cetak Laba Bersih Rp 37,87 Miliar pada 2024
Pemerintah menargetkan EBT akan memasok mayoritas kebutuhan listrik di Indonesia yaitu 59 persen pada 2034. Terkait hal itu, PLN ingin menaikkan kapasitas pembangkit listrik hingga sekitar 41,9 gigawatt (GW).
Dari jumlah tersebut, 11,7 GW adalah dari tenaga air atau hidro. Selebihnya, yakni sebesar 7,2 GW dari tenaga angin, 16,9 GW dari tenaga surya, 5,1 GW dari tenaga panas bumi dan 1 GW dari bioenergi.