Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kuntoro Boga
Kepala Pusat BSIP Perkebunan, Kementan

Kuntoro Boga Andri, SP, M.Agr, Ph.D, merupakan lulusan Institut Pertanian Bogor tahun 1998. Ia adalah alumni S1 Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian IPB. Pria kelahiran Banjarmasin tahun 1974 ini diangkat sebagai CPNS pada 1999, dan mulai bekerja sebagai peneliti di BPTP Karangploso, Jawa Timur.

Fluktuasi Harga Kopi dan Insentif bagi Petani Indonesia

Kompas.com - 05/06/2025, 14:51 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

DALAM dua tahun terakhir, harga kopi dunia khususnya varietas Arabika dan Robusta mengalami lonjakan tajam.

Pada pertengahan 2024, harga Robusta mencapai rekor tertinggi dalam 45 tahun terakhir, menembus angka 4.000 dollar AS per ton.

Data FAO mencatat bahwa rata-rata harga kopi dunia naik 38,8 persen sepanjang tahun 2024, dengan Arabika melonjak sekitar 58 persen dan Robusta bahkan mencapai 70 persen year-on-year (FAO.org).

Lonjakan ini membuat selisih harga antara Arabika dan Robusta semakin menyempit. Padahal secara historis Arabika biasanya dihargai lebih tinggi.

Gangguan pasokan menjadi penyebab utama fluktuasi ini, mulai dari kekeringan ekstrem di Vietnam sebagai produsen Robusta terbesar, hingga banjir dan serangan penyakit di Brasil, yang merupakan produsen Arabika terbesar.

Di Indonesia, curah hujan tinggi di beberapa wilayah sentra kopi turut merusak panen dan memperkecil pasokan.

Selain faktor iklim, kondisi geopolitik global dan spekulasi pasar juga memperburuk ketidakstabilan harga.

Baca juga: Kelapa: Komoditas Strategis, Nasib Petani, dan Arah Kebijakan

 

Di pasar domestik, efek dari gejolak harga internasional terlihat jelas pada harga beli di tingkat petani.

Harga kopi Robusta premium, misalnya, melonjak menjadi Rp 100.000– Rp 120.000 per kilogram, naik drastis dari kisaran Rp 30.000–Rp 40.000 pada tahun sebelumnya.

Harga ini bahkan mendekati nilai jual Arabika yang selama ini dianggap sebagai kopi unggulan.

Kenaikan harga global ditambah depresiasi rupiah turut mendorong lonjakan harga lokal, meskipun volatilitas tetap tinggi.

Saat pasokan menipis, harga bisa melejit. Namun sebaliknya, ketika stok melimpah, harga langsung merosot tajam.

Dampak pada ekonomi lokal dan nasional

Fluktuasi harga kopi memiliki dampak ganda bagi Indonesia. Di satu sisi, lonjakan harga memberikan berkah bagi petani dan memperkuat devisa negara.

Saat panen raya 2024, petani mampu meraih pendapatan luar biasa, mencapai Rp 75 juta–Rp 120 juta per hektare dari penjualan kopi segar.

Pendapatan ini menggerakkan ekonomi pedesaan, uang dari hasil panen kopi beredar luas di sentra produksi seperti Gayo, Toraja, dan Temanggung, mendorong aktivitas ekonomi masyarakat setempat.

Halaman:


Terkini Lainnya
OJK: Buron Kasus Investree Adrian Gunadi Ada di Qatar
OJK: Buron Kasus Investree Adrian Gunadi Ada di Qatar
Ekbis
7.000 Pekerjanya Kena PHK, P&G Tak Kebal Efek Tarif Trump
7.000 Pekerjanya Kena PHK, P&G Tak Kebal Efek Tarif Trump
Ekbis
Peringati Idul Adha 1446 H, Pertamina Hulu Salurkan Ribuan Hewan Kurban  hingga ke Pelosok
Peringati Idul Adha 1446 H, Pertamina Hulu Salurkan Ribuan Hewan Kurban hingga ke Pelosok
Ekbis
Disney Lakukan PHK, Ratusan Karyawan Bagian Film, Televisi dan Keuangan Terdampak
Disney Lakukan PHK, Ratusan Karyawan Bagian Film, Televisi dan Keuangan Terdampak
Ekbis
Cara Pesan SR022 via wondr by BNI, Bisa Dapat Cashback hingga Rp 15 Juta
Cara Pesan SR022 via wondr by BNI, Bisa Dapat Cashback hingga Rp 15 Juta
Ekbis
LQ45 Masih Tertekan, Stimulus Ekonomi dan Dividen Jadi 'Angin Segar' di Semester II 2025
LQ45 Masih Tertekan, Stimulus Ekonomi dan Dividen Jadi "Angin Segar" di Semester II 2025
Cuan
Perusahaan Tambang di Pulau Gag Raja Ampat Dapat Keistimewaan Khusus
Perusahaan Tambang di Pulau Gag Raja Ampat Dapat Keistimewaan Khusus
Energi
BSU Juni-Juli 2025 Cair, Simak Cara Cek dan Kriterianya
BSU Juni-Juli 2025 Cair, Simak Cara Cek dan Kriterianya
Ekbis
Mentan Geram Ada Oknum yang Manipulasi Data Stok Beras, Bakal Ambil Langkah Hukum
Mentan Geram Ada Oknum yang Manipulasi Data Stok Beras, Bakal Ambil Langkah Hukum
Ekbis
Gubernur Papua Barat Daya Bantah Isu Kerusakan Lingkungan di Pulau Gag: Hoaks, Air Lautnya Biru...
Gubernur Papua Barat Daya Bantah Isu Kerusakan Lingkungan di Pulau Gag: Hoaks, Air Lautnya Biru...
Ekbis
6 Mitos soal AI yang Dipatahkan Studi Global, Termasuk Soal Ancaman terhadap Pekerjaan
6 Mitos soal AI yang Dipatahkan Studi Global, Termasuk Soal Ancaman terhadap Pekerjaan
Ekbis
OECD Prediksi Defisit APBN Indonesia Naik tapi Masih Sesuai Batas Aman
OECD Prediksi Defisit APBN Indonesia Naik tapi Masih Sesuai Batas Aman
Keuangan
Pajak Dukung Sepak Bola Indonesia Mendunia, Harap Timnas Bisa Tembus Piala Dunia 2026
Pajak Dukung Sepak Bola Indonesia Mendunia, Harap Timnas Bisa Tembus Piala Dunia 2026
Keuangan
Buntut Tambang Nikel di Raja Ampat, Menteri LH Ingatkan Putusan MK soal Larangan Pertambangan di Pulau Kecil
Buntut Tambang Nikel di Raja Ampat, Menteri LH Ingatkan Putusan MK soal Larangan Pertambangan di Pulau Kecil
Ekbis
Menteri LH Sebut Ada Pencemaran di Akibat Tambang Nikel Pulau Gag Raja Ampat, tapi ...
Menteri LH Sebut Ada Pencemaran di Akibat Tambang Nikel Pulau Gag Raja Ampat, tapi ...
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau