Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inflasi Pendidikan Lebih Rendah di Agustus 2025, BPS Ungkap Penyebabnya

Kompas.com - 01/09/2025, 21:41 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kelompok pendidikan masih mengalami inflasi pada Agustus 2025.

Namun, inflasi tersebut lebih rendah dibandingkan inflasi pendidikan pada bulan sebelumnya.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini, mengatakan bahwa kelompok pendidikan mengalami inflasi 0,13 persen secara bulanan dengan andil 0,01 persen terhadap inflasi nasional.

Angka ini lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 0,82 persen dengan andil inflasi 0,05 persen.

Baca juga: Kemenkeu Tunda Konferensi Pers APBN KiTa dan BI Batalkan Rakornas Inflasi, Imbas Demo?

"Berdasarkan data historis, 2021-2023, kelompok pendidikan cenderung mengalami inflasi Agustus yang lebih tinggi dibandingkan inflasi Juli. Akan tetapi, pada 2024-2025, inflasi Agustus lebih rendah dibandingkan inflasi Juli," ujar Pudji dalam konferensi pers virtual, Senin (1/9/2025).

Komoditas pendidikan yang dominan memberikan sumbangan terhadap inflasi nasional secara bulanan, yakni biaya kuliah akademi atau perguruan tinggi dengan andil sebesar 0,02 persen serta biaya sekolah dasar (SD) dengan andil sebesar 0,01 persen.

Rinciannya, biaya kuliah mengalami inflasi 0,80 persen dan biaya SD mengalami inflasi 0,75 persen secara bulanan.

"Sedangkan komoditas biaya sekolah menengah atas menjadi komoditas peredam inflasi pada kelompok pendidikan ini," tambahnya.

Lebih lanjut, Pudji menjelaskan bahwa inflasi pendidikan pada periode ini lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya karena pada mayoritas wilayah terjadi deflasi kelompok pendidikan.

Tercatat ada enam provinsi yang nilai inflasi dan andil kelompok pendidikan tercatat deflasi, yaitu Lampung, Babel, Kalteng, serta Papua, Papua Tengah, dan Papua Pegunungan.

Pudji bilang, salah satu faktor yang menyebabkan hal ini adalah karena pemerintah provinsi di daerah tersebut menetapkan kebijakan terkait pendidikan yang membuat biaya sekolah, pendaftaran SPP, dan juga uang komite untuk sekolah negeri di tingkat SMA, SMK, dan SLB menjadi lebih murah.

"Ada beberapa regulasi di tingkat pemerintah daerah sehingga inilah yang menjadi pendorong terjadinya deflasi untuk beberapa tingkat pendidikan, yaitu sekolah menengah atas dan sekolah menengah pertama," tuturnya.

Baca juga: Harga Beras Premium Naik, Bagaimana Dampaknya ke Inflasi?

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau