KOMPAS.com – Tren belanja produk premium di kalangan konsumen digital Indonesia menguat dalam beberapa tahun terakhir.
Fenomena itu dipicu perubahan perilaku kelas menengah yang semakin digital savvy, kritis, serta menuntut kualitas dan kenyamanan dalam berbelanja.
Dikutip dari data Badan Pusat Statistik (BPS) 2024, Indonesia memiliki lebih dari 47,85 juta konsumen kelas menengah dengan karakter digital savvy.
Konsumen saat ini semakin selektif dan cerdas. Mereka tidak hanya menuntut fleksibilitas dalam berbelanja online, dengan opsi pengambilan produk di toko, tetapi juga memilih brand yang tepercaya.
Survei Kumparan berjudul Menuju Industri e-Commerce Berkualitas: Perbaiki Layanan di Fase Rentan Pasca Pembelian menyebutkan bahwa konsumen semakin menaruh perhatian terhadap jaminan layanan purnajual yang jelas.
Baca juga: Blibli (BELI) Hadirkan Promo Penawaran Eksklusif Huawei Pura 80 Series
Hal tersebut berangkat dari kendala yang sering mereka hadapi setelah belanja online, seperti pengiriman yang terlambat, kesulitan melacak pesanan, dan respons layanan pelanggan yang lambat.
Di media sosial, sejumlah pelanggan berbagi pengalaman positif mereka ketika membeli produk premium, salah satunya melalui Blibli.
Sebagai contoh, akun media sosial @bannaberrystar yang sempat melakukan survei ke beberapa toko resmi smartphone. Ia menilai, Blibli lebih unggul karena berani memberikan garansi fisik.
“Saya udah survei ke tiga toko, tetapi yang rekomen ke Blibli karena mau kasih garansi fisik, enggak hanya software. Selain itu, juga dapat kepala charger dan tempered glass (untuk pembelian smartphone),” ujarnya.
Baca juga: Blibli Masuk Fortune Indonesia 100 dengan Pendapatan Rp 16,72 Triliun
Komentar lain datang dari akun @nakkyuping yang menyoroti kualitas layanan purnajual Blibli.
Menurutnya, sebagai konsumen yang kerap membeli produk elektronik di Blibli, kecepatan respons admin menjadi nilai tambah tersendiri.
“Blibli aftersales-nya juga bagus. Admin di DM selalu fast respon,” katanya.
Testimoni tersebut menunjukkan bahwa jaminan garansi dan layanan purna jual dirasakan manfaatnya dan membuat konsumen merasa lebih aman.
Asosiasi E-commerce Indonesia (idEA) menyebut fenomena pergeseran preferensi konsumen ke produk premium sebagai premiumisasi di e-commerce.
Sekretaris Jenderal idEA Budi Primawan menjelaskan, tren ini semakin terlihat jelas dalam beberapa tahun terakhir dengan tiga faktor pendorong utama.