Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Emas Dunia Tembus Rekor, HRTA Nilai Jadi Momentum Keluarga Amankan Aset

Kompas.com - 06/10/2025, 12:00 WIB
Aprillia Ika

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com – Harga emas dunia hingga September 2025 kembali mencatatkan rekor tertinggi sepanjang masa setelah menembus lebih dari 3.800 dollar AS per ons, atau setara sekitar Rp 62,7 juta per ons dengan kurs Rp 16.500 per dollar AS. Rata-rata harga emas bulan September berada di level 3.663 dollar AS per ons, atau sekitar Rp 1,94 juta per gram.

Jika dibandingkan tahun sebelumnya, harga emas dalam dollar AS naik 39,31 persen year on year (YoY), sementara dalam rupiah meningkat lebih tajam, yakni 51,69 persen YoY akibat pelemahan nilai tukar. Secara bulanan, harga emas lokal pada September tercatat naik 10,42 persen month on month (MoM).

Kenaikan tajam ini dipicu sejumlah faktor global, seperti kebijakan The Fed yang lebih dovish dengan pemangkasan suku bunga 25 basis poin, pelemahan dollar AS di banyak negara, serta meningkatnya ketegangan geopolitik dan perang dagang. Kondisi tersebut membuat investor global kembali memilih emas sebagai aset lindung nilai.

Baca juga: Harga Emas Dunia Naik 3 Persen dalam Sepekan, Menuju Level 4.000 Dollar AS

Selain itu, bank-bank sentral di berbagai negara juga memperkuat cadangan emas, dengan pembelian lebih dari 1.000 ton per tahun sejak 2022.

Dari dalam negeri, Bank Indonesia turut memangkas suku bunga 25 basis poin menjadi 4,75 persen pada September. Langkah ini mendorong minat terhadap emas, meskipun sempat menekan nilai tukar rupiah yang bergerak di kisaran Rp 16.500–Rp 16.600 per dollar AS.

Data World Gold Council menunjukkan permintaan emas di Indonesia sepanjang paruh pertama 2025 tumbuh 20,87 persen YoY menjadi 21,2 ton, sebagian besar berasal dari permintaan emas batangan. PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) mencatat penjualan 8,1 ton emas batangan pada periode yang sama, melonjak 76,86 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Baca juga: Harga Emas Melambung, Hartadinata Abadi (HRTA) Optimistis Penjualan Tumbuh hingga 60 Persen

Direktur Investor Relations HRTA, Thendra Crisnanda, mengatakan tren pasar emas masih akan memberi peluang besar bagi investor dan konsumen.

“Kebijakan moneter global, pelemahan mata uang, dan tingginya pembelian emas oleh bank sentral menjadi katalis utama. Di sisi domestik, pelemahan rupiah semakin memperkuat peran emas sebagai aset lindung nilai, sehingga kami melihat momentum pertumbuhan yang kuat hingga akhir tahun,” ujar Thendra dalam keterangan resmi, Senin (6/10/2025).

Ke depan, pasar emas akan menantikan hasil rapat The Fed pada akhir Oktober atau awal November, yang berpotensi kembali memangkas suku bunga jika data ekonomi AS menunjukkan perlambatan. Di sisi lain, Bank Indonesia dijadwalkan menggelar rapat pertengahan Oktober dengan fokus menjaga stabilitas rupiah dan pertumbuhan ekonomi.

Halaman:


Terkini Lainnya
KKSK: Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia Terjaga
KKSK: Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia Terjaga
Ekbis
Lippo Karawaci Kantongi Pendapatan Rp 6,51 Triliun, Laba Bersih Tembus Rp 368 Miliar
Lippo Karawaci Kantongi Pendapatan Rp 6,51 Triliun, Laba Bersih Tembus Rp 368 Miliar
Cuan
IHSG Ditutup Melonjak 1,36 Persen pada 8.275, Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah Lagi
IHSG Ditutup Melonjak 1,36 Persen pada 8.275, Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah Lagi
Cuan
Perkuat Keamanan Logistik Nasional, IPC TPK Operasikan Alat Pemindai Peti Kemas di Tanjung Priok
Perkuat Keamanan Logistik Nasional, IPC TPK Operasikan Alat Pemindai Peti Kemas di Tanjung Priok
Industri
Inflasi Telur dan Daging Ayam Ras Melonjak, BPS Sebut Karena Permintaan Tinggi untuk Program MBG
Inflasi Telur dan Daging Ayam Ras Melonjak, BPS Sebut Karena Permintaan Tinggi untuk Program MBG
Ekbis
Target Swasembada Beras: Produksi Melonjak dan Tantangan Struktural
Target Swasembada Beras: Produksi Melonjak dan Tantangan Struktural
Ekbis
Menkeu Purbaya Siapkan Tarif Cukai Khusus untuk Tarik Produsen Rokok Ilegal ke Kawasan KIHT
Menkeu Purbaya Siapkan Tarif Cukai Khusus untuk Tarik Produsen Rokok Ilegal ke Kawasan KIHT
Ekbis
Jaga Daya Saing, AISA Luncurkan Kemasan Baru Salah Satu Produk Makanan Ringannya
Jaga Daya Saing, AISA Luncurkan Kemasan Baru Salah Satu Produk Makanan Ringannya
Cuan
Bank Mandiri Siap Salurkan Rp 3,22 Triliun BLTS Kesra 2025 lewat Jaringan Cabang hingga Mandiri Agen
Bank Mandiri Siap Salurkan Rp 3,22 Triliun BLTS Kesra 2025 lewat Jaringan Cabang hingga Mandiri Agen
Keuangan
Pemda Bisa Pinjam ke Pemerintah Pusat, Purbaya: Bunga 0,5 Persen
Pemda Bisa Pinjam ke Pemerintah Pusat, Purbaya: Bunga 0,5 Persen
Ekbis
Danantara: TOBA Sudah Declaire Tak Ikut Proyek Sampah Jadi Listrik
Danantara: TOBA Sudah Declaire Tak Ikut Proyek Sampah Jadi Listrik
Cuan
BEI Bakal Kirim Surat Keberatan ke MSCI soal Metode Penghitungan Free Float Saham
BEI Bakal Kirim Surat Keberatan ke MSCI soal Metode Penghitungan Free Float Saham
Cuan
DJP Bongkar Kasus Pencucian Uang Senilai Rp 58,2 Miliar
DJP Bongkar Kasus Pencucian Uang Senilai Rp 58,2 Miliar
Ekbis
QRIS Kini Bisa untuk Grab, Transaksi Digital Makin Mudah bagi Pengguna Muda
QRIS Kini Bisa untuk Grab, Transaksi Digital Makin Mudah bagi Pengguna Muda
Keuangan
ETF Emas Ditarget Rilis Sebelum Juni, BEI Masih Tunggu Aturan OJK
ETF Emas Ditarget Rilis Sebelum Juni, BEI Masih Tunggu Aturan OJK
Cuan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau