Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SPBU Swasta Sepakat Lanjutkan Investasi di Indonesia

Kompas.com - 12/10/2025, 14:14 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi/Wakil Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Todotua Pasaribu memastikan investasi dari badan usaha yang mengelola SPBU swasta di Indonesia tetap berlanjut.

Hal itu ia sampaikan merespons pertanyaan soal kelanjutan investasi badan usaha swasta usai mengadukan persoalan kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) non subsidi ke BKPM pada Selasa (7/10/2025).

"(Investasinya) Tetap jalan. Kemarin semua commit. Semuanya. Baik BP, Shell, semua," ujar Todotua di Jakarta, dikutip Minggu (12/10/2025).

Baca juga: Kata Bahli Soal SPBU Swasta Adukan Kelangsungan Investasi Migas ke BKPM

Ilustrasi SPBU.canva.com Ilustrasi SPBU.

"Kita bilang, oke ya, aman ya. Jalan terus semuanya, enggak ada yang berubah. Mereka semua commit," katanya.

Todotua mengakui, sempat ada keluhan dari para pelaku usaha swasta soal kelangkaan BBM yang mengganggu ekspansi bisnis mereka.

Namun, sudah ada penjelasan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) soal alokasi impor BBM.

Untuk tahun 2026 dipastikan akan ada penyesuaian dari alokasi impor untuk swasta dan pemerintah.

Baca juga: Daftar Lengkap Harga BBM Pertamina di Semua SPBU per 8 Oktober 2025

"Iya (ekspansi terganggu). Ya, karena kan memang adanya pembatasan kuota itu menjadi cukup terganggu. Tetapi kan juga dari sisi Kementerian ESDM-nya juga, mereka butuh menyesuaikan juga. Dalam neraca neraca kuota importnya mereka. Sehingga nanti ini akan dilihat tahun depan," jelas Todotua.

"Masing-masing player, dia sudah bisa prediksi nih. Itu yang kita sesuaikan. Rencana planning pengembangannya seperti apa, ya kan? Rencana planning penjualannya, masing-masing sudah bisa menaikkan," lanjutnya.

Todotua pun memastikan ekspansi dari SPBU swasta tetap berlanjut di masa mendatang.

Halaman:


Terkini Lainnya
Purbaya Tawarkan Pemda hingga BUMD Ajukan Pinjaman ke Pusat dengan Bunga Rendah 0,5 Persen
Purbaya Tawarkan Pemda hingga BUMD Ajukan Pinjaman ke Pusat dengan Bunga Rendah 0,5 Persen
Keuangan
Nilai Tukar Petani dan Nelayan Kompak Turun Pada Oktober 2025, Apa Penyebabnya?
Nilai Tukar Petani dan Nelayan Kompak Turun Pada Oktober 2025, Apa Penyebabnya?
Ekbis
Benarkah Hino Milik Toyota?
Benarkah Hino Milik Toyota?
Ekbis
Purbaya Soroti Lambatnya Penyerapan Dana oleh BTN, Sektor Perumahan Dinilai Masih Lesu
Purbaya Soroti Lambatnya Penyerapan Dana oleh BTN, Sektor Perumahan Dinilai Masih Lesu
Ekbis
Tak Mau Anak Magang Dieksploitasi, Ini Arahan Menaker
Tak Mau Anak Magang Dieksploitasi, Ini Arahan Menaker
Ekbis
Purbaya: Saya Undang Investor Asing, tapi Tidak Akan Memohon-Mohon
Purbaya: Saya Undang Investor Asing, tapi Tidak Akan Memohon-Mohon
Ekbis
Inflasi Oktober 2025 Capai 0,28 Persen, Disumbang Emas Perhiasan dan Cabai Merah
Inflasi Oktober 2025 Capai 0,28 Persen, Disumbang Emas Perhiasan dan Cabai Merah
Ekbis
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS pada September 2025
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS pada September 2025
Ekbis
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Industri
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
Ekbis
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Ekbis
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Ekbis
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Ekbis
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Ekbis
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau