JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi/Wakil Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Todotua Pasaribu memastikan investasi dari badan usaha yang mengelola SPBU swasta di Indonesia tetap berlanjut.
Hal itu ia sampaikan merespons pertanyaan soal kelanjutan investasi badan usaha swasta usai mengadukan persoalan kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) non subsidi ke BKPM pada Selasa (7/10/2025).
"(Investasinya) Tetap jalan. Kemarin semua commit. Semuanya. Baik BP, Shell, semua," ujar Todotua di Jakarta, dikutip Minggu (12/10/2025).
Baca juga: Kata Bahli Soal SPBU Swasta Adukan Kelangsungan Investasi Migas ke BKPM
Ilustrasi SPBU."Kita bilang, oke ya, aman ya. Jalan terus semuanya, enggak ada yang berubah. Mereka semua commit," katanya.
Todotua mengakui, sempat ada keluhan dari para pelaku usaha swasta soal kelangkaan BBM yang mengganggu ekspansi bisnis mereka.
Namun, sudah ada penjelasan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) soal alokasi impor BBM.
Untuk tahun 2026 dipastikan akan ada penyesuaian dari alokasi impor untuk swasta dan pemerintah.
Baca juga: Daftar Lengkap Harga BBM Pertamina di Semua SPBU per 8 Oktober 2025
"Iya (ekspansi terganggu). Ya, karena kan memang adanya pembatasan kuota itu menjadi cukup terganggu. Tetapi kan juga dari sisi Kementerian ESDM-nya juga, mereka butuh menyesuaikan juga. Dalam neraca neraca kuota importnya mereka. Sehingga nanti ini akan dilihat tahun depan," jelas Todotua.
"Masing-masing player, dia sudah bisa prediksi nih. Itu yang kita sesuaikan. Rencana planning pengembangannya seperti apa, ya kan? Rencana planning penjualannya, masing-masing sudah bisa menaikkan," lanjutnya.
Todotua pun memastikan ekspansi dari SPBU swasta tetap berlanjut di masa mendatang.