Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Orang Asing Jadi Direksi Garuda, Luhut: Membuat Lebih Transparan

Kompas.com - 17/10/2025, 09:10 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, adanya orang asing atau WNA yang menjadi direksi di PT Garuda Indonesia (Persero) membuat pengelolaan perusahaan lebih transparan.

Selain itu menurutnya manajemen bisa lebih efisien dan tidak diganggu oknum-oknum tertentu.

"Seperti sekarang Garuda, kita lihat ada orang asing jadi manajemen di bawah. Itu akan membuat kita lebih transparan. Dan satu ketika IPO (initial public offering) itu enggak bisa lagi diganggu-ganggu oleh siapa-siapa. Akan dia efisien. Dipaksa efisien dengan sistem," jelas Luhut dalam acara "1 Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran" di Jakarta, Kamis (16/10/2025).

Baca juga: Penjelasan Danantara Soal 2 WNA Jadi Direktur Garuda Indonesia

Ketua DEN Luhut Binsar Pandjaitan usai menghadiri acara 1 Tahun Pemerintahan Prabowo Gibran di Jakarta, Kamis (16/10/2025). Kompas.com/Dian Erika Ketua DEN Luhut Binsar Pandjaitan usai menghadiri acara 1 Tahun Pemerintahan Prabowo Gibran di Jakarta, Kamis (16/10/2025).
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto memberikan izin bagi WNA atau ekspatriat untuk masuk jajaran direksi di perusahaan BUMN.

Hal itu diungkapkan Prabowo saat berdialog dengan Chairman and Editor in Chief Forbes, Malcolm Stevenson Jr (Steve Forbes) dalam acara Forbes Global CEO Conference di Jakarta, Rabu (15/10/2025).

Mula-mula, Presiden menceritakan soal perbaikan tata kelola perusahaan-perusahaan BUMN Indonesia.

Menurut Presiden ia sudah meminta kepada bos Danantara selaku badan yang membawahi BUMN untuk mengurangi jumlah perusahaan pelat merah.

Baca juga: Prabowo Mau Pangkas BUMN dari 1.000 Jadi 200 Perusahaan

Yakni dari sekitar 1.000 BUMN menjadi hanya 200-240 saja.

"Kemudian menjalankannya dengan standar tambahan. Jadi saya yakin imbal hasil 1 persen atau 2 persen dapat meningkat. Harus meningkat. Saya rasa saya sudah memberi tahu manajemen Danantara untuk menjalankannya dengan standar bisnis internasional," ujar Prabowo.

"Kita bisa mencari orang-orang terbaik, talenta terbaik, dan saya sudah mengubah peraturannya. Sekarang, ekspatriat, non-Indonesia bisa memimpin BUMN kita. Jadi saya sangat bersemangat," tegasnya.

Baca juga: Pergantian Direksi Garuda Dinilai Jadi Langkah Menuju Kemandirian Bisnis

Pernyataan Presiden itu disampaikan di hari yang sama saat dua orang eksekutif asing resmi ditunjuk menjadi petinggi di PT Garuda Indonesia (Persero).

Keduanya adalah mantan bos Green Africa Airways Neil Raymond Mills yang ditujuk sebagai Direktur Transformasi Garuda Indonesia dan petinggi Singapore Airlines, Balagopal Kunduvara yang ditunjuk sebagai Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Garuda Indonesia.

Penunjukan keduanya berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Garuda Indonesia pada Rabu.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Purbaya Tawarkan Pemda hingga BUMD Ajukan Pinjaman ke Pusat dengan Bunga Rendah 0,5 Persen
Purbaya Tawarkan Pemda hingga BUMD Ajukan Pinjaman ke Pusat dengan Bunga Rendah 0,5 Persen
Keuangan
Nilai Tukar Petani dan Nelayan Kompak Turun Pada Oktober 2025, Apa Penyebabnya?
Nilai Tukar Petani dan Nelayan Kompak Turun Pada Oktober 2025, Apa Penyebabnya?
Ekbis
Benarkah Hino Milik Toyota?
Benarkah Hino Milik Toyota?
Ekbis
Purbaya Soroti Lambatnya Penyerapan Dana oleh BTN, Sektor Perumahan Dinilai Masih Lesu
Purbaya Soroti Lambatnya Penyerapan Dana oleh BTN, Sektor Perumahan Dinilai Masih Lesu
Ekbis
Tak Mau Anak Magang Dieksploitasi, Ini Arahan Menaker
Tak Mau Anak Magang Dieksploitasi, Ini Arahan Menaker
Ekbis
Purbaya: Saya Undang Investor Asing, tapi Tidak Akan Memohon-Mohon
Purbaya: Saya Undang Investor Asing, tapi Tidak Akan Memohon-Mohon
Ekbis
Inflasi Oktober 2025 Capai 0,28 Persen, Disumbang Emas Perhiasan dan Cabai Merah
Inflasi Oktober 2025 Capai 0,28 Persen, Disumbang Emas Perhiasan dan Cabai Merah
Ekbis
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS pada September 2025
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS pada September 2025
Ekbis
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Industri
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
Ekbis
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Ekbis
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Ekbis
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Ekbis
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Ekbis
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau