Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Edi Setiawan
Dosen

Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Uhamka dan Analis dan Praktisi Ekonomi

Maqasid Syariah: Fondasi Ekonomi dan Teknologi Halal

Kompas.com - 17/10/2025, 15:10 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

DI TENGAH kemilau panggung Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF 2025), layar-layar LED menampilkan startup fintech, produk halal, dan inovasi wakaf blockchain.

Publik terpukau, foto-foto di media sosial membanjiri timeline. Namun di balik gemerlap itu, tersimpan pertanyaan mendalam: apakah semua ini sekadar tontonan megah atau benar-benar menyentuh hati dan kehidupan masyarakat yang membutuhkan?

Indonesia, negeri dengan populasi Muslim terbesar dunia, menyimpan potensi ekonomi syariah yang menakjubkan.

SGIE 2024/2025 mencatat konsumsi halal nasional mencapai 281 miliar dollar AS, sementara aset keuangan syariah menembus Rp 2.800 triliun.

Angka-angka ini seakan melambai-lambai, memanggil bangsa untuk mengubah potensi menjadi kenyataan.

Namun, realitas tetap berbicara dengan getir: kontribusi sektor ini terhadap PDB nasional masih terpaut tipis, hanya 4 persen.

Potensi sebesar itu, jika tidak dikelola dengan kesungguhan, bisa sirna tanpa jejak, seperti cahaya lilin yang padam di tengah hujan.

Baca juga: Menjahit Kemandirian Fashion Syariah

Literasi keuangan syariah masih rendah, hanya 9,14 persen menurut OJK 2022. Sementara pemberitaan ekonomi syariah hanya 2,8 persen dari total liputan media nasional.

Sebagian besar masyarakat belum memahami peluang fintech syariah dan wakaf produktif. Inovasi digital tanpa edukasi dan literasi hanya berhenti pada glamor festival.

Menurut M. Umer Chapra (1992), pembangunan ekonomi Islam harus menebar kesejahteraan menyeluruh (maslahah).

Festival megah seharusnya menjadi panggung transformatif, menyalakan api revolusi nilai, dan menegaskan bahwa Maqasid Syariah—kemaslahatan, keadilan, dan keberlanjutan—bukan slogan kosong, melainkan fondasi yang harus dibumikan dalam setiap inovasi.

Salah satu inovasi paling menggetarkan hati adalah wakaf blockchain, yang menorehkan catatan setiap transaksi wakaf di ledger publik aman dan tak tergoyahkan.

Setiap donasi bisa dipantau real-time, memberikan rasa aman bagi dermawan, dan menyebarkan manfaat nyata bagi masyarakat: pendidikan yang lebih mudah diakses, fasilitas kesehatan yang merata, dan energi terbarukan untuk desa-desa terpencil.

Integrasi smart contract menambahkan dimensi keadilan dan efisiensi: distribusi dana otomatis, sesuai kriteria proyek, mengurangi birokrasi, dan menekan risiko penyalahgunaan.

Wakaf bukan lagi sekadar ritual formalitas, tapi investasi sosial yang measurable dan accountable, menyalakan lentera kemaslahatan.

Halaman:


Terkini Lainnya
Purbaya Tawarkan Pemda hingga BUMD Ajukan Pinjaman ke Pusat dengan Bunga Rendah 0,5 Persen
Purbaya Tawarkan Pemda hingga BUMD Ajukan Pinjaman ke Pusat dengan Bunga Rendah 0,5 Persen
Keuangan
Nilai Tukar Petani dan Nelayan Kompak Turun Pada Oktober 2025, Apa Penyebabnya?
Nilai Tukar Petani dan Nelayan Kompak Turun Pada Oktober 2025, Apa Penyebabnya?
Ekbis
Benarkah Hino Milik Toyota?
Benarkah Hino Milik Toyota?
Ekbis
Purbaya Soroti Lambatnya Penyerapan Dana oleh BTN, Sektor Perumahan Dinilai Masih Lesu
Purbaya Soroti Lambatnya Penyerapan Dana oleh BTN, Sektor Perumahan Dinilai Masih Lesu
Ekbis
Tak Mau Anak Magang Dieksploitasi, Ini Arahan Menaker
Tak Mau Anak Magang Dieksploitasi, Ini Arahan Menaker
Ekbis
Purbaya: Saya Undang Investor Asing, tapi Tidak Akan Memohon-Mohon
Purbaya: Saya Undang Investor Asing, tapi Tidak Akan Memohon-Mohon
Ekbis
Inflasi Oktober 2025 Capai 0,28 Persen, Disumbang Emas Perhiasan dan Cabai Merah
Inflasi Oktober 2025 Capai 0,28 Persen, Disumbang Emas Perhiasan dan Cabai Merah
Ekbis
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS pada September 2025
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS pada September 2025
Ekbis
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Industri
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
Ekbis
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Ekbis
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Ekbis
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Ekbis
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Ekbis
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau