Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahlil Sebut Tambang di Grasberg Masih Ditutup Sementara, Pemeriksaan Penyebab Longsor Berjalan

Kompas.com - 25/10/2025, 10:15 WIB
Teuku Muhammad Valdy Arief

Editor

KOMPAS.com-Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia membahas kelanjutan produksi tambang tembaga PT Freeport Indonesia (PTFI).

Fokus utama pada tambang Grasberg Block Cave (GBC) yang mengalami longsor material basah pada 8 September lalu.

"Masih dalam penelitian kembali penyebab musibahnya apa, tetapi di area lain yang tidak ada musibahnya, coba kita melakukan penyelesaian," kata Bahlil usai agenda Hari Pertambangan dan Energi di Monas, Jakarta, Jumat (24/10/2025).

Baca juga: Bahlil Akui Longsor Tambang Freeport Pengaruhi Pasokan Emas Antam

Kementerian ESDM juga mengkaji kemungkinan membuka kegiatan tambang di area yang tidak terdampak longsoran lumpur.

Sementara itu, aktivitas di Grasberg masih ditangguhkan hingga investigasi rampung.

"Agar produksinya bisa kita cek, kalau memang sudah bisa (produksi) kita lakukan, kalau belum, kita lakukan perbaikan," ujarnya.

Selain GBC, Freeport memiliki beberapa tambang tembaga lain di Timika, Papua Tengah. Area terdalam adalah Deep Mill Level Zone (DMLZ). Ada juga tambang Big Gossan dan Kucing Liar.

Baca juga: Bahlil Sebut Freeport Belum Ajukan Revisi RKAB Usai Insiden Longsor Grasberg

Tambang Kucing Liar sedang dikembangkan untuk jangka panjang.

Menurut Freeport-McMoRan Inc., tambang ini diperkirakan menghasilkan lebih dari 7 miliar pound tembaga dan 6 juta ons emas antara 2029 hingga 2041.

Perpanjangan hak operasi PTFI setelah 2041 akan menambah umur proyek.

Artikel ini sudah tayang di Kontan dengan judul Bahlil Ungkap Nasib Produksi Tambang Freeport Usai Insiden Longsor

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Purbaya Tawarkan Pemda hingga BUMD Ajukan Pinjaman ke Pusat dengan Bunga Rendah 0,5 Persen
Purbaya Tawarkan Pemda hingga BUMD Ajukan Pinjaman ke Pusat dengan Bunga Rendah 0,5 Persen
Keuangan
Nilai Tukar Petani dan Nelayan Kompak Turun Pada Oktober 2025, Apa Penyebabnya?
Nilai Tukar Petani dan Nelayan Kompak Turun Pada Oktober 2025, Apa Penyebabnya?
Ekbis
Benarkah Hino Milik Toyota?
Benarkah Hino Milik Toyota?
Ekbis
Purbaya Soroti Lambatnya Penyerapan Dana oleh BTN, Sektor Perumahan Dinilai Masih Lesu
Purbaya Soroti Lambatnya Penyerapan Dana oleh BTN, Sektor Perumahan Dinilai Masih Lesu
Ekbis
Tak Mau Anak Magang Dieksploitasi, Ini Arahan Menaker
Tak Mau Anak Magang Dieksploitasi, Ini Arahan Menaker
Ekbis
Purbaya: Saya Undang Investor Asing, tapi Tidak Akan Memohon-Mohon
Purbaya: Saya Undang Investor Asing, tapi Tidak Akan Memohon-Mohon
Ekbis
Inflasi Oktober 2025 Capai 0,28 Persen, Disumbang Emas Perhiasan dan Cabai Merah
Inflasi Oktober 2025 Capai 0,28 Persen, Disumbang Emas Perhiasan dan Cabai Merah
Ekbis
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS pada September 2025
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS pada September 2025
Ekbis
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Industri
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
Ekbis
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Ekbis
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Ekbis
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Ekbis
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Ekbis
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau