Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pandemi Covid-19 Jadi Pemicu Kasus Kekerasan Perempuan di Solo Meningkat

Kompas.com - 08/03/2021, 20:21 WIB
Labib Zamani,
Dony Aprian

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan Dinas Perlindungan Perempuan, Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Masyarakat Solo Selfi Rawung mengatakan, kasus kekerasan terhadap perempuan meningkat selama tahun 2020.

Pandemi Covid-19 menjadi salah satu pemicu meningkatnya kasus tersebut.

Berdasarkan data jumlah kasus kekerasan perempuan selama tahun 2020 ada sebanyak 20 kasus.

Sedangkan pada tahun 2019, kasus kekerasan perempuan ada 17 kasus dan 2018 sebanyak 15 kasus.

Baca juga: Groundbreaking Rel Layang Simpang Palang Joglo Solo Dimulai Juli 2021, 400 Hunian Terdampak

Menurut Selfi, sebagian besar kasus kekeresan perempuan itu terjadi karena faktor ekonomi.

"Jadi ini seperti fenomena gunung es. Kalau jumlah 20 kasus di tahun 2020 itu yang melaporkan," kata dia saat rapat Dharma Wanita di Solo, Jawa Tengah, Senin (8/3/2021).

Pihaknya mengaku selama ini korban kekerasan telah diberi pembinaan dan pendampingan.

"Korbannya kita latih kita masukkan dalam perempuan forum berdaya sehingga kita masih tetap memantau terus sampai lima tahun ke depan," kata dia.

Sementara itu, istri Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka Selvi Ananda mengatakan, pandemi Covid-19 disinyalir menjadi penyebab kasus kekerasan perempuan di Solo meningkat di tahun 2020.

"Saya dapat laporan kasus kekerasan terhadap perempuan ini di tahun 2020 itu naik. Mungkin itu sebagai dampak dari pandemi," kata Selvi Ananda.

Baca juga: Pemkot Solo Longgarkan PPKM Mikro, Bioskop dan Fasilitas Olahraga Boleh Buka

Penasihat Dharma Wanita Solo ini menambahkan, selain pandemi Covid-19 ada terdapat faktor pemicu lainnya yang menyebabkan meningkatnya kasus kekerasan terhadap perempuan.

"Ada faktor ekonomi dan sebagainya. Jadi timbullah kekerasan pada perempuan itu," ungkap Selvi.

Dikatakan dia perempuan yang menjadi korban kekerasan ini langsung dibina dan diberikan keterampilan sebagai bekal meningkatkan taraf ekonomi keluarga.

Sebab, perempuan korban kekerasan ini menjadi kepala keluarga menghidupi anaknya.

"Karena mereka perempuan korban kekerasan rumah tangga itu dia menjadi kepala keluarga. Harus juga menghidupi anaknya," kata Selvi.

Selvi mengungkap Pemkot Solo telah bekerja sama dengan laboratorium UNS untuk memberikan keterampilan kepada perempuan korban kekerasan.

"Kemarin sudah diberdayakan untuk bisa membuat hand sanitizer. Kita bekerja sama dengan laboratorium UNS untuk membuat hand sanitizer kemudian bisa dijual," ungkap dia.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Penataan Stasiun, Perlintasan Sebidang di Pasar Rangkasbitung Ditutup Desember 2025
Penataan Stasiun, Perlintasan Sebidang di Pasar Rangkasbitung Ditutup Desember 2025
Regional
Pemuda di Banjarmasin Ceburkan Diri ke Sungai Barito Usai Kelahi, Kini Hilang
Pemuda di Banjarmasin Ceburkan Diri ke Sungai Barito Usai Kelahi, Kini Hilang
Regional
Jangkar Kapal Rusak Terumbu Karang di Labuan Bajo, Bupati: Harus Ditentukan Area Berlabuh
Jangkar Kapal Rusak Terumbu Karang di Labuan Bajo, Bupati: Harus Ditentukan Area Berlabuh
Regional
Dispangtan Solo Uji Sampel Bakso di Warung Bakso Diduga Pakai Bahan Non-halal
Dispangtan Solo Uji Sampel Bakso di Warung Bakso Diduga Pakai Bahan Non-halal
Regional
Nelayan Hilang di Sungai Barito Kalsel, Perahunya Ditemukan Tak Berawak
Nelayan Hilang di Sungai Barito Kalsel, Perahunya Ditemukan Tak Berawak
Regional
28 Hari Tak Makan, Kakak Beradik di Kendal Ditemukan Lemas di Samping Jenazah Ibu
28 Hari Tak Makan, Kakak Beradik di Kendal Ditemukan Lemas di Samping Jenazah Ibu
Regional
Warung Bakso di Solo Diduga Pakai Bahan Non-halal, Ini Imbauan Kemenag Bagi Konsumen
Warung Bakso di Solo Diduga Pakai Bahan Non-halal, Ini Imbauan Kemenag Bagi Konsumen
Regional
Banjir Semarang Mulai Surut, Kepala BNPB Dorong Penguatan Pompa Permanen dan Kolam Retensi
Banjir Semarang Mulai Surut, Kepala BNPB Dorong Penguatan Pompa Permanen dan Kolam Retensi
Regional
Kerja Sama Warga dan Polisi Antarkan Anak Hilang Kembali ke Keluarga
Kerja Sama Warga dan Polisi Antarkan Anak Hilang Kembali ke Keluarga
Regional
Basarnas Akhiri Pencarian Korban KM Fadil Jaya di Kukar, 3 Kru Kapal Masih Hilang
Basarnas Akhiri Pencarian Korban KM Fadil Jaya di Kukar, 3 Kru Kapal Masih Hilang
Regional
Sidang Eksepsi Pembunuhan Brigadir Nurhadi, Pengacara Bantah Kompol Yogi Memiting Korban
Sidang Eksepsi Pembunuhan Brigadir Nurhadi, Pengacara Bantah Kompol Yogi Memiting Korban
Regional
Kasus Penipuan oleh Anggota DPRD Takalar Seret Oknum Polisi, Brigadir MT Jadi Tersangka
Kasus Penipuan oleh Anggota DPRD Takalar Seret Oknum Polisi, Brigadir MT Jadi Tersangka
Regional
Keluarga Gelar Tradisi 'Brobosan' Sebelum Jenazah PB XIII Diberangkatkan ke Imogiri Yogyakarta
Keluarga Gelar Tradisi "Brobosan' Sebelum Jenazah PB XIII Diberangkatkan ke Imogiri Yogyakarta
Regional
SPPG di Purworejo Ini Gunakan 20 Galon Air Per Hari untuk Masak Menu MBG
SPPG di Purworejo Ini Gunakan 20 Galon Air Per Hari untuk Masak Menu MBG
Regional
Wujudkan Pesantren Aman, Pemkab Banyuwangi Bantu Pengurusan PBG dan SLF
Wujudkan Pesantren Aman, Pemkab Banyuwangi Bantu Pengurusan PBG dan SLF
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau