Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Transmigrasi Bantah Isu Lahan Relokasi Warga Rempang bagi Warga Gaza

Kompas.com - 13/08/2025, 16:44 WIB
Partahi Fernando Wilbert Sirait ,
Eris Eka Jaya

Tim Redaksi

BATAM, KOMPAS.com - Menteri Transmigrasi RI, Iftitah Sulaiman Suryanegara, membantah isu bahwa lahan permukiman bagi warga terdampak relokasi Rempang Eco City akan digunakan sementara bagi 2.000 warga Gaza Palestina yang akan dievakuasi ke Kota Batam, Kepulauan Riau.

Iftitah menyebut hal itu setelah penyerahan Sertifikat Hak Milik (SHM) bagi 162 warga penerima manfaat Rempang Eco City di kawasan Tanjung Banon, Selasa (12/8/2025) kemarin.

Iftitah menuturkan bahwa kawasan Tanjung Banon saat ini difokuskan bagi program transmigrasi terintegrasi yang dicanangkannya.

Baca juga: Pulau Galang Lokasi Pengobatan Warga Gaza Palestina, Pemprov Kepri: Bukan Pelemahan Perjuangan

"Saya pastikan di sini (Tanjung Banon, Rempang) insya Allah tidak ya," tegas Iftitah.

Namun, Iftitah meminta untuk memastikan hal tersebut kepada kementerian terkait yang menangani pengobatan warga Gaza, Palestina, di Pulau Galang.

"Saya tidak dapat informasi apa pun. Nanti kementerian terkait yang mungkin bisa menjelaskan," ujarnya.

Terpisah, Wali Kota Batam sekaligus Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam, Amsakar Achmad, juga menyebut hal serupa.

Saat ini, pihaknya belum menerima informasi tersebut.

Terkait situasi di kawasan relokasi bagi warga terdampak, Amsakar hanya menyebut bahwa saat ini seluruh warga telah menerima SHM sesuai dengan permintaan warga terkait kepastian hukum setelah relokasi.

Baca juga: Nyatakan Siap Bantu Pengobatan, Pemprov Kepri Juga Minta Petunjuk Teknis Pemulangan Warga Gaza

"Total 162 KK sudah menerima SHM, kemarin yang diserahkan oleh Pak Menteri ada 94 SHM. Kalau isu yang beredar, kami juga belum mendengar. Sementara kami di daerah masih menunggu juknis dari pusat," ujarnya melalui sambungan telepon, Rabu (13/7/2025).

Dalam penyerahan SHM yang berlangsung kemarin, Amsakar menyinggung mengenai permintaan warga agar mengubah nama Tanjung Banon menjadi Kampung Rempang Eco City.

Amsakar menyebut penyematan nama Rempang Eco City sebagai nama salah satu kampung di Pulau Rempang kurang cocok.

Amsakar menegaskan bahwa dalam peta dan perencanaan pemerintah, nama resmi kawasan tersebut adalah Tanjung Banon.

"Ya, itu biar mengalir saja. Biasanya yang booming selalu lebih diterima. Namun, menurut saya, yang berkaitan dengan tradisi adat istiadat di Tanjung Banon jauh lebih bisa diterima ketimbang Desa Rempang Eco City," tuturnya.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Dana Hibah Ormas Diduga Dikuasai Oknum DPRD Jateng, Terungkap Praktik Makelar dan Potongan
Dana Hibah Ormas Diduga Dikuasai Oknum DPRD Jateng, Terungkap Praktik Makelar dan Potongan
Regional
Pariwisata Labuan Bajo Terganggu akibat Kelangkaan BBM, Pertamina Akan Bangun Terminal BBM
Pariwisata Labuan Bajo Terganggu akibat Kelangkaan BBM, Pertamina Akan Bangun Terminal BBM
Regional
Ketika Hijab Motif Aceh Menjangkau Pasar Dunia…
Ketika Hijab Motif Aceh Menjangkau Pasar Dunia…
Regional
Wali Kota Semarang Resmikan Jalan YB Mangunwijaya, Wujud Penghormatan dan Ruang Harapan
Wali Kota Semarang Resmikan Jalan YB Mangunwijaya, Wujud Penghormatan dan Ruang Harapan
Regional
Tunjangan DPRD NTT Capai Rp 41,4 Miliar Per Tahun, Ini Tanggapan Gubernur
Tunjangan DPRD NTT Capai Rp 41,4 Miliar Per Tahun, Ini Tanggapan Gubernur
Regional
Revisi Undang Undang Pariwisata, Keponakan Prabowo Beri Bocoran
Revisi Undang Undang Pariwisata, Keponakan Prabowo Beri Bocoran
Regional
Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja Tembakau, Pemkot Malang Gelar Pelatihan Olahan Pangan Bagi Pekerja Rokok
Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja Tembakau, Pemkot Malang Gelar Pelatihan Olahan Pangan Bagi Pekerja Rokok
Regional
Pesta Berujung Maut, 2 Pria di Pulau Seram Maluku Tewas Setelah Cekcok
Pesta Berujung Maut, 2 Pria di Pulau Seram Maluku Tewas Setelah Cekcok
Regional
Berkat Chromebook Bantuan Nadiem, Pelajar di Pelosok Banten Bisa Belajar Pakai Laptop
Berkat Chromebook Bantuan Nadiem, Pelajar di Pelosok Banten Bisa Belajar Pakai Laptop
Regional
Unsoed Dampingi Mahasiswi Korban Kekerasan Seksual Guru Besar
Unsoed Dampingi Mahasiswi Korban Kekerasan Seksual Guru Besar
Regional
Krisis Air Bersih di Batu Merah, Wali Kota Batam Geram
Krisis Air Bersih di Batu Merah, Wali Kota Batam Geram
Regional
DPR Hentikan Tunjangan Perumahan Rp 50 Juta, Dosen UGM: DPRD Harus Ikut Berbenah
DPR Hentikan Tunjangan Perumahan Rp 50 Juta, Dosen UGM: DPRD Harus Ikut Berbenah
Regional
WN Belgia Terpeleset Saat Menuju Danau Segar Anak Gunung Rinjani
WN Belgia Terpeleset Saat Menuju Danau Segar Anak Gunung Rinjani
Regional
Presiden Reshuffle Menkeu, Pakar UGM Berharap Tidak Ada Cetak Uang Baru
Presiden Reshuffle Menkeu, Pakar UGM Berharap Tidak Ada Cetak Uang Baru
Regional
Kejati Kalbar Tahan 2 Tersangka Korupsi Dana Hibah Pembangunan Gereja di Sintang
Kejati Kalbar Tahan 2 Tersangka Korupsi Dana Hibah Pembangunan Gereja di Sintang
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau