Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasutri Asal Malaysia Ditangkap di Singkawang, Selundupkan Sabu Senilai Rp 500 Juta

Kompas.com - 28/08/2025, 17:58 WIB
Hendra Cipta,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

 

PONTIANAK, KOMPAS.com – Dua warga negara Malaysia berinisial YTH dan YMH ditangkap atas dugaan penyelundupan dan penjualan narkotika jenis sabu di Kota Singkawang, Kalimantan Barat (Kalbar).

Kedua tersangka yang merupakan pasangan suami istri ini ditangkap beserta barang bukti sabu seberat 2 kilogram.

Mereka menjual satu kilogram sabu seharga Rp 250 juta.

Baca juga: Selundupkan 77 Kg Sabu dan 54.000 Butir Ekstasi, 3 WN Malaysia Ditangkap di Kalbar

Direktur Reserse Narkoba Polda Kalbar Kombespol Dedi Supriadi mengatakan penangkapan berlangsung pada 17 Agustus 2025.

“Operasi dilakukan melalui metode undercover buy,” kata Dedi kepada wartawan, Kamis (28/8/2025).

Dedi menerangkan, anggota menyamar sebagai pembeli dan berhasil memancing kedua pelaku hingga ke lokasi transaksi.

“Dua tersangka menawarkan sabu seharga Rp 250 juta per kilogram melalui video call kepada petugas yang menyamar,” ujar Dedi.

Dedi menjelaskan, kedua pelaku diketahui berangkat dari Kuching, Sarawak, menuju Indonesia lewat Pos Lintas Batas Negara (PLBN).

Namun barang haram itu tidak terdeteksi dalam pemeriksaan resmi. Dedi menduga sabu diselundupkan melalui jalur tikus dan diterima setelah melewati PLBN.

Pasangan itu ditangkap saat melintas di Kecamatan Singkawang Utara menggunakan mobil Toyota Hilux.

“Dari dalam kendaraan, kami menemukan dua bungkus plastik berlogo durian berisi sabu dengan total berat 2 kg,” ungkap Dedi.

Baca juga: Polres Baubau Ringkus Dua Kurir Sabu, Satu Terhubung Jaringan Lapas Muna

Hasil pemeriksaan, keduanya mengaku hanya kurir. Mereka menerima bayaran 5.000 ringgit Malaysia atau sekitar Rp 18 juta untuk mengantar barang.

Dedi memastikan pihaknya tengah memburu bandar besar yang diduga mengendalikan mereka.

“Kami telah berkoordinasi dengan Polis Diraja Malaysia (PDRM) Sarawak melalui Konsulat Malaysia di Pontianak untuk pengembangan,” tutup Dedi.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Dana Hibah Ormas Diduga Dikuasai Oknum DPRD Jateng, Terungkap Praktik Makelar dan Potongan
Dana Hibah Ormas Diduga Dikuasai Oknum DPRD Jateng, Terungkap Praktik Makelar dan Potongan
Regional
Pariwisata Labuan Bajo Terganggu akibat Kelangkaan BBM, Pertamina Akan Bangun Terminal BBM
Pariwisata Labuan Bajo Terganggu akibat Kelangkaan BBM, Pertamina Akan Bangun Terminal BBM
Regional
Ketika Hijab Motif Aceh Menjangkau Pasar Dunia…
Ketika Hijab Motif Aceh Menjangkau Pasar Dunia…
Regional
Wali Kota Semarang Resmikan Jalan YB Mangunwijaya, Wujud Penghormatan dan Ruang Harapan
Wali Kota Semarang Resmikan Jalan YB Mangunwijaya, Wujud Penghormatan dan Ruang Harapan
Regional
Tunjangan DPRD NTT Capai Rp 41,4 Miliar Per Tahun, Ini Tanggapan Gubernur
Tunjangan DPRD NTT Capai Rp 41,4 Miliar Per Tahun, Ini Tanggapan Gubernur
Regional
Revisi Undang Undang Pariwisata, Keponakan Prabowo Beri Bocoran
Revisi Undang Undang Pariwisata, Keponakan Prabowo Beri Bocoran
Regional
Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja Tembakau, Pemkot Malang Gelar Pelatihan Olahan Pangan Bagi Pekerja Rokok
Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja Tembakau, Pemkot Malang Gelar Pelatihan Olahan Pangan Bagi Pekerja Rokok
Regional
Pesta Berujung Maut, 2 Pria di Pulau Seram Maluku Tewas Setelah Cekcok
Pesta Berujung Maut, 2 Pria di Pulau Seram Maluku Tewas Setelah Cekcok
Regional
Berkat Chromebook Bantuan Nadiem, Pelajar di Pelosok Banten Bisa Belajar Pakai Laptop
Berkat Chromebook Bantuan Nadiem, Pelajar di Pelosok Banten Bisa Belajar Pakai Laptop
Regional
Unsoed Dampingi Mahasiswi Korban Kekerasan Seksual Guru Besar
Unsoed Dampingi Mahasiswi Korban Kekerasan Seksual Guru Besar
Regional
Krisis Air Bersih di Batu Merah, Wali Kota Batam Geram
Krisis Air Bersih di Batu Merah, Wali Kota Batam Geram
Regional
DPR Hentikan Tunjangan Perumahan Rp 50 Juta, Dosen UGM: DPRD Harus Ikut Berbenah
DPR Hentikan Tunjangan Perumahan Rp 50 Juta, Dosen UGM: DPRD Harus Ikut Berbenah
Regional
WN Belgia Terpeleset Saat Menuju Danau Segar Anak Gunung Rinjani
WN Belgia Terpeleset Saat Menuju Danau Segar Anak Gunung Rinjani
Regional
Presiden Reshuffle Menkeu, Pakar UGM Berharap Tidak Ada Cetak Uang Baru
Presiden Reshuffle Menkeu, Pakar UGM Berharap Tidak Ada Cetak Uang Baru
Regional
Kejati Kalbar Tahan 2 Tersangka Korupsi Dana Hibah Pembangunan Gereja di Sintang
Kejati Kalbar Tahan 2 Tersangka Korupsi Dana Hibah Pembangunan Gereja di Sintang
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau