Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Tangkap Remaja Provokator Tawuran di Makassar, Busur Panah Dirakit Sendiri

Kompas.com - 30/10/2025, 05:24 WIB
Reza Rifaldi,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

MAKASSAR, KOMPAS.com – Remaja berinisial ZKR (16) ditangkap polisi lantaran diduga merupakan provokator dalam aksi tawuran di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Aksi tawuran antar pemuda itu terjadi di kawasan perbatasan antara Kecamatan Panakkukang dan Kecamatan Tallo pada Selasa (28/10/2025) malam.

Keributan dipicu sekelompok pemuda tanpa alasan melakukan penyerangan menggunakan senjata tajam jenis panah busur.

Baca juga: Tawuran Pemuda di Baubau: Dua Terluka Akibat Busur Panah

Peristiwa tersebut sempat terekam kamera CCTV milik warga, hingga membuat warga merasa resah.

Panah Dirakit Sendiri

Dari tangan ZKR, polisi mengamankan sejumlah benda berbahaya yang kerap digunakan untuk tawuran, mulai dari anak panah busur beserta ketapel, petasan, dan beberapa pisau.

Kanit Reskrim Polsek Panakkukang, Iptu Nasrullah, mengatakan penangkapan dilakukan berdasarkan petunjuk rekaman CCTV.

"Jadi awalnya terjadi aksi saling serang, kami menindaklanjuti di lapangan, dan kami amankan salah satu yang ikut dalam kelompok penyerangan tersebut," kata Nasrullah dikonfirmasi awak media, Rabu (29/10/2025) malam.

Baca juga: Viral Bocah SD Tawuran di Makassar, Lempar Bom Molotov Nyaris Bakar Rumah

Nasrullah bilang, ZKR bersama beberapa rekannya sengaja menyembunyikan alat-alat yang kerap digunakan untuk tawuran di sebuah gubuk kecil.

"Alat (tawuran) disembunyikan di dekat lokasi yang mereka hendak serang. Ada barang bukti busur, kemudian ada petasan dan ada juga sajam," ujar dia.

Hasil penyelidikan polisi menunjukkan, senjata tajam jenis busur panah itu dirakit atau dibuat sendiri oleh ZKR.

"Busur panahnya, kita amankan di tempat penyimpanannya, dia simpan di gubuk bersama teman-teman yang lainnya," ungkapnya.

Motif Masih Didalami

Polisi saat ini masih mendalami motif di balik aksi penyerangan yang memicu tawuran antar kelompok tersebut.

"Untuk didalami lagi mengenai motifnya, sehingga harapannya untuk memberikan efek jera," jelasnya.

Baca juga: Delapan Pemuda Ditangkap saat Hendak Tawuran di Kwitang, Ditemukan Celurit dan Molotov

Sementara itu, puluhan pelaku lainnya yang identitasnya telah diketahui masih dalam pengejaran.

"Yah, untuk pelaku lain, kita sudah kantongi, pelaku yang kita amankan, sudah menyebut yang terlibat ikut melakukan penyerangan di wilayah tersebut," tutup dia.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Penataan Stasiun, Perlintasan Sebidang di Pasar Rangkasbitung Ditutup Desember 2025
Penataan Stasiun, Perlintasan Sebidang di Pasar Rangkasbitung Ditutup Desember 2025
Regional
Pemuda di Banjarmasin Ceburkan Diri ke Sungai Barito Usai Kelahi, Kini Hilang
Pemuda di Banjarmasin Ceburkan Diri ke Sungai Barito Usai Kelahi, Kini Hilang
Regional
Jangkar Kapal Rusak Terumbu Karang di Labuan Bajo, Bupati: Harus Ditentukan Area Berlabuh
Jangkar Kapal Rusak Terumbu Karang di Labuan Bajo, Bupati: Harus Ditentukan Area Berlabuh
Regional
Dispangtan Solo Uji Sampel Bakso di Warung Bakso Diduga Pakai Bahan Non-halal
Dispangtan Solo Uji Sampel Bakso di Warung Bakso Diduga Pakai Bahan Non-halal
Regional
Nelayan Hilang di Sungai Barito Kalsel, Perahunya Ditemukan Tak Berawak
Nelayan Hilang di Sungai Barito Kalsel, Perahunya Ditemukan Tak Berawak
Regional
28 Hari Tak Makan, Kakak Beradik di Kendal Ditemukan Lemas di Samping Jenazah Ibu
28 Hari Tak Makan, Kakak Beradik di Kendal Ditemukan Lemas di Samping Jenazah Ibu
Regional
Warung Bakso di Solo Diduga Pakai Bahan Non-halal, Ini Imbauan Kemenag Bagi Konsumen
Warung Bakso di Solo Diduga Pakai Bahan Non-halal, Ini Imbauan Kemenag Bagi Konsumen
Regional
Banjir Semarang Mulai Surut, Kepala BNPB Dorong Penguatan Pompa Permanen dan Kolam Retensi
Banjir Semarang Mulai Surut, Kepala BNPB Dorong Penguatan Pompa Permanen dan Kolam Retensi
Regional
Kerja Sama Warga dan Polisi Antarkan Anak Hilang Kembali ke Keluarga
Kerja Sama Warga dan Polisi Antarkan Anak Hilang Kembali ke Keluarga
Regional
Basarnas Akhiri Pencarian Korban KM Fadil Jaya di Kukar, 3 Kru Kapal Masih Hilang
Basarnas Akhiri Pencarian Korban KM Fadil Jaya di Kukar, 3 Kru Kapal Masih Hilang
Regional
Sidang Eksepsi Pembunuhan Brigadir Nurhadi, Pengacara Bantah Kompol Yogi Memiting Korban
Sidang Eksepsi Pembunuhan Brigadir Nurhadi, Pengacara Bantah Kompol Yogi Memiting Korban
Regional
Kasus Penipuan oleh Anggota DPRD Takalar Seret Oknum Polisi, Brigadir MT Jadi Tersangka
Kasus Penipuan oleh Anggota DPRD Takalar Seret Oknum Polisi, Brigadir MT Jadi Tersangka
Regional
Keluarga Gelar Tradisi 'Brobosan' Sebelum Jenazah PB XIII Diberangkatkan ke Imogiri Yogyakarta
Keluarga Gelar Tradisi "Brobosan' Sebelum Jenazah PB XIII Diberangkatkan ke Imogiri Yogyakarta
Regional
SPPG di Purworejo Ini Gunakan 20 Galon Air Per Hari untuk Masak Menu MBG
SPPG di Purworejo Ini Gunakan 20 Galon Air Per Hari untuk Masak Menu MBG
Regional
Wujudkan Pesantren Aman, Pemkab Banyuwangi Bantu Pengurusan PBG dan SLF
Wujudkan Pesantren Aman, Pemkab Banyuwangi Bantu Pengurusan PBG dan SLF
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau