MAKASSAR, KOMPAS.com – Remaja berinisial ZKR (16) ditangkap polisi lantaran diduga merupakan provokator dalam aksi tawuran di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Aksi tawuran antar pemuda itu terjadi di kawasan perbatasan antara Kecamatan Panakkukang dan Kecamatan Tallo pada Selasa (28/10/2025) malam.
Keributan dipicu sekelompok pemuda tanpa alasan melakukan penyerangan menggunakan senjata tajam jenis panah busur.
Baca juga: Tawuran Pemuda di Baubau: Dua Terluka Akibat Busur Panah
Peristiwa tersebut sempat terekam kamera CCTV milik warga, hingga membuat warga merasa resah.
Dari tangan ZKR, polisi mengamankan sejumlah benda berbahaya yang kerap digunakan untuk tawuran, mulai dari anak panah busur beserta ketapel, petasan, dan beberapa pisau.
Kanit Reskrim Polsek Panakkukang, Iptu Nasrullah, mengatakan penangkapan dilakukan berdasarkan petunjuk rekaman CCTV.
"Jadi awalnya terjadi aksi saling serang, kami menindaklanjuti di lapangan, dan kami amankan salah satu yang ikut dalam kelompok penyerangan tersebut," kata Nasrullah dikonfirmasi awak media, Rabu (29/10/2025) malam.
Baca juga: Viral Bocah SD Tawuran di Makassar, Lempar Bom Molotov Nyaris Bakar Rumah
Nasrullah bilang, ZKR bersama beberapa rekannya sengaja menyembunyikan alat-alat yang kerap digunakan untuk tawuran di sebuah gubuk kecil.
"Alat (tawuran) disembunyikan di dekat lokasi yang mereka hendak serang. Ada barang bukti busur, kemudian ada petasan dan ada juga sajam," ujar dia.
Hasil penyelidikan polisi menunjukkan, senjata tajam jenis busur panah itu dirakit atau dibuat sendiri oleh ZKR.
"Busur panahnya, kita amankan di tempat penyimpanannya, dia simpan di gubuk bersama teman-teman yang lainnya," ungkapnya.
Polisi saat ini masih mendalami motif di balik aksi penyerangan yang memicu tawuran antar kelompok tersebut.
"Untuk didalami lagi mengenai motifnya, sehingga harapannya untuk memberikan efek jera," jelasnya.
Baca juga: Delapan Pemuda Ditangkap saat Hendak Tawuran di Kwitang, Ditemukan Celurit dan Molotov
Sementara itu, puluhan pelaku lainnya yang identitasnya telah diketahui masih dalam pengejaran.
"Yah, untuk pelaku lain, kita sudah kantongi, pelaku yang kita amankan, sudah menyebut yang terlibat ikut melakukan penyerangan di wilayah tersebut," tutup dia.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang