KOMPAS.com - Warna cerah pada makanan memang selalu menggoda selera. Apalagi pada kue, donat, minuman manis, atau camilan lainnya. Makin menyala warnanya, sering kali semakin menarik perhatian.
Namun, di balik tampilan cantik tersebut, ada dua kemungkinan sumber warna, yakni pewarna alami atau pewarna buatan.
Pewarna buatan lebih sering digunakan karena harganya ekonomis, praktis, dan mudah didapat di pasaran.
Baca juga: 8 Brand Makanan Ternama Amerika Hapus Pewarna Sintetis, Ini Alasannya!
Sayangnya, sebagian pewarna sintetis yang beredar bahkan ada yang mengandung zat berbahaya seperti pewarna tekstil. Inilah yang membuat sebagian orang memilih pewarna alami dari bahan tumbuhan atau buah.
Masalahnya, membedakan pewarna alami dan buatan hanya dari penampilan tidaklah mudah. Untungnya, ada cara sederhana yang bisa dilakukan di rumah untuk mengetahuinya.
Anda hanya perlu menyiapkan:
Bahan pewarna alami:
Caranya, haluskan masing-masing bahan alami dengan blender hingga menjadi larutan warna.
Bahan pewarna buatan:
Larutkan bubuk minuman dengan air hingga menjadi larutan warna.
Baca juga: Cokelat Kok Pink? Ini Bukan Pewarna, tapi Asli dari Alam
Berikut ini adalah langkah pengujiannya:
Pewarna alami: Mengalami perubahan warna baik saat diberi larutan asam maupun basa.
Pewarna buatan: Tidak mengalami perubahan warna, baik diberi asam maupun basa.
Baca juga: Cara Membuat Dadar Gulung Isi Unti, Beri Pewarna Warna-warni
Reaksi ini terjadi karena pewarna alami mengandung pigmen dari tumbuhan (misalnya antosianin, klorofil, atau kurkumin) yang sensitif terhadap perubahan pH. Saat bertemu larutan asam atau basa, strukturnya berubah sehingga warnanya ikut bergeser.
Sementara pewarna buatan dibuat dari senyawa sintetis yang stabil, sehingga tidak mudah bereaksi dengan perubahan pH.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini