Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump Tolak Debat Kedua Lawan Kamala Harris, Apa Alasannya?

Kompas.com - 22/09/2024, 07:57 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Donald Trump pada Sabtu (21/9/2024), menyatakan penolakan untuk melakukan debat kedua melawan Kamala Harris sebelum digelar pemungutan suara Pilpres AS pada 5 November mendatang.

Ia mengatakan, undangan debat itu sudah terlambat karena pemungutan suara awal sudah berlangsung di beberapa negara bagian.

Sebelumnya, tim kampanye Harris mengatakan, telah menerima undangan dari stasiun televisi CNN untuk berpartisipasi dalam debat pada 23 Oktober.

Baca juga: Trump Ceritakan Upaya Pembunuhan di Klub Golf Miliknya

Ini akan menjadi debat kedua bagi kedua kandidat, setelah pertemuan pertama terselenggara pada 10 September lalu, yang menurut sebagian besar pengamat telah dimenangkan oleh Harris.

“Rakyat Amerika layak mendapatkan kesempatan lagi untuk melihat Wakil Presiden Kamala Harris dan Donald Trump berdebat sebelum mereka memberikan suara,” ujar ketua tim kampanye Harris, Jen O'Malley Dillon, dalam sebuah pernyataan, sebagaimana dikutip dari AFP.

Harris sendiri menyatakan siap berdebat lagi dengan Trump dalam menyambut kontestasi Pilpres AS 2024.

“Saya harap (Trump) akan bergabung dengan saya,” ungkap Harris di X.

Alasan Trump

Dalam sebuah rapat umum kampanye di Negara Bagian North Carolina, Trump mengklaim, ia sebenarnya ingin berdebat.

Ia menyebut acara debat sebagai “nilai hiburan yang bagus”.

Namun, dimulainya pemungutan suara awal di beberapa negara bagian telah menghilangkan gagasan tersebut.

“Sudah terlambat, pemungutan suara sudah dimulai,” kata Trump kepada kerumuman pendukungnya.

Baca juga: Tersangka Mengintai 12 Jam Sebelum Trump Bermain Golf

Trump juga menyinggung soal sikap CNN sebagai alasannya untuk tidak akan berdebat lagi melawan Harris.

Ia menuding, meskipun CNN telah “sangat adil” ketika dirinya berdebat dengan Presiden Joe Biden pada Juni lalu, “mereka tidak akan bersikap adil lagi". 

Kamala Harris diketahui telah menggantikan Biden di posisi teratas dalam bursa calon presiden dari Partai Demokrat setelah penampilan buruk Biden yang berusia 81 tahun saat melawan Trump.

Keluarnya Biden dari persaingan membuat pria berusia 78 tahun itu kini berhadapan dengan Harris yang jauh lebih muda, yakni berusia 59 tahun.

Halaman:
Baca tentang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau