WELLINGTON, KOMPAS.com - Perdana Menteri (PM) Selandia Baru Christopher Luxon mengatakan pada Rabu (13/8/2025) bahwa pemimpin Israel Benjamin Netanyahu telah “kehilangan akal”.
Melansir AFP pada Rabu (13/8/2025), Luxon menuduh PM Israel tersebut telah melampaui batas dalam upayanya memperluas perang di Gaza.
“Apa yang terjadi di Gaza sungguh, sungguh mengerikan,” kata Luxon.
Baca juga: Demi Gaza, Norwegia Cabut Investasi di 11 Perusahaan Israel
“Netanyahu telah melampaui batas. Saya pikir dia telah kehilangan akal,” tambah Luxon dalam komentar yang sangat lugas.
Netanyahu baru-baru ini mengumumkan rencana untuk menguasai Kota Gaza dan menghancurkan Hamas.
Ia bersikeras bahwa itu adalah “cara terbaik untuk mengakhiri perang”, meskipun ada seruan internasional yang meningkat agar Israel menghentikan pertempuran di Gaza.
Para ahli yang didukung PBB telah memperingatkan bahwa di Gaza, Palestina telah terjadi kelaparan yang meluas, di mana Israel telah sangat membatasi masuknya bantuan kemanusiaan.
Baca juga: AS Tolak Kritik Israel soal Tewasnya 4 Jurnalis Al Jazeera di Gaza
Israel yang melancarkan perang di Gaza ini dipicu oleh serangan Hamas pada Oktober 2023.
Selandia Baru pada Senin (11/8/2025) menyinggung kemungkinan negara ini untuk bergabung dengan Australia, Kanada, Perancis, dan Inggris dalam mengakui negara Palestina.
“Selandia Baru sudah jelas sejak lama bahwa pengakuan kami terhadap negara Palestina adalah soal kapan, bukan apakah,” kata Menteri Luar Negeri Winston Peters.
“Kabinet akan mengambil keputusan resmi pada September mengenai apakah Selandia Baru harus mengakui negara Palestina saat ini, dan jika iya, kapan dan bagaimana caranya,” jelasnya.
Baca juga: Al Jazeera Koreksi Jumlah Jurnalis yang Tewas dalam Serangan Israel Jadi 4 Orang
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini