Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uni Eropa Kutuk Serangan Israel yang Bunuh 5 Jurnalis Al Jazeera

Kompas.com - 12/08/2025, 12:36 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber AFP, Reuters

BRUSSELS, KOMPAS.com - Uni Eropa pada Senin (11/8/2025) mengutuk pembunuhan lima jurnalis Al Jazeera dalam serangan Israel di Jalur Gaza pada Minggu (10/8/2025) malam waktu setempat.

"Uni Eropa mengutuk pembunuhan lima jurnalis Al Jazeera dalam serangan udara (militer Israel) di luar Rumah Sakit Al-Shifa di Kota Gaza, termasuk koresponden Al Jazeera Anas Al-Sharif," kata kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Kaja Kallas, seperti yang dilansir dari AFP pada Selasa (12/8/2025).

Kallas menyampaikan hal itu setelah para menteri luar negeri UE membahas perang di Gaza secara virtual.

Baca juga: Serangan Terbesar Israel Guncang Gaza, Netanyahu Tegaskan Tujuan Baru

Militer Israel menuduh Sharif sebagai kepala sel Hamas dan bertanggung jawab atas serangan roket terhadap warga Israel.

Kallas mengatakan bahwa Uni Eropa mencatat tuduhan Israel.

"Tetapi dalam kasus-kasus ini, diperlukan bukti yang jelas, dengan menghormati supremasi hukum, untuk menghindari penargetan jurnalis," ujar Kallas.

Blok yang terdiri dari 27 negara Eropa ini kesulitan untuk mengambil keputusan untuk bertindak terkait konflik di Gaza, karena terpecah antara pendukung Israel yang kuat dan mereka yang membela Palestina.

Uni Eropa mencapai kesepakatan bulan lalu untuk meningkatkan akses bantuan ke Gaza, tetapi pejabat senior mengatakan bahwa kesepakatan tersebut hanya diterapkan sebagian.

Kallas mendesak Israel untuk mengizinkan lebih banyak bantuan masuk ke wilayah Gaza.

"Walaupun lebih banyak bantuan datang, kebutuhan masih jauh lebih besar. Kami mendesak Israel untuk mengizinkan lebih banyak truk dan distribusi bantuan yang lebih baik," imbuhnya.

Baca juga: Upaya Membungkam Laporan Perang di Gaza, Israel Tewaskan 5 Jurnalis Al Jazeera

Kematian jurnalis di Gaza

Kematian jurnalis Al Jazeera Anas Al-Sharif terjadi setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengumumkan akan memperluas operasi militer di Kota Gaza untuk menghancurkan Hamas secara menyeluruh.

Sharif meninggal dalam serangan udara militer Israel yang ditargetkan ke tenda di kompleks Rumah Sakit Al Shifa di Kota Gaza pada Minggu (10/8/2025) malam waktu setempat.

Selain Sharif, serangan Israel itu juga menewaskan jurnalis Al Jazeera lainnya, yaitu koresponden Mohammed Qreiqeh, dan tiga juru kamera Ibrahim Zaher, Mohammed Noufal, dan Moamen Aliwa.

Ditambah, freelancer lokal Mohammad Al-Khaldi.

Baca juga: 22 Bulan Lebih Perang di Gaza, PM Israel Bersikeras Perluas Serangan

Israel mengonfirmasi bahwa mereka menargetkan dan membunuh Al-Sharif, karena dianggap sebagai anggota Hamas yang menyamar sebagai wartawan.

Melansir Reuters pada Selasa (12/8/2025), Al Jazeera membantah klaim tersebut, dan sebelum kematiannya, Al-Sharif juga telah membantahnya.

Kantor media pemerintah Gaza yang dikelola Hamas mengatakan 238 jurnalis telah tewas dalam hampir dua tahun perang.

Sementara, Komite Perlindungan Jurnalis mengatakan setidaknya 186 jurnalis telah tewas di medan pedang di Gaza.

Baca juga: Tidak Ada Bukti Jurnalis Anas Al-Sharif Anggota Hamas Seperti Tuduhan Israel

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau