Kata Dubes Hermono soal Demo Mahasiswa Malaysia di Kedubes RI, Aksi Berlangsung Damai

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Duta Besar Republik Indonesia (RI) untuk Malaysia, Hermono, menanggapi demonstrasi sekelompok mahasiswa "Negeri Jiran" di depan gedung Kedutaan Besar RI di Kuala Lumpur, Rabu (27/8/2025).

Para demonstran memprotes penahanan 400 orang dalam demo di sekitar area gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Jakarta, Senin (25/8/2025).

Dalam keterangan kepada Kompas.com, Kamis (28/8/2025) Hermono menyebutkan bahwa aksi itu berlangsung damai.

Baca juga: Mahasiswa Malaysia Demo di Kedubes RI, Protes 400 Orang Ditahan Saat Aksi Depan DPR

Hermono menyebutkan unjuk rasa berlangsung sekitar pukul 20.30 hingga 20.45 waktu setempat.

“Demonstran berjumlah kecil, cuma 11 orang, di malam hari,” ujar Hermono.

Ia tidak tahu dari mana demonstran tersebut dan apa tujuannya.

“Mereka cuma membentangkan poster, ambil foto dan pergi,” ucapnya.

Dalam aksi tersebut, para pengunjuk rasa membentangkan poster bertuliskan “Solidaritas Indonesia: Bebaskan 400 Demonstran Segera”.

Para pengunjuk rasa mengaku berasal dari organisasi bernama Mandiri.

Di akun Instagram @mandiri.my pada Rabu (27/8/2025) dituliskan, “Di hadapan Kedutaan indonesia, Kuala Lumpur. Mandiri berdiri teguh bersama ribuan rakyat Indonesia yang semalam dikhianati oleh rezim sendiri.”

“Dari Malaysia ke Indonesia, musuh kita sama, kapitalisme dan rezim yang menindas. Panjang umur perjuangan, nafas panjang perlawanan.”

ANTARA FOTO Duta Besar RI untuk Malaysia Hermono di Kedutaan Besar Republik Indonesia di Kuala Lumpur, Sabtu (14/1/2023). Dalam keterangan kepada Kompas.com, Kamis (28/8/2025) Hermono menyebutkan bahwa aksi demo di depan Kedubes RI untuk Malaysia pada Selasa (27/8/2025) berlangsung damai. ?Demonstran berjumlah kecil, cuma 11 orang, di malam hari,? ujar Hermono. ?Demonstran berjumlah kecil, cuma 11 orang, di malam hari,? ujar Hermono.

Baca juga: Tolak Dibredel, Jurnalis Indonesia Pimpin VOA Gugat Pemerintahan Trump

Demonstrasi itu dipimpin Liga Mahasiswa Malaysia bersama sejumlah organisasi masyarakat sipil dan gerakan mahasiswa.

Koordinator aksi, Alya Hani Anwar, mengungkapkan bahwa mereka mengecam tindakan kepolisian Indonesia yang dinilai represif.

Mereka menuntut pembebasan seluruh pengunjung rasa yang ditahan oleh kepolisian Indonesia serta penghapusan praktik kekerasan terhadap demonstran.

“Solidaritas kami bersama rakyat Indonesia tidak mengenal batasan, demi memperjuangkan keadilan sosial, demokrasi tulen, dan kebebasan bersuara,” kata Alya.