Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Malaysia Peringkat 2 Work-Life Balance Terbaik di Asia, Indonesia Bagaimana?

Kompas.com - 24/08/2025, 11:06 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com – Malaysia menempati peringkat kedua terbaik dalam keseimbangan hidup dan bekerja, menurut survei dari Global Life-Work Balance Index 2025.

Survei yang dirilis perusahaan manajemen kerja jarak jauh, Remote, tersebut menempatkan "Negeri Jiran" dengan skor 57,03 dari total 100 poin.

Hanya Singapura yang lebih baik untuk kawasan Asia, yaitu dengan nilai 57,85.

Baca juga: Jet Tempur Malaysia Meledak Saat Latihan Malam, Pilot Selamat

Sementara itu, Indonesia berada di peringkat 6 Asia dengan skor 52,07.

Adapun untuk negara dengan nilai work-life balance terbaik sedunia diraih oleh Selandia Baru, skornya 86,87, diikuti Irlandia (81,17), Belgia (75,91), Jerman (74,65), dan Norwegia (74,20) di lima besar.

Untuk Singapura dan Malaysia, kedua negara tetangga Republik Indonesia (RI) itu masing-masing menempati peringkat 25 dan 27 secara global.

Secara keseluruhan, RI sendiri berada di urutan 34 dunia, unggul dari Arab Saudi (50,79), Vietnam (47,08), Thailand (45,86), dan Turkiye (43,06).

Baca juga: Di Terengganu Malaysia, Pria Bolos Shalat Jumat Dipenjara 2 Tahun

Bagaimana penilaian dilakukan?

Ilustrasi bekerja di laptop.FREEPIK Ilustrasi bekerja di laptop.
Dikutip dari World of Buzz pada Sabtu (23/8/2025), peringkat ini didasarkan pada berbagai indikator, mulai dari jumlah cuti tahunan, cuti sakit yang tetap digaji, hingga tingkat kebahagiaan dan akses terhadap layanan kesehatan.

Malaysia tercatat memberikan rata-rata 19 hari cuti tahunan, serta cuti sakit berbayar antara 80 persen hingga 100 persen dari gaji.

Selain itu, akses terhadap layanan kesehatan juga menjadi poin plus bagi Malaysia, mengingat sebagian besar biaya ditanggung melalui sistem kesehatan publik yang didanai pemerintah.

Capaian Kuala Lumpur ini menjadi sorotan tersendiri, mengingat pada tahun sebelumnya Malaysia justru berada di posisi ke-59 dari 60 negara, atau peringkat kedua terburuk secara global dengan skor hanya 27,51. Hanya satu tingkat di atas Nigeria.

Remote mencatat, negara-negara yang menempati posisi teratas dalam indeks ini umumnya memiliki kebijakan kerja fleksibel, perlindungan hak pekerja yang kuat, serta infrastruktur sosial yang mendukung kesejahteraan karyawan.

Baca juga: Sengketa Blok Ambalat: Indonesia Ingin Damai, Malaysia Tak Mau Perang

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau