KOMPAS.com – Militer Ukraina menyatakan telah menghancurkan dua jembatan di wilayah Rusia bermodalkan drone murah.
Menurut militer Ukraina, kedua jembatan itu berada di dekat perbatasan wilayah Kharkiv, sebagaimana dilansir CNN, Jumat (29/8/2025).
Jembatan itu merupakan infrastruktur vital yang digunakan militer Rusia untuk memasok kembali pasukan mereka di garis depan.
Baca juga: Pembangkit Nuklir Rusia Diserang Ukraina sampai Kebakaran, Radiasi Jadi Sorotan
Karena memiliki nilai strategis, jembatan itu sengaja dipasangi banyak ranjau oleh Rusia. Sehingga bisa diledakkan sewaktu-waktu jika Ukraina melakukan serangan darat.
Brigade Infanteri Separate Motorized ke-58 Ukraina mengaku, awalnya menemukan aktivitas mencurigakan di sekitar jembatan.
"Jelas ada sesuatu yang terjadi di sana. Kami tidak bisa menerbangkan drone pengintai biasa di bawah jembatan karena sinyalnya hilang begitu saja," kata seorang perwakilan brigade kepada CNN.
Mereka lalu memutuskan melakukan pengintaian dengan drone first-person-view yang dilengkapi serat optik.
Saat dilakukan pengintaian dengan drone first-person-view, militer Ukraina menemukan tumpukan ranjau anti-tank dan amunisi lain di bawah jembatan yang berjumlah sangat banyak dan ditutupi selembar kain.
Baca juga: Donald Trump Kirim Dukungan untuk Ukraina di Hari Kemerdekaan ke-34
"Kami melihat ranjau-ranjau itu, dan kami langsung menyerang," ujar perwakilan brigade tersebut.
Video berakhir ketika drone menghantam tumpukan ranjau, diikuti ledakan besar.
CNN mengonfirmasi lokasi jembatan tersebut berada di wilayah Belgorod, Rusia selatan, yang berbatasan dengan Ukraina.
"Setelah itu, kami memutuskan untuk memeriksa jembatan lainnya. Kami mendapati jembatan itu juga berranjau dan kami menyerang. (Kami) melihat peluang dan memanfaatkannya," tambahnya.
Brigade ke-58 menyebutkan, drone yang dipakai dalam operasi ini berharga sekitar 25.000 hingga 30.000 hryvna Ukraina atau sekitar Rp 1 juta hingga Rp 1,2 juta.
Baca juga: Ukraina Rayakan Hari Kemerdekaan dengan Serangan Drone ke Rusia
Biaya itu terbilang sangat murah dibandingkan amunisi berpemandu canggih yang biasanya digunakan untuk menghancurkan infrastruktur besar seperti jembatan.
Ukraina sebelumnya menggunakan Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi atau HIMARS buatan AS untuk menyerang jembatan di wilayah Kursk, Rusia.