Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Akan Tolak Visa Delegasi Palestina untuk Hadiri Sidang Umum PBB

Kompas.com - 30/08/2025, 06:36 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Amerika Serikat (AS) pada Jumat (29/8/2025) mengumumkan akan menolak pemberian visa bagi delegasi Otoritas Palestina (PA) yang berencana hadir dalam Sidang Umum PBB bulan depan di Markas Besar PBB, New York.

Keputusan Washington semakin menunjukkan kedekatan pemerintahan Presiden Donald Trump dengan Israel, yang kini dengan melakukan pembantaian di Gaza.

Israel selalu menolak keberadaan negara Palestina dan kerap menyamakan Otoritas Palestina yang berbasis di Tepi Barat dengan kelompok Hamas.

Baca juga: Australia Akan Akui Palestina, Apa Respons Tetangga di Asia-Pasifik?

"(Menteri Luar Negeri AS) Marco Rubio menolak serta mencabut visa anggota Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) dan Otoritas Palestina menjelang Sidang Umum PBB," bunyi pernyataan Kementerian Luar Negeri AS, sebagaimana dilansir AFP.

Menurut pernyataan itu, langkah tersebut diambil karena Otoritas Palestina dan PLO dianggap tidak memenuhi komitmen serta merusak prospek perdamaian. 

Washington juga menuding Palestina melakukan "lawfare" atau menggunakan jalur hukum internasional untuk menggugat Israel di Mahkamah Pidana Internasional (ICC) maupun Mahkamah Internasional (ICJ).

AS menyerukan agar Otoritas Palestina menghentikan upaya pengakuan sepihak atas negara Palestina.

Menteri Luar Negeri Israel Gideon Saar menyampaikan apresiasi atas keputusan tersebut. 

Baca juga: Kenapa Mesir Jadi yang Pertama Akui Kemerdekaan Indonesia?

"Terima kasih kepada pemerintahan Trump atas langkah berani ini dan kembali berdiri bersama Israel," tulis Saar di platform X.

Sebaliknya, Otoritas Palestina mengecam keputusan itu. Mereka menyebut langkah AS bertentangan dengan hukum internasional dan Perjanjian Markas Besar PBB.

Duta Besar Palestina untuk PBB Riyad Mansour menyampaikan, Presiden Palestina Mahmud Abbas semula dijadwalkan hadir dalam Sidang Umum PBB.

Juru bicara PBB Stephane Dujarric menilai kehadiran seluruh negara anggota maupun pengamat, termasuk Palestina, sangatlah penting dalam pertemuan tingkat tinggi sehari sebelum Sidang Umum dimulai. 

"Kami berharap hal ini dapat diselesaikan," ujarnya.

Baca juga: Sejarah Indonesia Akui Kemerdekaan Palestina, Termasuk yang Pertama sejak 1988

Keputusan AS menolak visa delegasi Palestina diumumkan saat Perancis memimpin upaya internasional untuk mendorong pengakuan negara Palestina.

AS dan Israel menuding langkah Perancis serta sejumlah negara lain yang hendak mengakui Palestina sama dengan memberi penghargaan bagi Hamas.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau