KOMPAS.com - Polres Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT), tengah menyelidiki kasus penembakan seorang warga Desa Inbate, Kecamatan Bikomi Nilulat, oleh aparat keamanan Timor Leste.
Kasubsi PIDM Seksi Humas Polres TTU, Ipda Markus Wilco Mitang, mengatakan sejumlah saksi dari Desa Inbate telah dimintai keterangan.
“Bentrokan antara masyarakat Dusun Nino, Desa Inbate, Kecamatan Bikomi Ninulat dengan Anggota UPF (Unidade De Patrulhamento Da Fronteira), terjadi kemarin pagi sekitar pukul 09.40 Wita di sekitar patok Provinsi 36, Co. 51L.650456.8959699 Dusun Nino, Desa Inbate,” kata Wilco, Selasa (26/8/2025).
Baca juga: Satgas Ops Damai Cartenz Bekuk Anggota KKB, Terlibat Penembakan Personel Brimob
Menurut Wilco, awalnya sekitar 20 warga Dusun Nino sedang melakukan gotong royong membuka lahan untuk persiapan menanam jagung. Saat itu datang tim pekerjaan patok batas negara dari Timor Leste.
Tim tersebut membuat patok baru, namun warga menolak karena dianggap sudah masuk wilayah Indonesia.
Setelah kembali, pekerja patok melaporkan hal itu kepada polisi Timor Leste. Perdebatan kemudian terjadi hingga seorang warga, Paulus Taeki Oki (60), tertembak di bahu kanan.
Paulus sempat dirawat di Puskesmas Inbate sebelum dirujuk ke RSUD Kefamenanu. Saat ini polisi bersama TNI dan otoritas terkait masih berkoordinasi dengan pihak Timor Leste.
Baca juga: Alasan Polda Jateng Belum Pecat Aipda Robig Terdakwa Penembakan Siswa
Camat Bikomi Nilulat, Saverianus Lake, membenarkan adanya penembakan. “Betul ada warga kita yang ditembak. Sekarang dirawat di Puskesmas Inbate,” ujarnya.
Lake menjelaskan, persoalan dipicu oleh masalah batas negara antara Kabupaten TTU dengan Distrik Oekusi, Timor Leste.
Menurutnya, warga kesal karena lahan mereka dicaplok hingga lebih dari 12 hektare. “Ada 12 hektar lebih,” ungkapnya.
Lake menambahkan, saat ini dirinya bersama aparat terkait masih berada di lokasi untuk memantau situasi.
Bupati TTU, Yosep Falentinus Delasalle Kebo, juga membenarkan insiden penembakan tersebut. “Betul. Ditembak oleh Polisi perbatasan Timor Leste (UPF),” kata Falentinus.
Baca juga: Peluru Tembus Atap Rumah Warga di Makassar, Polisi Selidiki Pelaku Penembakan
Menanggapi kasus ini, Gubernur NTT Melki Laka Lena meminta pelaku penembakan dihukum sesuai aturan di Timor Leste.
“Kita sudah sampaikan kepada Forkopimda TTU dan TNI-Polri yang berada di batas negara untuk berkoordinasi dengan pihak Timor Leste untuk memastikan pelaku penembakan ini diproses secara hukum melalui mekanisme di Timor Leste,” ujar Melki.
Melki juga meminta TNI-Polri dan Pemerintah Kabupaten TTU menenangkan warga agar tidak terpancing emosi.
“Kami juga minta pihak Timor Leste agar bisa mengendalikan aparat dan warganya di batas negara. Apa pun kejadiannya bisa disampaikan dan dibicarakan dengan baik. Bisa juga melalui dialog,” katanya.
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Penembakan Warga di Perbatasan Dipicu Pemasangan Pilar Batas Timor Leste Masuk Wilayah Indonesia dan Gubernur NTT Minta Pihak Timor Leste Proses Hukum Pelaku Penembakan Warga Perbatasan.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang