Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sektor Hotel Jadi Sasaran Empuk Investor Asing, Bakal Raup 150 Juta USD

Kompas.com - 01/11/2025, 15:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pasca pemulihan pandemi, sektor perhotelan dan hospitalitas di Indonesia kini jadi "sasaran empuk" bagi modal asing.

Diperkuat oleh fundamental makroekonomi raksasa dan infrastruktur yang kian canggih, pasar ini diprediksi akan mencatat lonjakan volume transaksi yang luar biasa.

Menurut proyeksi JLL, total volume transaksi investasi hotel dan hospitalitas di Indonesia pada tahun 2026 diperkirakan akan mencapai hampir 150 juta atau sekitar Rp 2,4 triliun.

Angka ini menandakan kembalinya kepercayaan investor global yang sangat solid pada prospek pariwisata Nusantara.

Baca juga: Medialand dan Santika Group Hadirkan Hotel Bintang 4 Pertama di Kebon Jeruk

Minat investasi yang tinggi ini tidak muncul tiba-tiba. Ia didukung oleh kinerja pasar inti di dua wilayah utama.

Pertama adalah Bali yang terus menunjukkan pemulihan dan fundamental pasar yang sangat kuat di segmen mewah.

Kinerja Bali di segmen ini bahkan disebut mengungguli destinasi wisata luxury regional lainnya seperti Phuket atau Samui di Thailand.

Baca juga: Hotel Swiss-belexpress di Tol Semarang-Batang Resmi Beroperasi

Kedua adalah Jakarta yang memegang peran krusial sebagai pintu masuk utama, didukung oleh pertumbuhan signifikan dalam rata-rata harian dan event Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE) dari sektor pemerintahan dan korporasi.

Permintaan yang Solid dan Beragam

Fundamental pasar hotel ini sangat solid berkat dua pilar permintaan Wisatawan Internasional: Permintaan kuat datang dari pasar utama, terutama Singapura, Australia, Korea, dan India.

Country Head JLL Indonesia Farazia Basarah menuturkan, pasar domestik yang besar dan stabil menjadi penopang penting, memastikan tingkat hunian dan harga rata-rata harian atau Average Daily Rate (ADR) terus menguat.

Baca juga: Nusron Tegaskan Negara Tak Boleh Kalah dari Pemilik Hotel Sultan

Lonjakan transaksi pada tahun 2026 akan didorong oleh masuknya modal asing dari berbagai kawasan.

Investor dari Timur Tengah menunjukkan minat tinggi dalam menanamkan modal di hotel dan hospitalitas Indonesia.

"Hal ini didukung oleh ikatan ekonomi dan budaya yang kuat, menjadikan Indonesia target investasi properti yang menarik," cetus Farazia, Kamis (30/10/2025).

Selain Timur Tengah, kepercayaan juga datang dari investor di Asia dan Australia yang melihat Indonesia sebagai pasar inti untuk menambatkan modal (anchor their capital).

Baca juga: Ini Dia Hotel Terbesar di Dunia, Punya 7.351 Kamar

Meskipun volume transaksi modal asing tahun ini tercatat sekitar 50 juta dolar AS seperti investasi dari Taiwan, proyeksi JLL menunjukkan bahwa momentum pada akhir tahun dan tahun 2026 akan membawa angka tersebut melambung tinggi, mendekati 150 juta dolar AS.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau