Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Afnan Jasim, Remaja yang Selamat dari Amoeba Pemakan Otak Mematikan

Kompas.com - 02/09/2024, 15:30 WIB
Laksmi Pradipta Amaranggana,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Remaja asal India, Afnan Jasim (14) dilaporkan pulih dari infeksi amoeba pemakan otak atau Primary Amoebic Meningoencephalitis (PAM).

Infeksi tersebut berasal dari amoeba bernama Naegleria fowleri yang menyebabkan infeksi serius pada sistem saraf pusat.

Kasus amoeba pemakan otak termasuk kasus langka, namun apabila terinfeksi menjadi sangat fatal dengan tingkat kematian sebesar 97 persen.

Lalu, bagaimana Afnan Jasim bisa selamat dari amoeba pemakan otak yang mematikan?

Baca juga: Bocah 10 Tahun di Kolombia Tewas Usai Terinfeksi Amoeba Pemakan Otak di Kolam Renang

Awal mula Jasim terserang amoeba pemakan otak

Dikutip dari The Independent, Jasim diperkirakan terinfeksi amoeba pemakan otak pada Juni 2024 setelah berenang di kolam bersama teman-temannya yang terletak di Distrik Kozhikode, Kerala, India.

Setelah berenang, ia mulai mengalami gejala terserang amoeba, seperti sakit kepala, demam, mual, muntah, disorientasi, kejang, hingga hilang keseimbangan.

Ia mulai mengeluhkan kejang-kejang dan sakit kepala yang parah. Karena kondisinya tidak membaik orangtua Afnan membawanya ke dokter.

Ayah Jasim, MK Siddiqui sebelumnya tidak sengaja membaca mengenai virus Nipah dan amoeba pemakan otak yang menjadi peringatan untuk seluruh warga India.

Siddiqui berpendapat, gejala-gejala yang terjadi pada anaknya dikaitkan dengan infeksi virus Nipah. 

"Saat menelusuri media sosial, saya menemukan berita tentang amoeba pemakan otak dan bagaimana anak-anak yang berenang di kolam terinfeksi. Selain itu, tidak ada seorang pun di keluarga yang memiliki riwayat epilepsi. Jadi saya memberi tahu dokter bahwa anak saya berenang di kolam setempat empat hari lalu, dan dokter mencatatnya," ungkap Siddiqui.

Ayahnya membawa Afnan ke Rumah Sakit Baby Memorial di Kozhikode setelah kejangnya tidak berhenti. Di rumah sakit tersebut, ia dirawat oleh dokter Abdul Rauf.

Baca juga: Warga AS Tewas Terinfeksi Amoeba Pemakan Otak akibat Cuci Hidung Pakai Air Keran

Jasim dirawat 21 hari

Rauf menyampaikan, Jasim menunjukkan gejala infeksi pada Minggu (30/6/2024) dan mulai dirawat di rumah sakit pada Senin (1/7/2024). 

Di rumah sakit, Rauf melakukan diagnosis awal saat Jasim dirawat 24 jam setelah masuk rumah sakit. 

Setelah diobservasi, pihak rumah sakit kemudian melakukan tes polymerase chain reaction (PCR) untuk mengoonfirmasi keberadaan amoeba.

Usai didiagnosis menderita amoeba pemakan otak, Jasim mulai diraawat dan diberi obat selama beberapa hari.

“Jasim telah dirawat selama 21 hari dan harus minum obat tujuh hari lagi setelah pulang dari rumah sakit,” tutur Rauf.

Di Kerala, ada lima kasus amoeba pemakan otak dan tiga di antaranya meninggal. Satu pasien lainnya sedang menjalani perawatan di rumah sakit swasta yang berada di Kochi, Kerala, India.

Sementara itu, Rauf menuturkan, hanya ada delapan pasien di dunia yang berhasil sembuh melalui tes PCR.

Kasus amoeba pemakan otak yang menyerang Jasim disebut-sebut menjadi kasus pertama di India.

Baca juga: Amoeba Pemakan Otak, Mungkinkah Jadi Pandemi dan Masuk ke Indonesia?

Halaman:


Terkini Lainnya
10 Negara Paling Menyatu dengan Alam, Ada Indonesia?
10 Negara Paling Menyatu dengan Alam, Ada Indonesia?
Tren
Ramai soal Peserta TKA Bisa Live TikTok Saat Ujian, Ini Penjelasan Kemendikdasmen
Ramai soal Peserta TKA Bisa Live TikTok Saat Ujian, Ini Penjelasan Kemendikdasmen
Tren
Beli Tiket Kereta Lokal tapi Tak Dapat Kursi, Bolehkah Duduk di 1A/B dan 24A/B?
Beli Tiket Kereta Lokal tapi Tak Dapat Kursi, Bolehkah Duduk di 1A/B dan 24A/B?
Tren
10 Karakter Seseorang yang Tersirat dari Caranya Memesan Kopi
10 Karakter Seseorang yang Tersirat dari Caranya Memesan Kopi
Tren
Kisah Bayi '7-Eleven' yang Lahir pada 7/11 Pukul 7.11 Malam, Berat 7 Pon 11 Ons, dan Dapat Dana Kuliah 7.111 Dollar AS
Kisah Bayi "7-Eleven" yang Lahir pada 7/11 Pukul 7.11 Malam, Berat 7 Pon 11 Ons, dan Dapat Dana Kuliah 7.111 Dollar AS
Tren
Setelah Gelar Pangeran Dicabut, Raja Charles III Kini Berupaya Hapus Gelar Militer Terakhir Andrew
Setelah Gelar Pangeran Dicabut, Raja Charles III Kini Berupaya Hapus Gelar Militer Terakhir Andrew
Tren
Ilmuwan Temukan Medan Magnet Bumi Pernah Kacau 500 Juta Tahun Lalu, Apa yang Terjadi?
Ilmuwan Temukan Medan Magnet Bumi Pernah Kacau 500 Juta Tahun Lalu, Apa yang Terjadi?
Tren
Ada Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Ini Alasan 5 Anggota DPR Nonaktif Dilaporkan ke MKD
Ada Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Ini Alasan 5 Anggota DPR Nonaktif Dilaporkan ke MKD
Tren
Cara Menyaksikan Fenomena Supermoon Emas 5 November 2025
Cara Menyaksikan Fenomena Supermoon Emas 5 November 2025
Tren
BPOM Pastikan Obat Atorvastatin yang Ditarik di AS Tak Beredar di Indonesia
BPOM Pastikan Obat Atorvastatin yang Ditarik di AS Tak Beredar di Indonesia
Tren
Apa Jadinya jika Kita Pakai BBM Tak Sesuai Spesifikasi Mesin? Ini Kata Pakar
Apa Jadinya jika Kita Pakai BBM Tak Sesuai Spesifikasi Mesin? Ini Kata Pakar
Tren
Gempa 6,3 SR Guncang Afghanistan Utara, 20 Orang Tewas, Ratusan Terluka
Gempa 6,3 SR Guncang Afghanistan Utara, 20 Orang Tewas, Ratusan Terluka
Tren
Satu Indonesia Pernah Kena Prank oleh Seorang Perempuan yang Mengandung Bayi Ajaib
Satu Indonesia Pernah Kena Prank oleh Seorang Perempuan yang Mengandung Bayi Ajaib
Tren
Wali Kota di Meksiko Tewas Ditembak di Tengah Perayaan Hari Orang Mati
Wali Kota di Meksiko Tewas Ditembak di Tengah Perayaan Hari Orang Mati
Tren
Beli Tiket Kereta Api Lewat KAI Access Kena Platform Fee Rp 3.000, KAI: Tak Jadi
Beli Tiket Kereta Api Lewat KAI Access Kena Platform Fee Rp 3.000, KAI: Tak Jadi
Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau