KOMPAS.com - Sebuah unggahan di media sosial menyebutkan bahwa kita dapat memprediksi datangnya hujan dari permainan layang-layang.
Layang-layang merupakan permainan yang mengandalkan kekuatan dan arah angin. Unggahan tersebut menyebutkan, apabila angin bertiup ke arah utara atau barat laut, maka tak lama kemudian hujan akan datang.
"Kata simbah-simbah di Jawa, kalau angin masih bertiup ke arah utara atau barat laut, artinya kedatangan musim hujan masih menunggu beberapa saat lagi. Mengapa?" tulis akun @stu******** pada Sabtu (11/10/2025).
Akun tersebut juga menjelaskan, orang zaman dahulu memanfaatkan pengamatan arah angin untuk menunggu momentum menanam padi.
"Jadi, selama angin masih bergerak ke arah utara artinya simbah akan menunggu momentum menanam padi beberapa minggu lagi hingga angin berbalik arah menuju selatan," tulis akun tersebut.
Namun, benarkah prediksi datangnya hujan dapat dilihat melalui permainan layang-layang?
Ketua Pokja Prediksi Bulanan dan Musiman Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Supari membenarkan bahwa arah angin dapat menjadi petunjuk awal dinamika pergantian musim di Indonesia.
Ia menjelaskan bagaimana sistem kerja layang-layang dan kaitannya dengan arah angin.
"Permainan layang-layang pada dasarnya dikendalikan oleh arah dan kekuatan angin yang bertiup," kata Supari ketika dihubungi Kompas.com pada Jumat (17/10/2025).
Supari menjelaskan, arah angin yang dominan di suatu wilayah dapat menjadi indikator dari sistem monsun yang sedang aktif.
Dengan mengetahui monsun yang berlaku, seseorang akan dapat memperkirakan apakah musim hujan akan segera datang atau tidak.
"Sebagai contoh, di Pulau Jawa, apabila angin bertiup secara konsisten dari arah timur, yang berarti layang-layang akan mengarah ke barat, hal tersebut menandakan bahwa monsun Australia sedang aktif," katanya.
Sistem angin tersebut bertiup dari daratan Australia menuju wilayah Indonesia dengan membawa massa udara kering yang menyebabkan berkurangnya curah hujan.
Oleh karena itu, jika monsun Australia masih bertiup kuat, hal ini menjadi indikasi bahwa musim hujan belum akan segera tiba.
"Dengan demikian, arah angin dapat menjadi petunjuk awal untuk mengenali dinamika pergantian musim di Indonesia," jelas Supari.
Baca juga: BMKG Prakirakan Wilayah Ini Akan Hujan pada 17-23 Oktober 2025