Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

MPLS Sekolah Rakyat di Bandung, Siswa Dites Lari 1,6 Km untuk Cek Kebugaran

Kompas.com - 14/07/2025, 14:27 WIB
Agie Permadi,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 11 resmi dimulai di Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos), Jalan Ir H Djuanda, Kota Bandung, pada Senin (14/7/2025).

Acara ini diikuti oleh sekitar 100 siswa yang terdiri dari 52 siswa dan 48 siswi.

Berdasarkan pantauan di lokasi, siswa-siswa dan para orangtua hadir dalam acara MPLS yang dibuka secara serentak secara online.

Kegiatan MPLS diadakan di Aula Poltekesos Bandung, di mana para siswa diperkenalkan dengan lingkungan sekolah yang berada di dalam kompleks Poltekesos.

Baca juga: Sekolah Rakyat Sukabumi Dimulai, Biaya Tiap Siswa Capai Rp 48 Juta per Tahun

Dari total 100 siswa, mereka dibagi menjadi 4 rombongan belajar, dengan masing-masing kelas terdiri dari 25 siswa.

Ruang kelas dan asrama siswa terpisah, namun tetap berada di dalam kompleks tersebut.

Direktur Poltekesos, Suharma, menjelaskan bahwa tujuan dari sekolah rakyat ini adalah untuk memutus rantai kemiskinan melalui jalur pendidikan.

Ia berharap para siswa mendapatkan pendidikan tinggi agar dapat bekerja dengan layak.

"Outcome pendidikan SRMA ini ada dua, diharapkan anak-anak bisa melanjutkan ke pendidikan tinggi artinya kuliah di PT yang kredibel dan bonafit, sehingga suatu ketika bekerja dan mempunyai upah tinggi, untuk mengangkat derajat keluarga ketika sudah memiliki pekerjaan layak," ucap Suharma di sela MPLS SRMA 11.

Kegiatan MPLS dimulai dengan pemeriksaan kesehatan, yang meliputi tes lari sejauh 1,6 kilometer untuk mengukur kemampuan kebugaran para siswa.

Selain itu, siswa juga dikenalkan dengan lingkungan asrama, teman-teman, sistem pembelajaran, tata tertib, serta kesepakatan waktu kunjungan orangtua.

"Intinya menurut apa yang disampaikan Pak Presiden bahwa kita tidak boleh memisahkan anak dengan orangtuanya, tetapi jangan sampai kunjungan-kunjungan orangtua itu mengganggu kegiatan belajar-mengajar. Melalui kepala sekolah, akan dibuat kesepakatan kapan orangtua bisa berkunjung, kapan siswa boleh keluar, dan seterusnya," terangnya.

Baca juga: Sekolah Rakyat DIY Resmi Dibuka, Vita Datang Pukul 05.00 Demi Antrean Terdepan

Kepala Sekolah SRMA 11 Bandung, Tintin Sri Suprihati, menambahkan bahwa modul pembelajaran ditetapkan oleh Kementerian Dikdasmen yang berbasis Learning Management System (LMS).

"Kalau untuk kurikulum, tetap menggunakan kurikulum nasional, hanya saja kita bersifat asrama," ujarnya.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Menteri PPPA Desak Ungkap Kasus Ibu dan 2 Anak Tewas Dalam Kontrakan di Banjaran Bandung
Menteri PPPA Desak Ungkap Kasus Ibu dan 2 Anak Tewas Dalam Kontrakan di Banjaran Bandung
Bandung
Kematian di Balik Tembok Terapi: Kisah Ilham yang Pulang dengan Luka
Kematian di Balik Tembok Terapi: Kisah Ilham yang Pulang dengan Luka
Bandung
Eks Wali Kota Cirebon Jadi Tersangka Korupsi Balai Kota, Kerugian Rp 26 Miliar
Eks Wali Kota Cirebon Jadi Tersangka Korupsi Balai Kota, Kerugian Rp 26 Miliar
Bandung
Kronologi Kecelakaan Maut Mobil dan Truk di Km 111 Tol Cipularang, 2 Tewas
Kronologi Kecelakaan Maut Mobil dan Truk di Km 111 Tol Cipularang, 2 Tewas
Bandung
Polisi Gerebek Markas Remaja Tawuran Live Facebook di Indramayu, 4 Remaja Ditangkap
Polisi Gerebek Markas Remaja Tawuran Live Facebook di Indramayu, 4 Remaja Ditangkap
Bandung
Istri Pimpinan Majelis Taklim di Bogor Ungkap Detik-detik Bangunan Ambruk: Saya Kira Kiamat
Istri Pimpinan Majelis Taklim di Bogor Ungkap Detik-detik Bangunan Ambruk: Saya Kira Kiamat
Bandung
Ibu dan 2 Anak Tewas Dalam Kontrakan di Banjaran Bandung, Menteri PPPA Datang Melayat
Ibu dan 2 Anak Tewas Dalam Kontrakan di Banjaran Bandung, Menteri PPPA Datang Melayat
Bandung
Ungkap 2 Pembunuhan Besar hingga Terluka Saat Amankan Demo, 9 Polisi dan 1 Kades di Indramayu Dapat Penghargaan
Ungkap 2 Pembunuhan Besar hingga Terluka Saat Amankan Demo, 9 Polisi dan 1 Kades di Indramayu Dapat Penghargaan
Bandung
Korban Ambruknya Majelis Taklim di Ciomas Bogor Bertambah Jadi 131 Orang
Korban Ambruknya Majelis Taklim di Ciomas Bogor Bertambah Jadi 131 Orang
Bandung
Kecelakaan Truk dan Honda Jazz di Tol Cipularang Km 111, Dua Orang Tewas
Kecelakaan Truk dan Honda Jazz di Tol Cipularang Km 111, Dua Orang Tewas
Bandung
Tunjangan Rumah DPRD Kabupaten Bogor Naik 100 Persen Jadi Rp38,5 Juta-44,5 Juta
Tunjangan Rumah DPRD Kabupaten Bogor Naik 100 Persen Jadi Rp38,5 Juta-44,5 Juta
Bandung
Dedi Mulyadi Siap Ambil Alih Pengelolaan RSUD Kota Bogor
Dedi Mulyadi Siap Ambil Alih Pengelolaan RSUD Kota Bogor
Bandung
Pembunuh Satu Keluarga Terkubur di Indramayu Melawan Saat Diciduk, Polisi Tembak Kaki Pelaku
Pembunuh Satu Keluarga Terkubur di Indramayu Melawan Saat Diciduk, Polisi Tembak Kaki Pelaku
Bandung
Tanggung Biaya Rawat Korban Majelis Taklim Ambruk di Bogor, Dedi Mulyadi: Yang Penting Semua Sembuh
Tanggung Biaya Rawat Korban Majelis Taklim Ambruk di Bogor, Dedi Mulyadi: Yang Penting Semua Sembuh
Bandung
Dua Pembunuh Satu Keluarga Terkubur di Indramayu Ternyata Mantan Rekan Kerja Korban di Bank
Dua Pembunuh Satu Keluarga Terkubur di Indramayu Ternyata Mantan Rekan Kerja Korban di Bank
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau