BANDUNG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi meminta Bupati Kuningan Dian Rahmat Yanuar untuk segera menindaklanjuti kasus seorang ibu yang kehilangan bayinya setelah diduga diabaikan oleh Rumah Sakit Linggajati.
Permintaan tersebut disampaikan Dedi saat konferensi pers di Gedung Pakuan, Kota Bandung, pada Senin (14/7/2025).
"Bupatinya sudah diminta tadi malam. (Bupati) minta waktu dalam satu hari untuk melakukan audit," ungkap Dedi.
Baca juga: Sekolah Kurang Kursi-Meja Imbas 50 Siswa, Dedi Mulyadi: Saya Belikan, AC Juga, Enggak Usah APBD
Dedi menegaskan bahwa pihaknya tidak memiliki kewenangan untuk mencopot direktur rumah sakit tersebut, karena fasilitas kesehatan itu berada di bawah Pemerintah Kabupaten Kuningan.
"Itu kewenangan Bupati. Kita tidak boleh bypass. Kan itu diangkat dari diberhentikannya oleh Bupati," jelasnya.
Meskipun demikian, Gubernur Jabar menyatakan bahwa ia hanya dapat memberikan rekomendasi kepada Bupati Kuningan terkait pencopotan direktur rumah sakit.
"Tapi kalau gini aja, kalau memang itu kesalahan fatal, apakah saya akan memberikan rekomendasi pada bupati untuk melakukan tindakan-tindakan yang cepat, termasuk memberhentikan," tambah Dedi.
Sebelumnya, seorang ibu bernama Irmawati, warga Kuningan, Jawa Barat, mengalami kehilangan bayi dalam kandungan setelah dua hari mengalami pecah ketuban tanpa mendapatkan penanganan medis yang memadai.
Irmawati, bersama suaminya dan tim pengacara Hotman 911, melaporkan dugaan malapraktik oleh RSUD setempat.
Pengacara Hotman Paris Hutapea menjelaskan bahwa peristiwa tersebut terjadi pada Sabtu (14/6/2025) malam.
Saat itu, Irmawati mengalami pecah ketuban di rumah dan langsung dirujuk ke rumah sakit oleh bidan setempat.
Baca juga: Dedi Mulyadi Bongkar Bangunan Kumuh TPA Sarimukti, Warga Diberi Uang Pengganti
"Ketuban terus-menerus keluar sampai, katanya, petugas kebersihan harus membersihkan air ketuban berkali-kali. Namun, malam itu tidak ada satu pun dokter yang datang. Bahkan dokter jaga pun tidak datang, apalagi dokter kandungan karena kebetulan hari Sabtu,” papar Hotman dalam konferensi pers di Jakarta Utara, Sabtu (12/7/2025).
Kasus ini menyoroti pentingnya penanganan medis yang cepat dan tepat dalam situasi darurat, serta menjadi perhatian bagi pihak berwenang untuk mengambil langkah yang diperlukan guna mencegah kejadian serupa di masa mendatang.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini