PALEMBANG, KOMPAS.com - Terdakwa Kopda Bazarsah sempat bersitegang dengan Oditur Militer saat sidang pemeriksaan yang berlangsung di Pengadilan Militer 1-04 Palembang.
Kopda Bazarsah sebelumnya sempat mengaku bahwa ia ditembak oleh polisi lebih dulu saat dilakukan penggerebekan arena judi sabung ayam di Dusun Karang Manik, Kecamatan Negara Batin, Kabupaten Way Kanan, Lampung.
Hal itu membuatnya panik sehingga melakukan tembakan balasan.
Oditur Militer Letnan Kolonel (Letkol) CHK Zarkasih pun menemukan kejanggalan dalam keterangan Kopda Bazarsah.
Sebab, dalam operasi penggerebekan sabung ayam tersebut, sebanyak 16 personel polisi dari jajaran Polres Way Kanan dan Polsek Negara Batin berada di lokasi.
Dari 16 personel tersebut, 14 orang memegang senjata api. Bahkan, terjadi baku tembak antara keduanya.
Baca juga: Kopda Bazarsah Ungkap Detik-detik Tembak Mati 3 Polisi Saat Gerebek Judi Sabung Ayam di Lampung
"Empat belas polisi pegang senjata menembak, masa enggak ada yang kena pemain. Logikanya, kalau menembak sambil menutup mata saja ada 200 orang pemain di sana, pasti ada yang kena. Artinya apa? Berarti tidak ada tembakan (dari polisi)," ungkap Oditur dalam sidang, Senin (14/7/2025).
Pernyataan Oditur kemudian dibantah oleh Kopda Bazarsah.
Ia bersikeras melakukan penembakan lantaran lebih dulu mendengar suara tembakan dari arah luar gelanggang.
"Saya berani bersumpah ada yang menembak saya," jawab Bazarsah.
Baca juga: 3 Polisi Way Kanan Lampung Masih Puasa Saat Ditembak Mati Kopda Bazarsah
Oditur Militer kemudian menanyakan posisi Kopda Bazarsah saat menembak.
Sebab, Kopda Bazarsah mengaku hanya delapan kali menembak, tiga di antaranya langsung menewaskan para korban.
"Seingat saya sambil jongkok menembak," ujarnya.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini