KOMPAS.com - Kasus ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) marak terjadi saat pergantian musim. Sejak pertengahan tahun 2025, terdapat lonjakan signifikan kasus ISPA menurut catatan Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta.
Dari Januari sampai Oktober 2025, tercatat lebih dari 1,96 (1.966.308) kasus ISPA di wilayah tersebut.
Baca juga:
"Total kasus ISPA merupakan penyakit dengan jumlah kunjungan tertinggi di puskesmas karena penularannya dapat terjadi dengan sangat mudah melalui percikan droplet maupun partikel aerosol di udara," kata Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ani Ruspitawati, dilansir dari Antara via Kompas.com, Kamis (16/10/2025).
Adapun beberapa penyebab lonjakan kasus ISPA, antara lain polusi udara dan fenomena kemarau basah di Jakarta.
Lantas, bagaimana cara mencegah ISPA agar tidak mudah tertular? Simak selengkapnya berikut ini.
Kasus ISPA meningkat di Jakarta dan Medan. Simak cara mencegah ISPA saat pergantian musim berikut ini, menurut pakar.Penting untuk memakai masker ketika akan bepergian ke luar rumah.
Sebab, virus bisa menyebar di udara, khususnya bila ada orang yang batuk, bersin, atau berbicara, dilaporkan oleh Kompas.com, Selasa (15/8/2023).
Punya kebiasaan menyentuh wajah? Sebaiknya hindari atau kurangi melakukannya, apalagi bila kamu belum mencuci tangan sehingga tanganmu masih kotor.
Kepala Dinkes Kota Medan, Irliyan Saputra mengimbau masyarakat untuk tidak menyentuh wajah, khususnya area mata dan mulut. Tujuannya untuk menghindari bakteri atau virus masuk ke dalam tubuh.
Adapun kasus ISPA di Medan, Sumatera Utara, juga mengalami peningkatan. Total ada 30.592 kasus ISPA di wilayah tersebut sampai September 2025, dilansir dari Antara, Rabu (22/10/2025).
Baca juga:
Kasus ISPA meningkat di Jakarta dan Medan. Simak cara mencegah ISPA saat pergantian musim berikut ini, menurut pakar.Ketua Majelis Kehormatan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Prof. Tjandra Yoga Aditama menuturkan mengingatkan pentingnya membiasakan diri mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
Dikutip dari Antara, Prof. Tjandra menyarankan untuk mencuci tangan sebelum dan sesudah makan, serta setelah bersentuhan dengan permukaan yang mungkin kotor dan berkuman.
Prof. Tjandra juga menyarankan untuk melakukan vaksinasi guna membantu melindungi tubuh dari ISPA.
Langkah ini utamanya dilakukan oleh kelompok rentan, misalnya seseorang dengan daya tahan tubuh lemah, lanjut usia (lansia), dan seseorang dengan komorbiditas.
Jenis vaksin yang bisa dilakukan, antara lain vaksin influenza, vaksin Respiratory Syncytial Virus (RSV), dan pneumonia.
Baca juga:
Pola makan penting untuk dijaga guna mencegah terkena ISPA. Soal vitamin, Prof. Tjandra menuturkan, tidak ada suplemen atau vitamin khusus untuk keperluan itu.
"Secara umum, kalau makanan cukup bergizi maka sudah baik. Kalau mau makan vitamin, makan multivitamin, baik-baik saja," tuturnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang