Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lagi, Pendaki Belanda Jatuh di Rinjani, Berhasil Dievakuasi Helikopter

Kompas.com - 18/07/2025, 11:58 WIB
Inas Rifqia Lainufar

Penulis

Sumber Antara

MATARAM, KOMPAS.com – Seorang pendaki asal Belanda yang tinggal di Denmark bernama Sarah Tamar van Hulten jatuh di jalur Pelawangan Sembalun menuju Danau Segara Anak, Gunung Rinjani, pada Kamis (17/7/2025).

Setelah insiden tersebut dilaporkan kepada tim SAR Mataram, Hulten berhasil dievakuasi dalam kondisi selamat melalui jalur udara menggunakan helikopter SGi Air Bali di hari yang sama.

Kepala Kantor SAR Mataram, Muhamad Hariyadi, mengonfirmasi bahwa proses evakuasi udara berlangsung cepat setelah koordinasi lintas pihak dilakukan.

Baca juga: Pendaki Swiss Cedera Parah Usai Jatuh di Rinjani, Dilarikan ke RS Bali Pakai Helikopter

“Helikopter lepas landas dari Bali pukul 15.45 Wita, dan berhasil mendarat di lokasi kejadian pukul 16.41 Wita. Evakuasi langsung dilakukan saat itu juga,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis sore.

Tak butuh waktu lama, pada pukul 16.52 Wita helikopter kembali mengudara dari lereng Rinjani, membawa korban beserta satu orang pendamping menuju Rumah Sakit BIMC Kuta, Denpasar, Bali. Di sana, Sarah langsung mendapatkan penanganan medis lebih lanjut.

Peristiwa ini terjadi hanya beberapa hari setelah pendaki asal Swiss terjatuh di Gunung Rinjani dan berhasil dievakuasi dengan metode yang sama.

Kronologi kecelakaan dan upaya penyelamatan

Insiden bermula saat Sarah dilaporkan mengalami kecelakaan di jalur menurun dari Pelawangan Sembalun menuju Danau Segara Anak pada Kamis siang. Ia diketahui memulai pendakian dari jalur Sembalun sehari sebelumnya, 16 Juli 2025.

Laporan pertama mengenai kecelakaan ini diterima Kantor SAR Mataram pada pukul 14.00 Wita dari Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR).

Baca juga: Pendaki Swiss yang Jatuh di Rinjani Selamat, Dievakuasi dengan Helikopter

Tim penyelamat dari Pos SAR Kayangan yang berjumlah lima orang langsung dikerahkan ke lokasi, lengkap dengan perlengkapan mountaineering, medis, komunikasi, dan dukungan lainnya.

Namun, mengingat medan yang sulit dan waktu yang mendesak, tim SAR memutuskan untuk mengevakuasi korban lewat udara.

“Kami segera berkoordinasi dengan SGi Air Bali dan Kantor SAR Denpasar untuk mobilisasi helikopter,” kata Hariyadi.

Kepala Kantor SAR Denpasar, I Nyoman Sidakarya, menyampaikan bahwa helikopter SGi Air Bali mendarat dengan selamat di helipad mereka pada pukul 17.29 Wita.

Di dalamnya terdapat lima orang, yakni dua kru helikopter, satu dokter, korban, dan pendampingnya.

“Setelah mendarat, korban langsung dibawa ke RS BIMC menggunakan ambulans dari Klinik Nusa Medica. Saat ini korban tengah dalam perawatan untuk pemulihan,” kata Nyoman.

Operasi evakuasi ini melibatkan kerja sama berbagai pihak, mulai dari Kantor SAR Mataram, SAR Denpasar, BTNGR, SGi Air Bali, TNI, Polri, BPBD, Unit SAR Lombok Timur, Rinjani Squad, tim medis, hingga porter dan relawan lokal.

Meski mengalami cedera akibat terjatuh, Sarah Tamar van Hulten kini dalam penanganan medis yang aman.

Baca juga: Terjadi Lagi, Pendaki Asal Swiss Jatuh di Gunung Rinjani, Belum Dievakuasi

 

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Ketika Jet Tempur Andalan AS Jatuh oleh Rudal Usang Lawas Soviet...
Ketika Jet Tempur Andalan AS Jatuh oleh Rudal Usang Lawas Soviet...
Internasional
Parlemen ASEAN Soroti Demo Indonesia, Kecam Tindakan Keras Aparat
Parlemen ASEAN Soroti Demo Indonesia, Kecam Tindakan Keras Aparat
Internasional
Pria di China Bobol Rumah, Ambil Darah Korban untuk Redakan Stres
Pria di China Bobol Rumah, Ambil Darah Korban untuk Redakan Stres
Internasional
Museum Legendaris Van Gogh Belanda Terancam Tutup, Kurang Dana Rp 2 Triliun
Museum Legendaris Van Gogh Belanda Terancam Tutup, Kurang Dana Rp 2 Triliun
Internasional
Vietnam Naikkan Tunjangan Guru 70 Persen
Vietnam Naikkan Tunjangan Guru 70 Persen
Internasional
Korban Salah Tangkap Meninggal, Polisi Jepang Minta Maaf 4 Tahun Kemudian
Korban Salah Tangkap Meninggal, Polisi Jepang Minta Maaf 4 Tahun Kemudian
Internasional
Heboh Anjing Bertato di China, Dianggap Penyiksaan Hewan
Heboh Anjing Bertato di China, Dianggap Penyiksaan Hewan
Internasional
Kenya Sempat Ricuh karena Demo Pajak, Polisi Tembak Demonstran
Kenya Sempat Ricuh karena Demo Pajak, Polisi Tembak Demonstran
Internasional
Warga Gali Danau, Temukan Fosil Langka Nenek Moyang Buaya Berusia 200 Juta Tahun
Warga Gali Danau, Temukan Fosil Langka Nenek Moyang Buaya Berusia 200 Juta Tahun
Internasional
Jet Tempur Seharga Rp 3 T Jatuh, Pilot Telepon 5 Teknisi Saat Terbang
Jet Tempur Seharga Rp 3 T Jatuh, Pilot Telepon 5 Teknisi Saat Terbang
Internasional
Lukisan Legendaris 80 Tahun Hilang, Tiba-tiba Muncul di Iklan Rumah
Lukisan Legendaris 80 Tahun Hilang, Tiba-tiba Muncul di Iklan Rumah
Internasional
Arahan Membingungkan, Jet Bomber B-52 Nyaris Tabrak 2 Pesawat Sipil
Arahan Membingungkan, Jet Bomber B-52 Nyaris Tabrak 2 Pesawat Sipil
Internasional
Teror Ulat Pemakan Daging Manusia Hantui AS, Sudah 1 Orang Jadi Korban
Teror Ulat Pemakan Daging Manusia Hantui AS, Sudah 1 Orang Jadi Korban
Internasional
Sembunyi di Indonesia, 6 Buron 'Most Wanted' Sri Lanka Ditangkap
Sembunyi di Indonesia, 6 Buron "Most Wanted" Sri Lanka Ditangkap
Internasional
Sengketa Batu Mars Terbesar di Bumi: Laku Rp 86 M, Tak Jelas Milik Siapa
Sengketa Batu Mars Terbesar di Bumi: Laku Rp 86 M, Tak Jelas Milik Siapa
Internasional
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau