Ahli meteorit lainnya juga menyoroti perbedaan aturan kepemilikan di berbagai negara. Di Amerika Serikat, misalnya, batu yang jatuh di tanah pribadi bisa menjadi milik pemilik lahan.
Baca juga: Di Pidato Pelantikan, Donald Trump Janji Ingin Tancapkan Bendera AS di Planet Mars
Namun, di Niger, hukum menetapkan bahwa mineral langka, termasuk meteorit, merupakan bagian dari warisan budaya nasional.
“Menurut kami, tidak ada keraguan bahwa meteorit harus termasuk dalam spesimen mineral langka,” ujar Matthieu Gounelle dari Museum Sejarah Alam Nasional Perancis dan ayahnya, Max Gounelle, yang juga profesor di Perancis.
Terlepas dari polemik hukum, para ilmuwan juga menekankan pentingnya nilai penelitian dari batu tersebut.
Meteorit NWA 16788 memiliki ukuran jauh lebih besar dibandingkan batu Mars lain yang pernah tercatat, sehingga berpotensi membuka wawasan baru tentang sejarah geologi Planet Merah.
Seperti meteorit Mars lainnya, batu ini diyakini terlontar ke ruang angkasa akibat benturan asteroid di permukaan Mars jutaan tahun lalu.
“Ini adalah warisan alam. Dalam banyak hal, ini juga warisan dunia karena memberikan kita informasi tentang kosmos. Kita harus menghormatinya,” ujar Sereno.
“Bagi saya, ini bukan benda yang seharusnya dilelang dan kemudian menghilang ke tangan pribadi,” imbuhnya.
Baca juga: NASA Konfirmasi Adanya Sedimen Danau Kuno di Mars
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini